Pasang Iklan di Sini

Tuesday, April 27, 2010

Atep Diragukan Tampil

Penjabat pelatih Persib Bandung, Robby Darwis masih meragukan kondisi Atep untuk bisa diturunkan sebagai starter, pada pertandingan melawan Persitara Jakarta Utara di Stadion Soemantri Brodjonegoro Jakarta, Rabu (28/4). Meski pemain bersangkutan sudah berlatih dan mengikuti game bersama rekan-rekannya, Robby belum memasukkan nama Atep dalam skenario pemain yang akan tampil sebagai starter.

Berbeda dengan Atep yang sudah absen dalam empat laga terakhir Persib, tiga di antaranya di Piala Indonesia 2010, Robby memastikan Nova Arianto dan Eka Ramdani siap diturunkan. Meski keduanya sempat bermain pada laga terakhir melawan Pelita Jaya Karawang, Sabtu (24/4), Nova sebenarnya masih bergelut dengan cedera bahu kiri dan Eka sempat terserang demam akibat radang tenggorokan.

"Kalau Nova sama Eka, saya kira sudah oke dan tidak ada masalah. Tapi Atep, meski sudah mengikuti game, saya masih ragu untuk menurunkannya sebagai starter. Saya masih harus memantau perkembangannya hingga menjelang pertandingan," kata Robby, usai sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi Bandung, Senin (26/4).

Ketika dikonfirmasi mengenai kondisi terakhirnya, Atep mengaku sudah bisa main pada pertandingan melawan Persitara. Sebab kondisi luka di bagian betisnya sudah membaik dan ia pun sudah tidak merasa khawatir lagi terkena benturan.

Hanya saja, pemiliki nomor punggung 7 ini pun mengaku masih memiliki pekerjaan rumah dalam memulihkan kondisi fisik. "Kalau pelatih mau menurunkan saya, saya sudah bisa. Tapi memang kondisi fisik saya setelah hampir sepekan tidak berlatih baru mencapai 75 persen," kata gelandang asal Cianjur ini.

Seperti diketahui, akibat terjatuh dari motor yang ditumpanginya, Atep mengalami luka di bagian betis. Karena lukanya tak kunjung kering, Atep harus absen dalam tiga laga Persib di Piala Indonesia, yaitu saat melawan Persita Tangerang (17 April 2010), Pelita Jaya Karawang (19 April 2010), dan Persipasi Bekasi (21 April 2010). Juga saat melawan Pelita Jaya di ajang Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010, Sabtu (24/4) lalu.

Sementara itu, dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani memastikan, proses penyembuhan Atep sudah maksimal. Karena itu, jika tim pelatih akan menurunkan Atep, ia tidak akan menghalang-halangi. Karena menurutnya, kesiapan seorang pemain untuk tampil akan sangat bergantung pada kesiapan pemain yang bersangkutan.

(khrisna) Sumber Galamedia

Wasit Harus Direformasi

Salah satu penyebab ambruknya prestasi sepak bola Indonesia di pentas internasional adalah buruknya kinerja wasit yang memimpin pertandingan, karena masih berdasarkan kepada standar kepentingan, bukan aturan yang berlaku. Oleh karena itu, korps pengadil di lapangan sepak bola itu harus direformasi.

"Dari sisi kelembagaan, saya setuju kalau ke depan wasit bernaung dalam sebuah lembaga independen. Selain itu, saya juga mengusulkan pembentukan sebuah lembaga pemantau kinerja wasit, yang juga independen. Mirip semacam KPK-nya sepak bola," kata asisten pelatih Persib, Yusuf Bachtiar, usai sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi Bandung, Senin (26/4).

Pandangan dan usulan Yusuf itu masih terkait dengan kekecewaan kubu Persib atas kinerja wasit Najamudin Aspiran (Balikpapan) yang memimpin laga Pelita Jaya Karawang kontra Persib di Stadion Singaperbangsa Karawang, Sabtu (24/4) lalu. Menurut Yusuf, kepemimpinan Najamudin dalam pertandingan itu sudah jelas-jelas didasari kepentingan untuk memenangkan Pelita Jaya agar lolos dari ancaman degradasi.

"Kalau soal kualitas wasit, saya tidak ragu. Saya kira, semua wasit di Indonesia, sangat tahu dan memahami aturan pertandingan yang harus mereka tegakkan. Tapi ketika memimpin pertandingan, wasit kerap memberlakukan standar kepentingan," kata mantan gelandang Persib ini.

Menurut Yusuf, buruknya kinerja dan mental para pengadil di lapangan hijau itu sudah menjadi penyakit yang sudah menjadi rahasia umum. "Ini sudah jadi penyakit. Sayangnya, meski sudah sakit, tapi sulit mati," kata Yusuf.

Balas dendam

Kendati demikian, Yusuf meminta semua pihak, dari mulai petinggi PSSI, komisi wasit hingga para manajer klub untuk bertanggung jawab atas buruknya kinerja korps pengadil ini. Sebab menurutnya, dalam sejumlah kasus, wasit hanyalah alat untuk berbagai kepentingan klub.

"Ini tanggung jawab semua pihak. Sebab saya yakin semua pihak terlibat dalam persoalan wasit ini. Kalau sekarang sebuah tim merasa dikerjai wasit, sangat mungkin pada kesempatan lain akan melakukan balas dendam dengan mengerjai tim tamu dengan cara memperalat wasit. Jadi sepak bola Indonesia ini sepak bola balas dendam," tuturnya.

Karena sudah menjadi penyakit, Yusuf mengaku tidak akan terkejut jika pada pertandingan selanjutnya saat melawan tim-tim yang punya kepentingan untuk meloloskan diri dari ancaman degradasi, Persib kembali mendapatkan wasit yang kinerjanya seperti Najamudin Aspiran. "Kalau soal itu, pasti akan terjadi lagi. Saya kira hal itu sudah jadi rahasia umum," katanya.

(Khrisna)
Sumber Galamedia

Polisi Tetap Larang Bobotoh ke Ibukota

Keinginan bobotoh untuk mendampingi timnya saat bentrok dengan tuan rumah Persitara Jakarta Utara, pada laga lanjutan putaran kedua Superliga 2009/10, dipastikan tidak bisa terlaksana.

Hal itu menyusul keputusan aparat keamanan di ibukota dalam hal ini Polda Metro Jaya, yang menolak kehadiran pendukung setia Persib tersebut ke kandang Persitara, di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, Rabu (28/4),

Hindari terjadinya bentrok suporter, aparat keamanan ibukota tolak kedatangan bobotoh, pendukung setia Persib Bandung.



Penolakan ini dilakukan demi untuk menghindari bentrokan pendukung Persib dengan suporter tim di Jakarta. Terutama dengan The Jakmania, suporter fanatik Persija Jakarta, yang selama ini memang menjadi musuh bubuyutan.

Aparat keamanan tampaknya tidak ingin ambil risiko dalam menjaga kondisi ibukota agar tetap kondusif, sehingga memutuskan untuk menolak kehadiran suporter fanatik Persib.

Maklum saja karena bakal sulit menghindari terjadinya kerusuhan suporter, sekiranya bobotoh memaksakan diri tetap hadir di stadion yang terletak di tengah-tegah Jakarta ini

Meski begitu, pendukung Persib sebenarnya masih bisa menyaksikan langsung tim kesayangannya berlaga. Tentu dengan menanggalkan atributnya sebagai suporter Persib, guna menghindari razia aparat keamanan.

(Khrisna) sumber goal

Rene Siap Mental Bertanding Dengan Wasit

Stoper Persib Christian Rene Martinez mengaku sudah menyiapkan mental saat Persib menghadapi Persitara, Rabu (28/4). Persiapan mental yang dimaksud adalah siap untuk mengantisipasi kecurangan-kecurangan yang bisa saja dilakukan oleh wasit.

Rene mengatakan, ia wajar mengkhawatirkan kepemimpinan wasit pada pertandingan lawan tim berjuluk Laskar Si Pitung nanti karena masih trauma terhadap kepemimpinan wasit Najamudin di partai sebelumnya, lawan Pelita Jaya.

"Saya harus siapkan mental bertanding melawan Persitara dan mental bertanding melawan wasit. Saya khawatir wasit akan bertindak keterlaluan seperti di pertandingan Persib melawan Pelita," kata Rene seusai latihan di Stadion Siliwangi, Selasa (26/4) pagi.

Rene menjelaskan, posisi Persitara dan Pelita tak jauh berbeda. Keduanya berusaha untuk menjauh dari zona merah. Karena itu, setiap tim di peringkat terbawah akan berusaha dengan berbagai cara untuk menghindari timnya terdegradasi.

"Curiga itu cukup wajar karena kami akan bertanding di kandang tim yang akan terdegradasi. Apalagi, pada musim lalu, pertandingan Persib lawan Persitara dikerjai wasit," kata Rene.

Rene berharap di pertandingan nanti PSSI bisa menunjuk wasit yang netral sehingga tidak merusak konsentrasi para pemain Persib. "Jika wasit bertindak macam-macam, konsentrasi kami akan buyar dan sudah tentu kami tidak bisa mengembangkan permainan. Itulah yang terjadi di Karawang kemarin," kata pemain bernomor punggung 17 ini.

(Khrisna) Sumber tribun

Wildansyah Yakin Menang Kalau Wasit Netral

Skuad Persib direncanakan Selasa siang bertolak ke Jakarta untuk menghadapi tuan rumah Persitara Jakarta Utara di Stadion Soemantri Bojonegoro, Jaksel, Rabu (26/4). Para pemain Persib yakin bisa mengalahkan anak asuh Suimin Dihardja.

Keyakinan itu dilontarkan oleh libero muda Persib, Wildansyah. Ia bersama rekan-rekan pemain Persib yakin bisa mengatasi pasukan Si Pitung asalkan dipimpin oleh wasit yang benar-benar netral.

"Saya optimistis Persib bisa menang di kandang Persitara, tapi dengan catatan asalkan wasitnya tidak berat sebelah," kata pemilik nomor punggung 4 ini.

Pemain muda binaan Persib U-23 ini mengatakan, secara permainan tim, Persib jauh lebih baik dari Persitara. Dengan modal permainan kolektivitas tinggi inilah, lanjut Wildan, ia sangat yakin tim Persib bisa membawa pulang tiga poin dari tuan rumah.

"Secara permainan kita lebih baik dari Persitara. Tapi semua itu percuma saja jika wasit membantu tuan rumah," ujarnya.

Dia berharap, PT Liga Indonesia bisa bersikap profesional dengan tidak mengabulkan rencana-rencana sistematis dari pihak tuan rumah untuk membantu tim zona degradasi memenangi sisa laga.

"Saya ingin pertandingan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, tidak diubah secara mendadak, dan kami ingin pertandingan ini tetap disiarkan langsung sehingga permainan bisa dilihat secara fair," katanya.

(Khrisna) Sumber tribun

Gonzalez Enjoy Dengan Airlangga Atau Budi

Cristian Gonzalez optimistis timnya berpotensi Persib menuai tiga poin terlepas dari siapa pun yang menjadi lawan Persib di sisa laga. Namun, lanjutnya, kadang sepak bola di Indonesia tak hanya mengandalkan kemampuan saja.

"Contoh lawan Pelita, kita dikalahkan bukan lawan, melainkan oleh wasit. Kita sudah bermain bagus dan Pelita juga main bagus. Di lapangan kita sportif, ketika ada pemain yang terjatuh, lawan langsung menolongnya. Tetapi sekali lagi wasit yang merusak pertandingan," kata mantan penyerang Persik Kediri ini, ujar Gonzalez kepada Tribun.

Secara organisasi permainan, Gonzalez memandang kemajuan positif diperlihatkan tim Persib dari satu laga ke laga lainnya. Secara bertahap, kata Gonzalez, setiap kelemahan bisa dibenahi. Di lini depan pun, ia mengaku semakin enjoy berduet dengan Airlangga Sutjipto ataupun Budi Sudarsono.

Khusus untuk pertandingan kontra Persitara, Gonzales berharap wasit yang memimpin jalannya laga bisa bertindak netral. "Kejadian di pertandingan melawan Pelita jangan sampi diulangi lagi. Kita berharap wasit bisa adil di pertandingan berikutnya. Saya tidak ingin, kejadian musim lalu saat kita mogok main di kandang Persitara kembali terulang," katanya. (*)

(Khrisna) sumber Tribun

Laga Persib di Siliwangi, Panpel Diminta Siapkan Big Screen

Panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persib diminta menyiapkan big screen (layar lebar) jika laga kandang jadi digelar di Stadion Siliwangi. Menurut Sekretaris Panpel Budhi Bram, pihaknya mengajuka 3 lokasi yang akan dipasangi big screen.

"Big screen itu sudah kewajiban kalau laga kandang digelar di Stadion Siliwangi. Kita mengajukan tempat di Lapangan Tegallega, Pajajaran, Stadion Persib," kata Budhi saat dihubungi wartawan, Senin (26/4/2010).

Budhi menambahkan, untuk setiap laga Persib di Stadion Siliwangi, pihaknya menyiapkan 18 ribu tiket. Hal tersebut berdasarkan kapasitas stadion yang mampu menampung 20 ribu penonton.

"Kalau kapasitas 20 ribu penonton, kita siapkan tiket 18 ribu. Ini berdasarkan jumlah kapasitas dikurangi 10 persen," kata Budhi Bram.

Sebelumnya Manajer Persib Bandung H Umuh Muchtar meminta kerelaan Polwiltabes Bandung dan wali kota agar memberikan izin penggunaan Stadion Siliwangi.

"Buat partai kandang, ke depan kita minta kerelaan Polwiltabes dan Wali Kota (terkait penggunaan Stadion Siliwangi)," kata Umuh.

Umuh mengatakan, pada laga kandang bulai Mei mendatang, Persib dipastikan tak bisa lagi memakai Stadion Si Jalak Harupat karena sedang direnovasi.

(Khrisna)
Sumber: Okezone

Laga 2 Mei Penentuan Bagi Persib

Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Bandung berharap Persib Bandung bisa memanfaatkan izin yang diberikan untuk melakoni sisa lima laga Liga Super Indonesia (LSI 2009/2010 di stadion Siliwangi, Kota Bandung. Laga kandang terdekatnya kontra Persipura Jayapura, Minggu (2/5/2010) nanti, menjadi ajang penentu bagi empat laga lainnya.

Wakapolwiltabes Bandung AKBP Purwolelono mengungkapkan, pihaknya sudah memberikan izin bagi Maung Bandung berlaga di stadion milik Kodam III Siliwangi tersebut. Yang pasti, imbuhnya, laga tersebut jadi penentu izin bagi empat laga berikutnya.

”Kalau lancar kita pasti beri izin laga berikutnya. Tapi kalau tidak, akan kita evaluasi lagi,” ungkap Purwolelono usai pertemuan bersama TNI, manajemen Persib, unsor bobotoh serta instansi lain di Mapolwiltabes Bandung, Senin (26/4/2010) malam.

Purwolelono menambahkan, pihaknya berharap Persib dan suporternya bisa menjaga kepercayaan yang telah diberikannya. Sehingga, insiden saat laga kontra Pelita Jaya Karawang di stadion Singaperbangsa, Karawang, Sabtu (24/4/2010) silam tidak terulang.

”Kami percaya bobotoh bisa santun. Makanya kami minta kita saling menjaga kepercayaan ini,” sambungnya.
(Khrisna)
Sumber: Okezone

Umuh Bersyukur Persib Bisa Main di Siliwangi

Manajer Persib Maung Bandung H Umuh Muchtar mengaku bersyukur atas keputusan Polwiltabes Bandung yang mengizinkan timnya bermain di Stadion Siliwangi pada 5 laga kandang sisa.

"Kita bersyukur mendapatkan izin tanding di Stadion Siliwangi. Makanya, kita akan jaga kepercayaan ini," kata Umuh kepada wartawan usai mediasi dengan Polwiltabes Bandung, Senin (26/4/2010) malam.

Umuh juga akan segera meminnta panitia pelaksana (panpel) pertandingan untuk menyiapkan persyaratan yang sudah disepakati bersama. Diharapkan, kata dia, para bobotoh yang tak bisa menonton laga Persib bisa ikut menikmatinya.

"Saya harap bobotoh bisa menjaga kepercayaan. Tunjukkan bahwa bobotoh Persib dikenal santun dan tidak anarkis," tandasnya.

Persib Maung Bandung akhirnya resmi memakai Stadion Siliwangi untuk laga kandang lima partai terakhir Liga Super Indonesia (LSI). Kepastian tersebut diperoleh saat pengurus, panitia pelaksana (panpel), dan bobotoh bertemu dengan pihak kepolisian, di Mapolwiltabes Bandung, Senin (26/4/2010).

"Pada intinya kita mengizinkan laga kandang Persib di Stadion Siliwangi, sebab tidak ada tempat lagi," kata Wakapolwiltabes Bandung AKBP Purwolelono kepada wartawan usai mediasi, Senin (26/4/2010).
(khrisna0
Sumber: Okezone

5 Partai Kandang Persib Dipastikan di Siliwangi

Persib Maung Bandung akhirnya resmi memakai Stadion Siliwangi untuk laga kandang lima partai terakhir Liga Super Indonesia (LSI). Kepastian tersebut diperoleh saat pengurus, panitia pelaksana (panpel), dan bobotoh bertemu dengan pihak kepolisian, di Mapolwiltabes Bandung, Senin (26/4/2010).

"Pada intinya kita mengizinkan laga kandang Persib di Stadion Siliwangi, sebab tidak ada tempat lagi," kata Wakapolwiltabes Bandung AKBP Purwolelono kepada wartawan usai mediasi, Senin (26/4/2010).

Meski begitu, kata Purwo, pihaknya akan melakukan evaluasi, jika pada laga pertama kandang Persib di Siliwangi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kalau lancar kita beri izin laga selanjutnya. Kalau tidak, kita akan evaluasi," kata Purwo.

Laga terdekat yang akan dilakoni Persib di Stadion Siliwangi adalah melawan Persipura pada 2 Mei mendatang. Purwo mengatakan, ajang tersebut akan menjadi ujicoba terkait pengamanan di Stadion Siliwangi.

Sebelumnya Manajer Persib Bandung H Umuh Muchtar meminta kerelaan Polwiltabes Bandung dan wali kota agar memberikan izin penggunaan Stadion Siliwangi.

"Buat partai kandang, ke depan kita minta kerelaan Polwiltabes dan Wali Kota (terkait penggunaan Stadion Siliwangi)," kata Umuh.

Umuh mengatakan, pada laga kandang bulai Mei mendatang, Persib dipastikan tak bisa lagi memakai Stadion Si Jalak Harupat karena sedang direnovasi.
(Khrisna)
Sumber: Okezone

Bobotoh-Jak Mania Segera Didamaikan

Perseteruan musuh bebuyutan pendukung sepakbola Bobotoh dan The Jakmania akan segera didamaikan. Hal ini merupakan imbauan langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kasgar Tap-II Bandung Marsekal Pertama TNI Wahyudin Karnadinata yang bertemu SBY saat berkunjung ke Kota Bandung, Minggu (25/4/2010) mengaku, SBY berharap tidak ada lagi perseteruan dua kubu pendukung Persib Bandung dan Persija Jakarta tersebut.

"Pak Presiden bilang segera damaikan bobotoh dan The Jak agar sepakbola jadi sehat. Jadi, semua yang menonton bisa menikmati sepakbola dengan nyaman," ujar Wahyudin di Mapolwiltabes Bandung, Senin (26/4/2010) malam.

Wahyudin mengaku, dirinya sebagai seorang bobotoh juga sepakat bahwa perseteruan klasik tersebut harus segera dibereskan. Sehingga, kedepannya tidak lagi muncul kerusuhan dalam ajang sepakbola di tanah air.

"Kita semua pasti merindukan ketenangan dalam menonton sepakbola. Dan memang seharusnya sepakbola ini bukan menjadi ancaman, tapi hiburan bagi semua," jelasnya.

Meski begitu, Wahyudin mengaku jalan menuju perdamaian tersebut masih cukup panjang. Dia berharap, kedepannya harapan positif presiden ini bisa ditindaklanjuti semua pihak yang memiliki impian yang sama.

"Ini semua ajakan dari presiden. Tentu sangat baik jika kita sambut dan bisa direalisasikan," pungkasnya.
(Khrisna)
Sumber: Okezone

Monday, April 26, 2010

Persib Berharap Kepada Menpora

Kerap dikerjai wasit di Liga Super Indonesia (LSI) musim ini, membuat kubu Maung Bandung pasrah. Termasuk, surat protes yang dilayangkan kepada PSSI ditanggapi pasrah Persib.

Asisten Pelatih Persib Yusuf Bachtiar mengakui, melihat kinerja PSSI dibawah kepemimpinan Nurdin Halid yang kurang respon terhadap berbagai persoalan di lapangan, membuatnya tidak bisa berharap banyak. Dari dulu kasusnya selalu terulang. Jadi, kita tidak bisa berharap PSSI bisa menyelesaikannya, kata Yusuf, Senin (26/4/2010).

Yang kini bisa diharapkan, kata Yusuf, adalah kepedulian Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng. Dia berharap, Menpora bisa segera merespon persoalan di lapangan, terutama kinerja wasit yang kerap menodai laga.

Saya kira persoalannya bukan hanya Persib. Tim lain pun pernah dikerjai wasit dan akhirnya melapor ke PSSI. Tapi ternyata belum ada tanggapannya, jekasnya.

Yusuf menyarankan Menpora bisa membentuk lembaga independen pengawas wasit seperti Komisi Pemberantas Korupsi (KPK). Sehingga, kinerja wasit tidak bisa lagi seenaknya saat di lapangan.

Persoalan wasit ini sudah dalam tahap kritis. Wasit sudah tidak malu lagi berbuat curang. Harus ada pihak independen yang peduli dan cepat merespon, pungkasnya.
(acf)
(Khrisna) Sumber Okezone

We are back B-)


Copyright © 2010 beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.
Setiap materi dalam Situs ini boleh Anda kutip, sepanjang Anda mengikuti ketentuan Creative Common Attribution-NonCommercial-ShareAlike 2.0.

Profil/Biodata

Markus--Nova-Satoshi (Mantan pemaen)-Atep-Gilang-Munadi-Gonzalez-Airlangga-

Pengunjung Hari Ini


Copyright © 2010 Beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.