Di negara yang sepakbolanya lebih maju, bisnis sudah menyatu dengan segala aspek yang tergabung didalamnya. Mereka menjual apapun kepada siapapun. Untuk itu, pentingnya sebuah perencanaan bisnis ditunjang oleh perencanaan teknik dan berakhir pada keuntungan finansial yang menunjang ekonomi klub. Imbasnya, kualitas liga secara keseluruhan yang ikut meningkat.
Maka di inggris misalnya, jabatan seorang manajer tim menyatu dengan tugas sebagai pelatih kepala. Ini untuk menunjang perencanaan bisnis yang bertolak dari kemampuan seseorang terhadap potensi seorang pemain. Bisnis di sepakbola bukan hanya sekitar menjual tiket dan menjual kaus tim serta pernak-perniknya.
Dengan potensi yang begitu besar yang terdapat pada klub sepakbola lokalan bernama Persib Bandung, roda bisnis yang digerakkan oleh sebuah konsorsium asal Bandung, mulai melihat kedepan. Walaupun pada sisi regulasi yang dikendalikan oleh para orang-orang tua di PSSI belum memperlihatkan kemapanan mengorganisasi kompetisi, namun wacana minimal 2 tahun kontrak pada setiap pemain Persib mulai musim depan oleh pengurus, patut diacungi jempol.
Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat, H.Umuh Muhtar, sambil terbaring di RS Borromeus, mengatakan bahwa mulai musim depan, Persib akan mengikat setiap pemainnya dengan durasi kontrak minimal 2 tahun. Pemain-pemain yang paling berpeluang masuk adalah Munadi dan Wildansyah. Sebagai aset penting perjalanan Maung Bandung, kedua pemain muda ini dinilai beliau mengalami peningkatan kemampuan yang membanggakan.
Untuk itu, pada sisa kompetisi tahun ini, Persib akan melakukan analisa berdasarkan teknik sebagai bagian dari proses seleksi. Siapa yang secara teknis masih dapat berkembang dan menguntungkan dari sisi investasi, maka kemungkinan besar pemain tersebut akan mengisi susunan squad Persib minimal sampai tahun 2012.
M. Farhan, selaku perwakilan langsung dari konsorsium yang ikut juga dalam jajaran direksi pengurus sebagai wakil direktur utama, membenarkan wacana ini. Lewat sambungan telepon kepada para wartawan, pria yang juga seorang presenter ini mengatakan bahwa Persib sudah mulai dapat digerakkan layaknya sebagai perusahaan. Bicara mengenai keuntungan, bicara mengenai cash flow.
“Kontrak jangka panjang sudah dirancang oleh konsorsium sebagai rencana bisnis kita kedepan. Banyak keuntungan yang didapat dari penerapan kebijakan ini. Antara lain adalah adanya komitment jangka panjang dari kegiatan pembinaan terhadap pemain sebagai investasi klub. Sekarang ini yang selalu diuntungkan dari proses transfer pemain adalah hanya agen pemain, nantinya, klub dan juga pemainnya sendiri dapat menikmati keuntungan itu,” jelasnya.
Ia lalu mengatakan, pembayaran down payment yang biasanya sebesar 30% dari besar keseluruhan kontrak, menjadi konsekuensi yang harus dihadapi. Namun tidak ada aturan tertulis di FIFA yang mengharuskan adanya down payment beserta besarannya dalam kontrak seorang pemain bola.
Untuk masa seleksi yang menjadi awal program, Farhan dan jajaran konsorsium lainnya menyerahkan sepenuhnya kepada para pelatih dan manajemen tim, karena mereka inilah yang merancang akan seperti apa nantinya pola permainan yang akan dikembangkan oleh tim.
Syarat-syarat yang diajukan sangat normatif. Selain berkemampuan diatas rata-rata, para pemain ini juga haruslah berada pada masa usia produktif. Namun sayangnya, untuk mengefektifkan program kontrak jangka panjang ini, Persib tidak memiliki seorang talent scout ataupun seorang direktur teknik.
Selain itu, Farhan juga menyampaikan keadaan keuangan yang sehat dalam perusahaan Persib.
“Berdasarkan evaluasi yang dilakukan setiap 3 bulan ini, kondisi keuangan kita sangat baik. Kita akan melakukan evaluasi yang kedua pada waktu dekat. Komitment dari para sponsor seperti Honda, Sozzis, Corsa, BTPN, dan evalube, seluruhnya bulat. Kerjasama kita dengan mereka masih panjang,” lanjutnya.
Maka konsorsium sudah siap jika nantinya manajemen tim mengajukan beberapa nama yang akan diboyong untuk memperkuat squad Persib. Sampai sejauh ini, yang diketahui oleh Farhan adalah rencana akan adanya kontrak kepada Satoshi, Kosin, atau alternatif pengganti Kosin seperti kiper dari malaysia.
Ditanya tentang bagaimana menurutnya tentang isu terhadap Markus Haris yang akan dilepas Arema, Farhan mengatakan bahwa Markus merupakan penjaga gawang terbaik di Indonesia, namun tetap, keputusan ada ditangan pelatih, apakah akan merekrutnya atau tidak.
Sumber: SM
0 Komentar:
Post a Comment
Silakan isi box komentar