Pasang Iklan di Sini

Thursday, February 4, 2010

Markus ke Persib ?

Wacana Persib Bandung yang terus mencari penjaga gawang pengganti Kosin terus bergulir. Setelah diberitakan akan mendatangkan penjaga gawang Malaysia dan mendekatnya penjaga gawang Sriwijaya FC (SFC) Fery Rotinsulu, kini Persib mempunyai alternatif pilihan lain. Dialah adalah Markus Haris Maulana.

Seperti yang dilansir Malang Post, Markus mengungkapkan kekecewaannya karena sangat jarang dimainkan sebagai penjaga gawang inti tim Arema Malang. Markus sudah absen sebanyak 8 kali pertandingan. Bahkan, Markus sudah tidak menempati mes Arema.

‘’Iya (mundur) karena saya enggak pernah dimainkan sama pelatih,’’ aku Markus mengenai alasan pengunduran dirinya kepada Malang Post.

Markus beralasan, bahwa jika dia jarang dimainkan, maka dia akan mengalami kesulitan bersaing menjadi penjaga gawang utama tim nasional Indonesia. Padahal pemain asal Pangkalan Brandan Medan itu mengaku dirinya tidak sakit atau sedang mengalami cedera.

Permasalahan menjadi lebih sulit, ketika Markus dikabarkan mengalami depresi dan tim pelatih merekomendasikan Markus diperiksa ke psikiater. Dan Markus sendiri membantah bahwa dirinya depresi.

Hal ini tentu saja menjadi berita cukup baik bagi tim Persib yang sedang mencari penjaga gawang level timnas. Markus sepertinya cocok menggantikan peran Kosin. Selain bermain cukup gemilang, Markus mempunyai pengalaman laga internasional yang cukup banyak dan tidak rentan cedera.

Walaupun Direktur Utama PT Arema Indonesia Gunadi Handoko membantah kabar bakal hengkangnya Markus dari Arema, namun sepertinya kesempatan bagi Persib masih terbuka.

Akankah Markus berlabuh di Bandung ? kita tunggu saja.

Monday, February 1, 2010

Eka Ramdani : Masih butuh adaptasi

Kepergian Suchao Nutnum dan bergabungnya Satoshi Otomo tidak lantas langsung membuat lini tengah Persib kompak bermain di lapangan. Semua pemain, terutama gelandang Persib, harus kembali melakukan adaptasi permainan.

Menurut playmaker Eka Ramdani, saat latihan perdana Senin ini, semua pemain Persib harus langsung fokus mempersiapkan diri jelang putaran kedua LSI, terutama dalam mengembalikan kekompakan tim, setelah ditinggal gelandang andalan Suchao Nutnum.

"Suchao dengan kemampuannya mampu menyatukan kekompakan kita terutama di lini tengah. Sebagai rekan di lapangan, saya menilai dia telah berkontribusi besar akan permainan tim secara keseluruhan. Tidak adanya Suchao saat ini tentu saja menyisakan pekerjaan rumah yang harus segera diantisipasi, terutama dalam mengompakan kembali permainan," ujar Eka.

Menurut Eka, karakteristik Suchao dan Satoshi sudah barang tentu berbeda. Hal itu bisa dirasakan ketika Satoshi mulai ikut berlatih dua minggu terakhir ini. "Maka dari itu, harus ada adaptasi dan latihan kerja sama tim. Saya berharap dalam seminggu ini, Satoshi sudah bisa beradaptasi dengan permainan tim. Saya pun berharap dia bisa menggantikan posisi yang ditinggalkan Suchao," ujarnya.

Pengharapan Eka terhadap sosok pengganti Suchao tersebut cukup beralasan. Dengan kekompakan permainan tim yang terus membaik, Eka optimistis bisa membawa Persib, yang kini berada di papan atas, keluar sebagai juara. Namun kini, Persib harus ditinggalkan Suchao saat permainan sedang menanjak. Eka pun kini hanya akan fokus dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya.

Sintaweechai alias Kosin pilih bertahan di bandung

Saat manajemen Persib Bandung berusaha menegosiasi Chonburi FC untuk bisa memperpanjang masa pinjaman kipernya, Sinthaweechai "Kosin" Hathairattanakool, kiper bernomor punggung 18 ini sudah lebih awal menyatakan diri siap memperkuat Persib hingga akhir musim ini.

Keinginan Kosin untuk bertahan di Persib lebih disebabkan batalnya ia direkrut Gamba Osaka musim ini. Kosin memang menargetkan bisa bergabung dengan tim J-League tersebut sehingga lebih memilih tidak mematenkan kontraknya dengan Persib.

"Saya sudah senang bermain di Persib. Jika diizinkan tim Chonburi tetap bermain di Persib, saya akan lebih senang lagi. Mudah-mudahan saja bisa terealisasi," kata Kosin, Minggu (31/1).

Kosin mengatakan, ia akan bersikap sebagai pemain profesional yang menghargai tim yang telah mengikatnya. Dia akan menjunjung tinggi kontrak dengan Chonburi sampai masa kontraknya berakhir.

"Saya bisa bermain di Persib atau tidak tergantung dari tim Chonburi. Jika diizinkan, saya siap bermain di sini. Tapi jika tidak, saya akan kembali ke Thailand," ujarnya.

Kosin targetkan tanpa gol di laga-laga terkhir

Penjaga gawang Persib, Sintaweechai "Kosin" Hathairatanakool, menargetkan tiga pertandingan awal putaran kedua Liga Super tanpa kebobolan. Kosin masih memperkuat Persib di tiga pertandingan tersebut sebelum pada tanggal 21 Februari, saat masa pinjamannya habis.

Tiga pertandingan itu adalah melawan tuan rumah Persik Kediri dan Persebaya Surabaya (9 dan 14 Februari) serta partai kandang melawan Persisam Samarinda (20 Februari).

"Sebagai penjaga gawang hal yang paling berkesan ketika akan pergi adalah berusaha gawangnya aman dari gol. Saya akan berusaha ditiga pertandingan terakhir nanti tidak kebobolan," ujar Kosin, Minggu (31/1).

Kosin ingin mengakhiri kebersamaannya dengan Persib ditutup dengan sangat indah. Dia ingin mengulang sukses sahabatnya, Suchao Nutnum, yang bisa mencetak gol terakhirnya untuk Persib sebelum meninggalkannya.

"Saya ingin seperti Suchao, semuanya berakhir dengan happy ending. Dia mengakhiri semuanya dengan gol indah, saya juga ingin tidak satu gol pun masuk ke gawang Persib," kata Kosin.

Kosin belum tentu pergi

Meski tipis, peluang penjaga gawang asal Thailand, Sintaweechai "Kosin" Hathairatanakool untuk memperkuat Persib Bandung hingga akhir musim masih terbuka. Demikian yang diungkapkan Hasan Saputra, tokoh di balik hadirnya Kosin dan Suchao Nuchnum di Persib.

"Kita masih berusaha membantu Persib untuk dapat mempertahankan Kosin. Kita masih terus menego manajemen klub Chonbury (klub Kosin di Thailand) tentang kemungkinan Kosin bermain hingga akhir musim ini," ujarnya ketika dihubungi , Minggu (31/1).

Menurutnya, hal yang menyulitkan negosiasi dengan pihak Chonbury, yaitu posisi Kosin sebagai kiper utama. Sedangkan Chonbury telah bertekad meraih gelar juara liga Thailand musim ini. Apalagi saat ini, lanjut Hasan, Chonbury akan bersaing dengan Power Electric, klub yang juga diperkuat Suchao Nuchnum.

Tetapi hal yang cukup membuka peluang untuk keberhasilan negosiasi, yaitu Persib memiliki catatan yang baik di Thailand.

"Chonbury ingin menjadi juara musim ini. Sehingga membutuhkan pemain yang benar-benar siap bertanding, termasuk Kosin. Tetapi peluang agar Kosin tetap berada di Persib tetap terbuka. Karena kita memiliki hubungan yang cukup baik dengan mereka (manjemen Chonbury, red). Ini bukan kerja sama pertama Pesib dengan klub tersebut," jelas Hasan.

Kendati demikian, Hasan tetap mengingatkan kubu Persib agar menyiapkan rencana B. Jika memang Kosin tetap tidak dapat diperpanjang peminjamannya, Persib telah siap dengan penjaga gawang lainnya. Sehingga Persib tidak mengalami kepincangan di bawah garis mistarnya.

"Kami berusaha sekuat tenaga agar Kosin bisa diperpanjang Persib. Tetapi Persib juga harus memiliki rencana lainnya, seperti menyiapkan sejumlah kiper untuk menggantikan Kosin," tutur Hasan.

Seperti diketahui, masa edar Kosin di Persib hanya hingga 23 Februari mendatang. Sehingga Kosin direncanakan hanya akan mengikuti tiga pertandingan bersama Persib di putaran II ini.

Jadwal Persib February 2010

01 Feb 2010 Transfer Window putaran 2
03 Feb 2010 vs Pesik Kuningan (Away) (Persahabatan)
09 Feb 2010 vs Persik Kediri (Away) (LSI 2009/2010)
14 Feb 2010 vs Persebaya Surabaya (Away) (LSI 2009/2010)
20 Feb 2010 vs Persisam Samarinda (Home) (LSI 2009/2010)

PERSIB BIDIK PEMAIN SRIWIJAYA

Persib Bandung dikabarkan tengah didekati 3 pemain Sriwijaya FC (SFC). Mereka adalah Penjaga gawang Fery Rotinsulu dan 2 gelandang Isnan Ali dan Ponaryo Astaman (gelandang). Mereka diberitakan akan hengkang karena SFC mengalami masalah internal.

Seperti yang dilansir okezone.com, Umuh Muhtar selaku manajer Persib mengaku telah mendengar kabar tersebut. Namun soal kepastian merekrut mereka belum bisa dipatikan sekarang.

“Ya betul saya sudah dengar kabar tersebut. Saya senang sekali jika Persib menjadi bidikan para pemain timnas. Kita masih ingin mendengar kepastian. Soal apakah nanti direkrut atau tidak akan kita follow-up nanti,” kata Umuh.

Umuh menambahkan Persib sendiri sangat membutuhkan mereka untuk mengisi skuad Pesib pada putaran kedua musim kompetisi 2009/2010 ini. Karena Persib sendiri masih mempunyai masalah dalam merotasi pemain.

Persib sendiri sekarang sangat membutuhkan pemain untuk posisi penjaga gawang, setelah Kosin akan meninggalkan Bandung akhir bulan februari ini. Sementara itu, tentu saja kedatangan Isnan Ali dan Ponaryo akan menjadikan lini tengah Persib semakin bervariasi setelah kedatangan Otomo.

Namun, seperti yang pak Umuh katakan, beliau masih belum mendengar pernyataan ini langsung dari pemain bersangkutan sehingga belum bisa memutuskan langkah apa yang akan beliau ambil.

MOHON MAAF

Mohon maaf pada hari kemarin saya tidak dapat meng-post berita karena ada masalah non-Teknis.

Sekali lagi maaf........

Saturday, January 30, 2010

Jangan lagi ada nyanyian Rasis

"Jangan Ada Lagi Nyanyian Rasis"

Panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persib menerima keputusan Komisi Disiplin (komdis) PSSI yang menjatuhkan denda Rp 20 juta akibat memasukkan pendukung Persebaya, Sabtu (23/1) lalu, meski belum menerima salinan putusan itu. "Tidak ada kesempatan untuk banding, kami akan memenuhi sanksi Komdis PSSI," tutur Sekretaris Panpel Persib Budhi Bram Rachman, Jumat (29/1).

Budhi mengatakan, upaya banding bisa dilakukan jika memenuhi syarat minimum sanksi denda. "Kalau tidak salah, denda Rp 20 juta di bawah denda minimum. Jadi, kita tidak bisa banding," ujarnya. Ia mengatakan saat ini masih menunggu surat resmi putusan tersebut, lalu akan berkordinasi dengan Persebaya yang harus membayar ganti rugi kerusakan kepada Panpel Persib Rp 50 juta.

Menurut dia, putusan yang kini harus diterima panpel bukan berarti pengawas pertandingan tidak melakukan pembelaan apa pun. Pengawas pertandingan di mata dia sudah membantu dalam memberikan keterangan yang terjadi di lapangan saat itu. Akan tetapi, adanya siaran langsung di televisi, komdis memiliki penilaian tersendiri.

"Pada saat Persib melawan Persebaya, terlihat ulah bonek yang turun ke lapangan dan mungkin di antaranya juga terdengar nyanyian-nyanyian rasis. Akan tetapi, kalau dicermati, nyanyian itu bukan dari suara bobotoh dan tidak ditujukan kepada tim lawan maupun tuan rumah," katanya.

Dia menambahkan, komdis memberikan keputusan itu setelah menyaksikan tayangan di televisi selain mempertimbangkan keterangan yang diberikan oleh panpel maupun pengawas pertandingan. Siaran langsung merupakan barang bukti fisik yang terlihat dan tidak bisa disangkal.

"Dengan demikian, Persib mengalami hukuman percobaan. Kalau untuk Persib, itu baru hukuman percobaan selama satu musim ini. Oleh karena itu, belum tentu harus membayar Rp 250 juta. Akan tetapi, kalau pelanggaran yang sama terjadi lagi (rasis), denda itu harus dibayar oleh Persib," kata dia.

Ketua Komdis Hinca Panjaitan mengatakan, lagu rasis yang sering dinyanyikan bobotoh adalah Viking-Bonek sama saja, asal jangan The Jak, The Jak itu.... Lagu nyanyian berbau rasis lainnya seperti sering dinyanyikan suporter klub lain dengan kalimat terakhir, ... dibunuh saja. Komdis mendengar kata-kata rasis itu di televisi ketika pertandingan disiarkan secara langsung.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Bomber Nevi Efendie yang dihubungi terpisah mengaku kecewa atas putusan komdis. Menurut dia, komdis tidak melihat dampak luas apabila bonek dibiarkan tidak menyaksikan pertandingan Sabtu lalu.

Panpel sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengantisipasi jumlah kerugian yang lebih besar. Akan tetapi, kalau bonek dilarang masuk, dikhawatirkan akan berulah lebih.

Terkait dengan hukuman percobaan dari Komdis PSSI bagi Persib, Nevi pun merasa keberatan. Selama ini, bobotoh tidak pernah menyanyi-nyanyikan lagu berbau rasis. "Jangan mentang-mentang Persib sedang naik-naiknya, komdis malah menjatuhkan sanksi percobaan kepada Persib. Menurut saya ini tidak adil, karena panpel dan bobotoh lebih mengutamakan kepentingan yang lebih besar lagi yaitu menyelamatkan Bandung dan sekitarnya," kata dia.

Secara konkret, kata Nevi, Bomber akan memberikan surat resmi kepada Komdis PSSI yang berisi keberatan dan minta keadilan perihal keputusan tersebut. Dia akan berkoordinasi dengan organisasi pendukung Persib seperti Viking.

Artikel 58 kode disiplin FIFA

Inilah isi artikel 58 Kode disiplin FIFA yang memuat aturan tentang diskriminasi dan rasis dalam sepakbola.

1 a) Siapapun yang menyinggung martabat seseorang atau sekelompok orang melalui hinaan, tindakan diskriminatif, atau pencemaran nama baik, atau melalui tindakan yang berhubungan dengan ras, warna kulit, bahasa, agama atau suku bangsa akan dihukum sebanyak 5 kali pertandingan. Kemudian, dilarang masuk stadion, dan didenda minimal 20000 franc swiss (176 Juta Rupiah). Jika pelaku adalah official tim, maka jumlah denda adalah sebesar 30000 franc swiss (264 Juta Rupiah).

b) Jika beberapa orang (official team atau pemain) dari klub yang sama atau timnas terus menerus melanggar ayat 1 poin a di atas, atau memperburuk keadaan, maka tim tersebut akan mengalami pengurangan nilai sebanyak 3 poin pada saat pelanggaran pertama dan 6 poin pada saat pelanggaran selanjutnya, Pelanggaran yang dilakukan terus menerus akan mengakibatkan degradasi bagi tim. Dalam system gugur, tim akan langsung didiskualifikasi.

2 a) Jika supporter tim melanggar ayat 1a , maka denda minimal 30000 franc swiss akan dijatuhkan kepada timnas atau klub terlepas dari melakukan kesalahan atau lalai melakukan pengawasan.

b) Pelanggaran serius akan mengakibatkan sanksi tambahan, seperti pertandingan tanpa penonton, WO, pengurangan nilai, atau diskualifikasi.

Penonton yang melanggar ayat 1a akan menerima sanksi berupa pelarangan masuk stadion selama 2 tahun

(Khrisna / Sm)

Bukan yang pertama

Sanksi komdis PSSI terkait nyanyian rasis yang dilakukan oleh bobotoh Persib ternyata bukan yang pertama dan satu-satunya. Sebelumnya, pada musim ini, Persela dan Arema juga mendapatkan sanksi karena tindakan tersebut. Hanya saja ada bentuk kasus dan sanksi yang berbeda terhadap hukuman Arema.

Pada tanggal 14 Januari lalu, Komdis PSSI memutuskan sanksi bagi Persela. Mereka mendapatkan sanksi denda 250 juta namun hukuman ini masih bersifat percobaan selama satu tahun dan akan berlaku efektif bila supporter Persela kembali melakukan kesalahan yang sama selama masa berlakunya hukuman percobaan tersebut.

“Saat pertandingan antara Persela melawan Persebaya, suporter Persela menyanyi rasis. Jadi klub yang harus bertanggung jawab. Hukuman akan berlaku efektif jika suporter Persela kembali melakukan tindakan rasis selama kompetisi

usai putusan ini,” kata Ketua Komisi Disiplin PSSI, Hinca Panjaitan, di Jakarta.

Hukuman ini sama percis seperti sanksi yang dijatuhkan terhadap Persib.

Sedangkan sebelumnya, untuk kasus Arema, kasus dan hukumannya sedikit berbeda. Saat pertandingan Arema melawan Persipura, menurut komdis, ada beberapa kesalahan yang dilakukan panpel dan supporter Arema. Oknum aremania dinilai telah melakukan tindakan rasisme dan juga pelemparan terhadap pemain Persipura. Selain itu, panpel Arema pun dinilai telah lalai sehingga penonton meluber ke sentelban stadion.

“Kesalahan Arema dalam pertandingan itu, yakni Aremania menyanyikan lagu yang menjurus rasisme, serta kesalahan lain yakni adanya pelemparan botol ke arah lapangan dan jumlah penonton yang membeludak sampai ke ruang ofisial,” ujar Hinca Panjaitan di Jakarta, Jumat (11/12).

Karena tindakan itu, pada tanggal 12 desember, Arema dijatuhi hukuman oleh komdis berupa satu kali pertandingan tanpa penonton pada saat menjamu Persib Bandung (19/12) dan juga denda Rp. 50 juta.

Terkait dengan sanksi terhadap Persib, bobotoh sebenarnya masih bisa menyelamatkan klub tercintanya ini dari hukuman 250 juta. Bobotoh hanya tinggal tidak menyanyikan lagi lagu-lagu yang tidak berpengaruh pada permainan Persib dilapangan itu. Karena hukuman dari komdis ini hanya bersifat percobaan selama setahun. Namun sebaiknya bobotoh tidak hanya menghilangkan kebiasaan ini hanya setahun saja, namun lebih baik untuk selamanya.

Bobotoh harus mengerti dengan keadaan Persib yang selalu diintai gerak-geriknya oleh berbagai pihak. Ini karena Persib adalah klub besar. Klub yang mendapatkan perhatian media yang luas. Arema yang selalu bertengger di posisi pertama saja masih kalah jumlah siaran langsungnya dengan Persib. Ini yang menyebabkan berita tentang Persib dan segala tindak tanduknya selalu mempunyai nilai jual. Termasuk berita negatifnya. Wajar jika nyanyian saja menjadi perhatian bagi komdis, sedangkan lagu-lagu kasar juga dinyanyikan di daerah lain, namun tidak diperhatikan oleh mereka.

Apa ruginya kita tidak menyanyikan lagu-lagu kasar tersebut? Selain tidak berpengaruh terhadap mental para pemain dilapangan, lagu-lagu ini juga tidak mendidik anak-anak kita. Dengan selalu disiarkannya pertandingan Persib di Jalak lewat televisi, dengan nyanyiannya itu, bobotoh hanya akan mendapatkan antipati dari masyarakat indonesia lainnya, terutama bagi masyarakat yang tidak mengerti arti kefanatikan terhadap klub sepakbola.

Persib adalah klub yang beruntung mempunyai bobotoh sangat loyal dari berbagai latar belakang kreatifitas. Beberapa band ternama menyumbangkan lagunya buat Persib. Seperti Koil, Mocca, PAS band, Kang Ibing, Kuburan, dll. Lagu mereka pun jauh lebih bagus. Bukankah lebih baik untuk menyanyikan lagu-lagu tersebut di stadion?

Hot news ! Benarkah bobotoh telah Rasis?

Akhirnya Persib Bandung terkena hukuman percobaan selama 1 musim kompetisi dan diancam denda 250 juta akibat ulah sebagian bobotohnya yang dianggap rasis oleh omisi Disiplin (komdis) PSSI. Komdis menjatuhkan hukuman ini dengan alasan, bobotoh selalu menyanyikan atau meneriakan yel-yel yang menghina kelompok supporter lain. Jika dalam 1 musim ini terdengar kembali yel-yel atau nyanyian serupa, maka Persib harus membayar denda tersebut. Akan tetapi, apakah benar bobotoh Persib telah melakukan rasis ? Adilkah tuduhan ini? Mari kita telusuri bersama.

Rasis, seperti yang tercantum dalam Wikipedia adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur yang lainnya.

Menurut UU No. 40 Tahun 2008, Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras Dan Etnis, Ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rasisme adalah prasangka berdasarkan keturunan bangsa; perlakuan yang berat sebelah terhadap (suku) bangsa yang berbeda-beda; atau paham yang memandang ras diri sendiri adalah ras yang paling unggul.

Dalam sepakbola, FIFA sebagai lembaga tertinggi sepakbola dunia tentu saja mengatur masalah rasisme ini. Masalah ini masuk dalam artikel no 58 kode disiplin FIFA tentang diskriminasi.

Menurut FIFA, diskriminasi adalah : Anyone who offends the dignity of a person or group of persons through contemptuous, discriminatory or denigratory words or actions concerning race, colour, language, religion or origin

Artinya : Siapapun yang menyinggung martabat seseorang atau sekelompok orang melalui hinaan, tindakan diskriminatif, atau pencemaran nama baik, atau melalui tindakan yang berhubungan dengan ras, warna kulit, bahasa, agama atau suku bangsa.

Dari kalimat di atas sangatlah jelas, bahwa pengertian diskriminasi menurut FIFA mempunyai 2 definisi, yaitu:

1. Siapapun yang menyinggung martabat seseorang atau sekelompok orang melalui hinaan, tindakan diskriminatif, atau pencemaran nama baik.

2. Siapapun yang menyinggung martabat seseorang atau sekelompok orang melalui tindakan yang berhubungan dengan ras, warna kulit, bahasa, agama atau suku bangsa.

Melihat dari definisi rasis dan diskriminasi dari FIFA di atas, jelas bahwa melalui yel yel dan nyanyiannya, bobotoh Persib telah melanggar kode disiplin FIFA tersebut, yaitu menyinggung martabat seseorang atau sekelompok orang melalui hinaan. Maka, hukuman percobaan pun harus diterima Persib karena kelakuan sebagian bobotohnya.

Yang justru menjadi masalah adalah, jika nyanyian ini dilakukan oleh para oknum bobotoh, maka kenapa Persib yang harus menanggung akibatnya ?


(Khrisna/ SM)

We are back B-)


Copyright © 2010 beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.
Setiap materi dalam Situs ini boleh Anda kutip, sepanjang Anda mengikuti ketentuan Creative Common Attribution-NonCommercial-ShareAlike 2.0.

Profil/Biodata

Markus--Nova-Satoshi (Mantan pemaen)-Atep-Gilang-Munadi-Gonzalez-Airlangga-

Pengunjung Hari Ini


Copyright © 2010 Beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.