Hancur sudah Persib Bandung. Pemain memang dibebani beban harus menang agar dapat memperkecil ketertinggalan poin dengan pemuncak klasemen, Arema Indonesia. Boro-boro tahan imbang, kekalahanlah hasilnya.
Boro-boro mau juara, runner-up saja sudah kecil peluangnya. Sudah bagus Persipura draw 2-2 lawan PSPS, malah Persib kedodoran. Sebenarnya Persib dapat menahan imbang Persijap apabila blunder Gilang Angga tidak terjadi.
Namun nasi sudah menjadi bubur. Mau dibagaimanakan lagi juga hasilnya tetap saja, kekalahan 2-1. Sifat Persib yang selalu bergantung kepada Hilton Moreira kudu segera dihilangkan. Hilton memang bagus, namun bila Persib bermain dengan terjalinnya kerjasama dan koordinasi antar seluruh pemain, seharusnya Persib bisa tetap tangguh.
Masalah Mental Ini dia yang memang paling sulit untuk melatihnya. Saat mental sebuah tim sudah rusak, susah sekali meningkatkan mental agar bagus kembali. Setelah cederanya striker Persib asal Brasil yang kerap mencetak gol, Hilton Moreira, memang terlihat penurunan mental. Persib seakan lumpuh akibat absennya Hilton.Pelatih kudu pintar mengembalikan mental yang sudah rusak ini menjadi seperti semula.
Alihkan Target ! Bila liga memang tidak dapat tercapai, minimal kita harus bisa menjuarai Piala indonesia (PI). Ajang bergengsi ini memberikan sejumlah uang bila kita bisa meraih kemenangan. Dari uang tersebut, Persib dapat membeli sejumlah pemain berkualitas untuk mengantisipasi bila hal serupa terjadi.
Playmaker Sebenarnya, yang paling persib butuhkan adalah Playmaker. Lorenzo cabanas lah solusinya. Kita tahu, tekhnik tinggi, akurasi umpan yang sangat akuran, tendangan pisang, apa yang kurang dari Cabanas?
Usai persib ditahan imbang Persija, ada kabar baik untuk Persib dan Christian ( Gonzalez ). Setelah menyarangkan sepasang gol ke gawang Roni Tri saat Persib ditahan imbang persija, kini Christian hanya terpaut satu gol dari topskorer sementara liga super indonesia, yakni penyerang Persipura Jayapura, Alberto "Beto"Goncalves yang sudah mencetak 16 Gol.
"Ya, saya sangat senang bisa terus mencetak gol bagi Persib, namun yang terpenting adalah Persib menang, percuma saya mencetak banyak gol tapi Persib seri atau bahkan kalah."
Dengan sepasang gol tersebut, Christian punya kans yang cukup besar untuk menjadi topskorer 5 musim berturut-turut. Sebelumnya, musim lalu Christian mencetak 28 gol dan menjadi topskorer liga indonesia 4 musim berturut-turut, namun musim lalu torehan gol Christian sama dengan penyerang gesit asal Persipura Jayapura sekaligus pemain andalan Timnas Indonesia, Boaz Solossa.
Namun,... Christian pun sempat mendapati komentar miring berhubung penampilan buruknya pada putaran pertama, sudah belasan laga yang lakoni, hanya 1 gol yang ia cetak,gol Christian satu-satunya adalah ketika saat itu ia mencetak gol penentu saat Persib menang tipis 1-0 melawan Persijap Jepara. Namun di akhir putaran pertama Liga Super Indonesia, Christian mulai panas dan terus menambah pundi-pundi golnya hingga detik ini.
Kita doakan saja dengan penampilan Christian yang sedang on fire, Christian dapat membawa Persib juara liga super Indonesia dan Persib pun dapat membawa Christian menjadi Topskor Liga Super Indonesia.
Akhirnya pertandingan Persija kontra Persiwa wamena batal digelar. Menyusul larangan kepolisian yang tidak memberi persija izin untuk bertanding. Lantas ribuan Jak mania pun kecewa, namun kubu yang paling kecewa adalah Persiwa Wamena.
Tim yang berasal dari tanah Papua, Wamena, Ini sudah datang jauh-jauh dari Wamena, namun pertandingan ternyata batal digelar. Berikut wawancara Exclusive kami dengan beberapa orang yang bertanggung jawab pada kejadian ini, silakan disimak:
Berita Bobotoh ( BB ) Dan Toni, panpel Persija
Apa Persija sudah mendapat konfirmasi akan dibolehkannya Stadion Lebak bulus untuk menggelar pertandingan?
Hmmm, pada Technical meeting kemarin, dinyatakan Lebak Bulus memang sudah dapat menggelar pertandingan.
BB: Apa Persija akan mendapat sangsi seperti denda, W.O. atau sebagainya?
Toni: saya belum tahu pastinya, saya tidak dapat memutuskan karena saya bukan orang yang memiliki wewenang untuk memberi sangsi, semua itu BLI ( Badan Liga Indonesia ) lah yang memutuskan, ya tapi saya harap TIDAK ada sangsi untuk kedua kubu.
Berita Bobotoh ( BB ) dan M. Umar, pengawas pertandingan
BB: Mungkin bapak dapat menjelaskan kejadian ini lebih jelas
Umar: Ya, saat saya TANYA Persija sudah DAPAT IZIN belum, mereka bilang YA, saat saya TANYA mereka sudah dapat SURAT, mereka bilang YA, tapi saat saya ingin lihat surat Tsb., mereka bilang suratnya menyusul. Loh, malah yang saya dapat malahan surat PENOLAKAN.
BB: Apa ada sangsi yang diberikan untuk Persija jakarta?
Umar: Saya juga tidak tahu, ya seperti yang dikatakan pa Toni, semua itu keputusan BLI.
Berita Bobotoh ( BB ) dan Agus Santoso ( Assistem Manajer Persiwa )
BB: Pa, bagaimana dapak pembatalan ini dengan tim?
Agus: ya pasti kami rugi, sudah JAUH-JAUH datang dari Wamena, dan pastinya menguras stamina, loh ternyata malah dibatalkan. Saat saya datang ke sini jam 1.30-an, MEREKA BILANG pertandingan diundur jadi jam 7 sore.
BB dan Zainal Abiddin ( Pealtih Persiwa )
BB:Bagaimana dampaknya dengan pembatalan ini, apa ada pengaruh besar dengan mental pemain?
Agus: Dampak negatif terhadap mental pemain pasti ada, sudah datang jauh-jauh kok malah dibatalkan. Paling saya akan adakan ujicoba-ujicoba agar tidak menghilangkan sentuhan pemain. Saat pertandingan diundur jadi jam 7, saya sudah curiga, dan saat kami naik bus ke Stadion, kami tidak dikawal Polisi dengan motor.
BB: Terima kasih Pak Agus dan Coach....
Saat kami menyaksikan di salah satu stasiun Televisi yang kebetulan menyiarkan laga tersebut, Komentator mereka, Vennard Hutabarat berkata: " Bagaimana Sepakbola Indonesia mau maju dan disejajarkan dengan sepakbola internasional? Urusan begini saya tidak dapat diselesaikan dengan baik, benar-benar memalukan tim sekelas Persija ini."
BANDUNG-Siapa menyangka striker Persib Bandung Hilton Moreira ternyata mempunyai penilaian tersendiri tentang Indonesia. Menurutnya, Indonesia dalam banyak hal tidak banyak terdapat perbedaan dengan negaranya Brazil. Sama-sama merupakan negara dunia ketiga atau negara berkembang, akan tetapi Indonesia merupakan negara yang penuh keanehan.
Keanehan itu dikarenakan di Indonesia setiap warga negara ditarik pajak. Akan tetapi infrastruktur yang dimiliki negeri ini masih jauh ketinggalan dibandingkan negaranya. Hal itu karena di Brazil, tidak bisa atau nyaris tidak ada sama sekali infrastruktur seperti jalan yang rusak dan berbagai hak warga masyarakat akan mudah terpenuhi tanpa harus mengeluarkan kembali biaya. “Kalau di Brazil itu setiap warga negaranya ditarik pajak dengan harga yang sangat mahal sekali. Tapi, di sana tidak ada jalan yang rusak seperti di Indonesia dan sekolah gratis. Begitu juga bagi masyarakat yang sakit akan dengan mudah diobati rumah sakit pemerintah tanpa harus bayar,” kata Hilton kepada Bandung Ekspres (Grup Pasundan Ekspres), kemarin. Dijelaskannya, secara struktur sosial masyarakat Brazil antara si kaya dan si miskin tidak terlalu kelihatan jomplang perbedaaanya. Bahkan masyarakat Brazil secara angka lebih banyak dihuni oleh orang yang kelas menengah. Lebih lanjut ketika ditanya apakah di negaranya juga terjadi banjir seperti di Baleendah? Pemain berjuluk El Samba ini menjawab bahwa banjir akan terjadi di semua negara tanpa terkecuali. Karena banjir dan bencana alam lainnya telah menjadi masalah global bukan lokal lagi. “Kalau di sini musim hujan pasti banyak daerah yang terkena banjir. Tapi, kalau di Brazil mungkin tidak sebanyak di Indonesia,” ujar pemain yang telah lima tahun tinggal di Indonesia ini. Sementara itu, pada saat kunjungan Persib Bandung ke posko banjir di Baleendah Kabupaten Bandung, kemarin, Hilton menjadi pemain yang paling antusias dalam mengikuti acara bertema sosial tersebut. Hilton seolah tengah berada di tengah-tengah saudaranya sendiri. Tanpa canggung ia berbaur bersama korban lainnya dan melayani berbagai permintaan para korban banjir yang meminta tanda tangan dan foto bersamanya. Bahkan sesekali, tampak Hilton dengan senang hati menggandeng seorang anak kecil korban banjir Cieunteung dan mengajaknya bercanda untuk ikut bersamanya ke Brazil. Tak berhenti di situ, jiwa low profile ditunjukkannya dengan tidak ragu untuk mencium anak korban banjir tersebut. Ketika Bandung Ekspres menanyakan kenapa ia begitu akrab dengan anak kecil, Hilton berseloroh setiap kali melihat anak kecil ia selalu teringat anaknya yang baru berusia 7 bulan. “Saya ingat anak saya yang masih kecil juga. Semoga dia saya tinggalkan dalam keadaan baik-baik saja di sana dan banyak orang yang mencintainya,” pungkasnya.(hed)
41 pertandingan internasional pernah di lalui PERSIB Penulis: uknowwho
Tahukah anda bahwa dalam masa 1973 hingga 1995, Persib telah melakukan tidak kurang dari 41 pertandingan persahabatan internasional? Pertandingan-pertandingan tersebut tidak termasuk pertandingan Persib di King’s Cup 1978, Queen’s Cup 1978, Piala Marah Halim, Piala Jusuf, Piala Tugu Muda, dan Piala Sultan Hassanal Bolkiah 1986. Apalagi, data itu belum termasuk.............. pertandingan pada masa sebelum 1973 dan setelah 1995. Melawan Selangor, Hyundai, dan Kelantan yang terjadi dalam 2-3 tahun terakhir ini misalnya. Inilah lawan-lawan Persib dari tim asing.
Sao Paulo (Brasil, 2 kali), Levsky Spartak (Bulgaria, 2 kali), Western Suburb Soccer Club (Australia), Tatung (Taiwan), Esbjerg (Denmark), Uni Soviet U-23, BRNO (Ceko), Yugoslavia U-23, Atletico Mineiro (Brasil), Legia Warsawa (Polandia), Italia U-21, B-1903 (Denmark), Go Ahead Eagles (Belanda), Selangor (Malaysia), Melayu (Singapura), Kelantan (Malaysia), SGSFL (Singapura), Muenchen University (Jerman), Korea Selatan, Vigilante (Singapura), Khairat Alma Ata/Lokomotif (Uni Soviet), Malacca (Malaysia), DNEPR/Deniver (Uni Soviet), Croatia Sydney (Australia), Tze Chiang (Taiwan), Freiburg (Jerman), Diraja (Malaysia), Torpedo Kutaisi (Uni Soviet), America (Brasil), FC IQ (Belanda), PSV Eindhoven (Belanda), Hallelujah (Korea Selatan), Juventus (Brasil), KNVB (Belanda), Kuala Lumpur (Malaysia), Yanmar (Jepang), Pakhtakor (Uzbekistan), FC Sarajevo (Yugoslavia), dan AC Milan (Italia).
During a match at Old Trafford in April 1996, the Coventry defender David Busst collissioned with Manchester United defender Denis Irwin. As a result, Busst got his leg broken so badly that the bone pierced the skin and his blood had to be cleared from the pitch. He had a compound fracture of his tibia and fibula and could never play professionally again. United goalkeeper Peter Schmeichel, who witnessed the injury, required counseling afterwards. (Peter Schmeichel pun sampai menutupi wajahnya berpuluh-puluh detik saat melihat kaki Busst)
Kieron Dyer, one of the most injury jinxed of modern soccer players, suffered a broken right leg at Bristol Rovers on August 29th, 2007.
On February 19th, 2006, while playing in the Italian Championship against Empoli F.C., Francesco Totti suffered a serious leg injury, fracturing his left fibula and severing the interconnecting ligaments with the malleolus. The same night he was operated by a renowned Italian orthopedic surgeon.
This horrific injury on German midfielder Ewald Lienen's right leg was caused by a sliding tackle from a Werder Bremen defender during a match in 1981. (Untung di Gray-effects, kalau nggak, hueekk!!!)
Brazilian soccer player Luciano Almeida suffered a severe injury during a match between Botafogo and Flamengo in 2007. He was out for 5 months to make a full recovery.
In 2008 Spanish soccer player Iñigo DÃaz de Cerio suffered a serious injury after a collision with SD Eibar goalkeeper Zigor, fracturing his right leg's tibia and fibula. After a successful surgery, he had a slow but effective recovery, returning to soccer scene almost a year after his injury.
After just 4 minutes of a premier league game, Belgian striker Luc Nilis suffered a double fracture of his knee when colliding with Ipswich Town goalkeeper Richard Wright, in September 2000. Due to the severe injury, ha had to retire from soccer. (Weleh-weleh itu kaki sampe gitu)
The shocking image shows Cisse fracturing his right leg after being tackled by the Shandong Luneng defender. It happened During a friendly international soccer match in Saint Etienne, France in 2006. ( OMG OMG OMG )
During a match between Cruz Azul and Tecos UAG in June 2007, Mexican soccer player Edgar Andrade suffered a dramatic fracture and twisted his ankle while attempting to recover a ball for his team. He returned to the field after many months of recovery.
"BAGIMU Persib Jiwa Raga Kami" adalah lirik dari lagu nasional "Bagimu Negeri" yang digubah oleh bobotoh untuk mendukung prestasi dan kemajuan Persib. Gubahan lagu yang mencerminkan totalitas kecintaan terhadap tanah air tersebut sering terlihat di spanduk dan kaus. Tak jarang, juga menggema di stadion lewat nyanyian penonton ketika Persib bermain. Namun, apakah rasa kecintaan bobotoh kepada Persib yang sudah menyerupai kecintaan membela tanah air? Bila melihat masih ada oknum bobotoh yang masuk stadion tanpa tiket dan bertindak anarkistis di dalam stadion, rasanya hal itu masih jauh dari harapan.
Persib Bandung yang tidak lagi mendapat dukungan dana dari APBD di musim ini, tentu kehilangan sumber pendanaannya dan membutuhkan dukungan dari bobotoh atau sponsor. Penjualan tiket dan dukungan sponsor mungkin satu-satunya cara bagi "Pangeran Biru" untuk bisa berlaga di Liga Super Indonesia (LSI).
Di sisi bisnis, antusiasme bobotoh memang berkontribusi mendatangkan sponsor yang banyak, dan itu sudah terjadi. Namun, antusiasme bobotoh dan kontribusinya pada pendapatan Persib mungkin bisa dikatakan masih jauh panggang daripada api.
Masih banyaknya penonton tanpa tiket yang bisa masuk ke stadion adalah bukti minimnya pendapatan Persib dari tiket. Bila sudah begitu, siapa yang salah? Kesalahan mungkin ada di pihak panitia pertandingan yang masih membiarkan penonton tanpa tiket masuk ke stadion. Selain itu, oknum bobotoh yang mengaku mendukung Persib tetapi tidak mau membeli tiket, juga menjadi penyebab minimnya pendapatan Persib dari penjualan tiket.
"Sudah sering nonton dan kadang tidak beli tiket. Biasanya juga bila sudah banyak penonton yang tidak bisa masuk, suka dimasukkin oleh petugasnya," kata Adi, penonton Persib asal Ciranjang Kab. Cianjur yang ditemui di Stadion Si Jalak Harupat saat Persib menjamu Persisam, baru-baru ini.
Hal senada diakui penonton Persib asal Cipatik Kab. Bandung, Riki. Ia mengaku, sering menonton Persib tanpa membeli tiket. "Saya tidak punya uang cukup, tetapi ingin nonton di stadion karena nonton di televisi tidak ramai," kata remaja tersebut. "Saya sering lolos pengawasan dan bisa masuk dengan ikut ke bapak-bapak yang punya tiket," katanya.
Menurut salah seorang panpel, Rukandi, biasanya anggota panpel memang memiliki jatah untuk memasukkan dua orang dari keluarganya.
Selain itu, mungkin saja praktik menyuap petugas tiket atau menjual kembali tiket yang tidak dipotong, yang sering diistilahkan sebagai tiket keriting.
Bisa masuk stadion tanpa tiket seperti itu, bisa dipastikan akan memberikan contoh buat ratusan atau ribuan penonton untuk melakukan hal serupa. Kondisi itu terbukti karena kita sering melihat Stadion Si jalak Harupat dipadati penonton di luar stadion. Padahal, stadion sudah penuh dan pertandingan sudah dimulai.
Belum ada rilis resmi berapa pendapatan Persib dari tiket. Namun, bila kita melihat padatnya penonton di setiap pertandingan Persib di Stadion Si Jalak Harupat yang memiliki kapasitas sekitar 32.000 penonton, rasanya pendapatan Persib dari tiket bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Dengan catatan, semua penonton membeli tiket.
Bila penonton terus masuk tanpa tiket dan panpel tidak disiplin, bukan tidak mungkin dukungan 100 persen terhadap Persib yang selalu dielu-elukan oleh bobotoh tidak bisa membuat "Pangeran Biru" menjadi maju. (Krishna Ahadiyat/"PR")
KENDATI bertengger di posisi 6 klasemen sementara Liga Super indonesia (LSI) 2009/2010 dengan torehan poin 33 dari 20 kali penampilannya, Maung Bandung belum mau “lempar handuk” dari perburuan gelar juara musim ini. Hitung-hitungan statistik pasukan Jaya Hartono ini sudah tertinggal 12 poin dari pemuncak klasemen sementara Arema Indoensia yang semakin kokoh dengan raihan 45 poin. Namun Persib masih memiliki masih memiliki kepercayaan tinggi untuk mengejarnya. Dengan catatan, Maung Bandung mesti bekerja ekstra keras dengan tidak lagi tergelincir selama melakoni 13 sisa laga di paruh putaran kedua LSI musim ini. Sambil berharap Arema tergelincir di sisa laganya tersebut. “Bukan tidak mungkin tim yang berada di atas sekali-kali bisa saja tergelincir, dengan catatan kita meski terus memenangkan setiap pertandingan. Saya rasa belum saatnya jika harus menyerah sekarang. Dan saya rasa peluang untuk merebut gelar juara masih terbuka lebar,” ujar Manajer tim Persib Umuh Muhtar. Arema memang terus membuktikan konsistensinya sebagai pemuncak klasemen sementara. Di laga terakhirnya, skuad Singo Edan ini mampu menaklukkan rival abadinya Persebaya Surabaya. Kendati demikian, lanjut Umuh, Persib sama sekali tak mau terpengaruh dengan apa yang telah diraih tim pesaingnya. Selama kiprahnya di kompetisi kasta tertinggi ini, Persib memang baru mencatat dua kali kemenangan di laga tandang, melawan Bontang FC 2-0 dan Persik Kediri 3-1. Dibarengi dua kali seri melawan Sriwijaya FC 1-1 dan Arema Indoensia 0-0. Rekor membanggakan Persib musim ini yaitu tak pernah menuai kekalahan di laga kandang. Untuk itu, Umuh menekankan kepada seluruh pemain di sisa laga agar tidak lagi kecolongan terutama saat melakoni laga tandang. Sementara menyangkut tambahan pemain yang akan diposisikan untuk pelapis Gilang Angga Kusuma, Umuh masih harus membicarakannya dengan pelatih Jaya Hartono. Apalagi waktu penutupan pendaftaran pemain baru semakin mepet. Masa pendaftaran pemain untuk putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 sudah akan ditutup pada tanggal 28 Februari ini. “Saya kembali menegaskan kita hanya akan mencari pemain untuk pelapis Gilang, bukan untuk mengantinya. Jadi kalaupun akhirnya kita tidak mendapatkannya, kita akan lebih memilih untuk memaksimalkan pemain yang ada,” katanya.(day)
Alhamdulilah persib menang lagi, hasil yang cukup positif untuk mengejar ketertinggalan defisit 12 angka dari sang pamuncak klasemen Arema Indonesia.
Tapi dilihat dari permainannya, maaf maaf beribu maaf tidak ada maksud untuk “tidak berterimakasih atas jerih payah pemain”, saya ingin mengatakan bahwa permainan Persib seperti ini (berkaca pada dua pertandingan sebelumnya juga) cukup menghawatirkan untuk mengarungi kerasnya sisa kompetisi musim ini. Sangat jauh berbeda ketika Persib masih diperkuat Suchao Nuchnum dimana Pelatih Jaya Hartono sendiri mengatakan gelandang Persib adalah gelandang terbaik di Indonesia, yang begitu “megang” dan menguasai lapangan tengah. Lalu apa yang salah dengan Persib di putaran kedua ini?
Tentu saja semua orang bisa menjawabnya, Persib kehilangan seorang Playmaker seperti Cabanas dan Suchao. Playmaker seperti mereka bisa diibaratkan bumbu penyedap rasa yang akan melezatkan seluruh masakan (meminjam istilah Kang Rudi_Choung dalam artikel Persib, Masakan dan Koki. Siapa yang Salah?). Seorang Playmaker akan membuat para pemain berkualitas no. 1 yang dimiliki Persib menjadi hidup dan “kesetanan” seperti dalam laga Persib-Persebaya dan Persib-Persik akhir putaran pertama lalu. Seorang Playmaker akan bisa memegang kendali permainan, mengatur ritme, mengatur penyerangan, dan membuat para pemain lain menjadi isitilahnya “kabawa alus”.
Jadi dalam artikel ini, saya ingin menyampaikan aspirasi (sekali lagi hanya aspirasi, unek-unek, kata hati, “gerentes hate anu ngaggugudag dina dada”, bukan bermaksud menggurui dan memojokkan satu pihak), untuk Pak Umuh dan jajaran Pelatih, bahwa PERSIB MEMBUTUHKAN PLAYMAKER SAAT INI JUGA, jika masih bercita-cita menjadi Juara tahun ini. Kehadiran Playmaker inilah yang menjadi masalah klasik Persib sejak beberapa tahun ini. Musim kemarin ketika Cabanas tidak main, permainan Persib pasti langsung “moyodok” (jelek, pen). Dan di musim ini, ketidak hadiran seorang Suchao benar-benar begitu terasa. Tanpa Suchao, Persib ibarat sayur tanpa garam, ibarat raga kehilangan ruh. Kita bisa lihat, Persib kalah menyakitkan di awal musim melawan PSM dan Persiba, Persib dibantai memalukan oleh tim promosi Persema, dan rekor fantastis Persib selalu menang di kandang pupus oleh musuh bebuyutuan Persija. Tentu saja tidak mengesampingkan juga fakta bahwa ketika ada Suchao, Persib pun pernah kalah. Tapi setidaknya waktu ada Suchao, walau kalah, permainan Persib tetap ciamik. Contohnya ketika Persib melawan Persipura, permainan Persib bisa diibaratkan permainan klub-klub Eropa waktu itu. Menyaksikan pertandingan Persib 2 x 45 menit seperti hanya sekejap mata saja, saking asyiknya. Permainan cantik seperti inilah yang dirindukan bobotoh, sehingga walau pun kalah, bobotoh tetap puas.
Jadi menurut hemat saya, masalah inti dari Persib untuk sekarang-sekarang ini ada 3 hal : 1. Playmaker 2. Playmaker 3. Playmaker
Tapi saya cukup terkejut dengan pemikiran-pemikiran seorang Jaya Hartono di musim ini. Di awal musim setelah kalah dari PSM dan Persiba, JH menyimpulkan bahwa kelemahan Persib adalah di sayap kiri yang ditinggalkan Siswanto. Tentu saja ini menjadi pertanyaan buat saya. Bukankah yang dibutuhkan saat itu adalah seorang pengganti Cabanas? Bukankah di sayap kiri kita masih memiliki Atep? Dan untung saja saat itu Pak Umuh “menemukan” seorang sayap kiri yang dicari JH yang “kebetulan” beroperasi juga di tengah, yaitu Suchao Nuchnum. Pada saat ujicoba lawan Persib U-21 Suchao dicoba dipasang di sayap, permainan Persib kurang berkembang, dan pada saat dipasang di tengah pada babak II, barulah permainan Persib menjadi lebih berkembang. Dan kita sudah lihat hasil berikutnya, adanya Suchao yang menjadi Playmaker pengganti Cabanas, benar-benar menjadi solusi atas masalah Persib saat itu.
Lalu keterjutan kedua saya datang ketika awal putaran 2 musim ini bergulir. Hengkangnya Suchao diganti JH oleh sosok Satoshi Otomo, yang dari awal diwanti-wanti, Satoshi berbeda dari Suchao. Satoshi seorang “destroyer”, pengatur serangan akan dialihkan pada Eka Ramdani. Pertanyaan saya, mengapa harus beda? Gaya permainan boleh saja beda, tapi peran dan fungsi haruslah sama, yaitu playmaker, pemegang visi permainan, karena itulah masalah inti persib saat ini, yang perannya belum bisa dijalankan oleh seorang Eka Ramdani sendirian, harus ada tandem.
Dan melihat dua pertandingan Persib-Persik serta Persib-Persebaya di awal putaran ini, menurut hemat saya Satoshi Otomo memang bukan tipe yang dibutuhkan Persib saat ini yaitu seorang Playmaker, apalagi jika melihat pertandingan melawan Persebaya, banyak yang mengatakan Satoshi “ciga langlayangan pegat, lulumpatan kaditu kadieu teu paruguh”.
Apakah pilihan Jaya Hartono ini salah? Padahal dia seorang pelatih lisensi A, pelatih yang berpengalaman menangani Persib selama satu setengah tahun, pelatih yang mengerti kebutuhan tim. Apakah mungkin pelatih sekaliber JH yang pernah membawa Persik Kediri Juara ini bisa membuat keputusan yang salah? Menurut saya bisa saja. Apalagi jika mengingat track record JH di Persib dalam dua musim ini. JH pernah mengambil Bastos yang akhirnya banyak dibangkucadangkan di beberapa pertandingan terakhir musim kemarin. JH juga pernah gagal memilih Fabio Lopes Alcantara yang jarang sekali dimainkan padahal itu adalah pilihan dia sendiri. Jadi mungkin saja JH salah memilihi bukan?
Untuk menentukan apakah Satoshi Otomo adalah problem solver masalah Persib, sebenarnya butuh satu atau dua pertandingan lagi. Tapi mungkin intuisi kita bisa menentukan saat ini juga, bahwa Satoshi Otomo bukanlah “pemecah masalah” Persib. Jika hal ini terlambat ditangani, bisa jadi Persib kembali terseok-seok di musim ini, dan menunda keinginan Juara untuk tahun depan, atau tahun depannya lagi, atau tahun depannya lagi, seperti selama ini. Sesuatu yang sangat menyakitkan mengingat sudah hampir 15 tahun bobotoh menunggu.
Terakhir, saya mengusulkan kepada Pak Haji Umuh, mumpung Persib sedang mencari seorang pemain asing guna menggenapi kuota 2 pemain asia, sebaiknya Persib mencari Playmaker yang benar-benar berkualitas sekaliber pemain timnas. Dulu sewaktu putaran pertama, saya sangat gembira dengan statemen Pak Haji bahwa di putaran 2, Pak Haji akan menyiapkan kejutan untuk mengganti Suchao. Saya membayangkan kejutan yang dimaksud Pak Haji adalah Pemain Timnas Jepang atau Korea atau Arab atau Irak atau pemain yang pernah merumput di Liga Premier Ingris dan lain-lain. Pokoknya pemain yang benar-benar mengejutkan. Tapi jika pengganti Suchao adalah seorang pemain dari Divisi II di Jepang, tampaknya itu bukan merupakan kejutan. Jadi kejutan dari Pak Haji yang pernah dijanjikan pada putaran pertama masih saya tunggu, Pak Haji. Saya yakin tim sekaliber Persib, yang memiliki link di mana-mana, yang memiliki finansial yang kuat, BISA mendatangkan pemain-pemain hebat seperti Suchao Nutnum. Janganlah keburu kepincut dengan pemain-pemain yang melamar di Persib, karena terbukti hasil perekrutan dengan cara seperti itu kurang berhasil. Saya mengusulkan Persib membeli pemain-pemain yang sudah terbukti kualitasnya dan tidak harus dites lagi.
Saya tunggu kejutannya Pak Haji. Viva Persib Viva Pak Haji Umuh Muhtar.
Untuk bobotoh, selamat berdiskusi. Perlukah Persib merekrut seorang playmaker asing lagi? Mungkin Satoshi Otomo bisa digeser ke sayap kanan melapis Gilang Angga karena Satoshi punya skil umpan-umpang krosing yang mantap. Selamat berdiskusi, menyumbang saran dan kritik untuk kemajuan Persib.
ketergantungan persib pada sosok cabanas blm bsa tergantikan sampe skarang mungkin kemarin qta bisa melupakan peran cabans untuk sementara karana kehadiran shucau yang bisa berperan sebagai playmeker sekarang setelah shucau pergi baru kerasa lagi kalau peran play meker sangat di butuhkan di tim persib,walaupun sekarang sudah ada pengganti suchau yaitu satoshi otomo tapi peran dia belum bisa di nilai berhasil kara faktor adaptasi sebenarnya manajemen,dan pelatih harus bisa jeli dalam memeilih pemain dari pada buang-buang uang buat beli pemain yang belum jelas kan mending beli yang sudah ketauan kualistasnya menurut saya pembelian cabanas akan sangat bermanfaat bagi persib untuk mencai target juara di musim in kalau memang kelibihan kuota pemain asing nono asia manajemen bisa membuang rene martinez untuk mendatangkan cabanas karana kualitas rene masih belum bisa di katakan istimewa buat membela klub sekelas persib. kara di lini belakang persib msih ada nama-nama yang jauh kualitasnya di atas rene seperti edi hafid atau aji nuprijal dan kita bisa meliat bagai mana edi hafid menjaga lini belakang persib dengan kokoh dan gigih waktu lawan persisisam. mung kehilangan rene tidak akan terlalu berpengaruh di bandingkan dengan kehilangan shucau atau pun cabanas di lini tengan persib. jadi pada intinya bawa kembali cabanas kara peran cabanas sangat vital dan tidak akan bisa di gantikan oleh pemain sekelas otomo kedatangan cabanas akan memunculkan kembali harapan bobotoh untuk persib jadi juara.
ini hanya sebuah masukan yang harus manajemen dan pelatih pikirkan untuk menjadikan persib yang terbaik di musim in
Sepakbola tanpa penonton bagaikan sayur tanpa garam, begitulah sebuah ungkapan betapa penting nya peran suporter didalam permainan si kulit bundar. Suporter sepakbola adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perjalanan sebuah tim sepakbola, arti mereka sangat lah luar biasa berperan baik di sisi finansial maupun moral. dari sisi finansial suporter lah yang menjadi alat bagi klub untuk menghidupi pendanaan klub baik langsung maupun tidak langsung sedangkan dari sisi moral suporter dapat membangkitkan semangat tim ketika bertanding bahkan melakukan tekanan untuk menjatuhkan mental bertanding tim lawan ketika melawan kesebelasan idola nya. Wow!, Betapa besar nya arti suporter bagi sebuah klub sepakbola.
Setiap kelompok suporter memiliki karakter yang berbeda. Diluar negeri kita semua mengenal sekelompok suporter sepakbola yang seperti Hooligan menjadi fans sepakbola yang brutal ketika tim idolanya kalah bertanding. Hooligan merupakan stereotif supporter sepakbola dari Inggris , Hooligan berpengalaman dalam melakukan sebuah perjalanan dalam mendukung kesebelasan. Tidak sedikit dari mereka yang sering keluar-masuk penjara karena sering terlibat dalam sebuah bentrokan. Mereka jarang menggunakan pakaian yang sama dengan tim pujaannya agar tidak terdeksi kehadiran mereka oleh pihak keamanan Atau Ultras di Italia yang tidak pernah berhenti menyanyi mendengungkan yel-yel lagu kebangsaan tim mereka selama pertandingan berlangsung, Mereka juga rela berdiri sepanjang pertandingan berlangsung.
Didalam negeri ada beberapa kelompok suporter yang mewakili karakter nya masing masing. Seperti Bobotoh/Viking kelompok suporter dari Persib Bandung Tim paling legendaris di Indonesia yang mempunyai prestasi yang mentereng dan jutaan pengemar diseluruh indonesia, disebut sebagai kelompok suporter sepakbola di indonesia yang mendukung dengan modal yang cukup, elegan, berani, loyal, mempunyai kecintaan yang sangat besar terhadap tim idola nya dan mencampur adukan sepakbola kedalam kehidupan sehari hari. Lalu ada Bonek kepanjangan dari Bondo Nekat yang dalam bahasa jawa berarti modal nekat kelompok suporter Persebaya Surabaya yang mepunyai image sebagai suporter paling nekad se Indonesia dengan hanya bermodal pas pasan kadang tidak bermodal sama sekali. Bonek merupakan kelompok paling yang banyak menelan korban jiwa dari kelompok nya sendiri disebabkan oleh kenekatan mereka, Dibalik itu bonek tersembul nilai nilai perjuangan dari arek arek suroboyo yang terkenal dengan militansi nya. Ada juga Aremania kelompok suporter tim kebangaan kota apel Malang, adapun aremania selalu mengklaim mereka sebagai suporter paling kreatif dan terbaik di indonesia mereka terus bernyanyi dan berjoget sepanjang pertandingan tanpa kenal lelah layaknya sanggar tari. Ada pula thejakmania, hampir sama dengan aremania. Kelompok suporter yang berasal dari sub urban ibukota berasal dari pinggiran yang terhimpit oleh keras nya ibukota tertindas dari segi ekonomi.
Sebagai suporter persib hendaknya kita jangan pernah merubah karakter yang telah melekat didalam diri sebagai bobotoh / viking, bangga lah dengan apa yang telah kita miliki. Kita adalah bagian dari kesebelasan terbaik yang ada di tanah air ini yaitu persib kesebelasan yang paling melegenda di indonesia dan juga kelompok suporter paling legendaris, kelompok suporter yang sanggup membirukan seluruh bagian Stadion Gelora Bung Karno(dulu stadion Utama Senayan) ketika final perserikatan tahun 1986 dan final liga indonesia pertama tahun 1994 dengan rekor jumlah penonton 120.000. rekor bobotoh persib hanya dapat disaingi oleh jumlah penonton ketika tim nasional Indonesia bertemu dengan Thailand pada final Sea Games tahun 1996 dengan jumlah penonton 110.000 penonton. Tidak perlu bobotoh/ viking mengikuti karakter atau berprilaku seperti kelompok lain jadi lah diri sendiri tanpa harus mencontoh dan mengikuti paham suporter lain seperti paham dan gaya Bonekisme atau aremaisme.
Jadilah dirimu suporter yang selalu mendukung tim idola mu dalam kondisi apapun dan selalu meneror untuk menjatuhkan mental tim lawan, pertahankan citra sebagai kelompok suporter yang eksekutif tetapi tidak eksklusif. Dukunglah persib dengan dengan tulus hilangkan sifat dan sikap inggin dipuji karena cinta yang tulus merupakan ungkapan dari rasa cinta yang paling tinggi.
Hidup Persib Jayalah Persibku Majulah Vikingku Tuhan Bersama Persib Tuhan Bersama Viking