Kalimat itu yang saya lontarkan saat menonton Duel Klasik Persija Vs Persib.
Saat itu Persib sudah unggul 1-0 lewat gol Christian Gonzalez, tapi kok malah main bertahan?
Saat Persib main bertahan, terlihat Persija tampil makin kesetanan.
Bukti salahnya strategi bertahan Persib adalah ketika mereka kecolongan lewat gol Aliyudin. Pemain Persija yang dikenal licin bagai belut ini dapat menerobos dan memanfaatkan telatnya antisipasi Nova dan Markus Horison.
Lalu Dewi Fortuna tetap memayungi Maung Bandung, Tendangan penalti diberikan oleh wasit Olehadi. Christian dengan tenang mengeksekusi penalti dan mengecoh kiper Persija, Roni Tri. Namun kembali persib memakai formasi 10-1, Seluruh pemain berkumpul di daerah pertahanan.
sudah pastilah Persija lebih banyak kesempatan membawa bola dan dengan leluasa mengobrak-abrik pertahanan Persib. Akhirnya Persija sukses menahan imbang Persib dengan Gol Abanda Herman di Injury time.
Sebaiknya Persib tidak main terlalu bertahan, minimal otak-atik lah bola di pertahanan dengan tujuan menghabiskan waktu. Sayang sekali, peluang juara semakin menipis.
Inilah evaluasi kami tentang pertandingan Persib Persija
Penulis: Khrisna Prasetya