PERSIB Bandung dan para pemainnya adalah magnet bagi siapa pun. Tak terkecuali buat Windiani (24), seorang gadis asal Cicadas yang lumpuh sejak umur 4 tahun akibat kecelakaan lalu lintas. Kini, ia rela bersusah payah mendatangi Stadion Persib dan Stadion Siliwangi, hanya untuk berfoto bersama para pemain Persib. "Kalau koleksi foto, itu sudah saya lakukan sejak lama. Tapi kalau foto bersama para pemain, baru saya lakukan tahun ini," kata Windi ketika berbincang dengan "GM" di sela-sela sesi latihan pagi Persib di Stadion Siliwangi Bandung, Jumat (19/2). Selain berbekal kursi roda yang digunakannya sebagai "kendaraan" untuk melakukan perburuan, Windi juga ditemani seorang rekan setianya yang bertindak sebagai pengantar sekaligus fotografer. Tidak seperti bobotoh lainnya yang normal, dalam melakukan perburuan foto pemain Persib, ia hanya cukup duduk di atas kursi roda di pintu masuk ruang ganti jika latihan di Stadion Siliwangi, atau di lobi Mes Persib jika Persib berlatih di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung. Setiap pemain usai berlatih, dibantu pendampingnya, Windi secara baik-baik meminta berfoto bersama. "Hampir semua pemain Persib sekarang (musim ini, red) sudah berfoto bersama saya. Yang belum tinggal beberapa pemain seperti Markus (Horison) yang baru gabung, Dedi Haryanto, dan Chandra Yusuf Ahmad," katanya sambil tersenyum. Pagi itu, Windi ingin bertemu dengan penjaga gawang Persib asal Thailand, Kosin yang akan kembali ke negaranya. " Sekarang saya hanya ingin memberikan cenderamata berupa bingkai foto saya dengannya dan sebuah hiasan dinding buatan saya sendiri," kata Windi. Usai latihan, Windi secara pribadi menyampaikan cenderamata buatannya itu kepada Kosin. Kiper berusia 28 tahun itu pun menerimanya dengan haru dan tidak lupa mengucapkan terima kasih. Sudah sejak kapan jadi bobotoh setia, Win? "Mungkin sejak lahir saya sudah mengidolakan Persib. Karena, saya terlahir dari keluarga bobotoh," jawabnya sambil tersenyum. Satu momen yang selalu diingatnya sampai sekarang adalah ketika dibawa orangtuanya menyaksikan arak-arakan Persib saat menjadi juara Liga Indonesia (LI) I/1994-1995. "Ketika itu, saya masih duduk di kelas 4 SD," kenang Windi yang karena keterbatasan fisiknya , belum pernah hadir langsung menyaksikan laga Persib, baik di Stadion Siliwangi maupun Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung. Sumber: Gla |
0 Komentar:
Post a Comment
Silakan isi box komentar