"YANG krisis
pemain depan, tapi kenapa
gawang Persib tetap
kebobolan?" Itulah kritik
Wakil Direktur PT Persib
Bandung Bermartabat (PBB),
Muhammad Farhan yang
disampaikannya secara
langsung kepada pelatih Jaya
Hartono, Senin (12/4).
Sebuah kritik yang tentu saja
harus dijawab dan dicarikan
solusinya oleh tim pelatih
Persib. Asisten pelatih Persib,
Robby Darwis sebenarnya
sudah menemukan jawaban
atas kritikan Farhan tersebut.
"Memang, masih ada
persoalan komunikasi di lini
belakang. Seharusnya, para
pemain belakang saling
mengingatkan satu sama
lainnya," kata mantan kapten
Persib itu.
Bagaimana dengan performa
penjaga gawang anyar Persib,
Markus Horison Rihihina.
"Secara umum, penampilan
Markus masih dalam top
performance-nya. Kecuali saat
lawan PSPS, Markus agak
kurang. Ini mungkin karena
faktor konsentrasi," kali ini
yang menjawab pelatih
penjaga gawang, Anwar
Sanusi.
Mungkin, pembelaan Away --
sapaan akrab Anwar Sanusi--
terhadap anak asuhnya ada
benarnya. Tapi, statistik
menunjukkan tingkat
kebobolan Markus
dibandingkan ketika ia masih
berkostum Arema Indonesia
melonjak tajam.
Selalu kebobolan
Berdasarkan catatan "GM",
dari 8 penampilannya bersama
Persib, gawang Markus sudah
kebobolan 9 kali. Itu artinya,
dalam setiap pertandingan,
gawangnya selalu kebobolan.
Lebih detail lagi, gawang
Markus yang sudah bermain
untuk Persib dalam 634 menit,
akan bobol setiap 70 menit.
Bandingkan dengan
performanya di Arema.
Selama 8 kali (810) dimainkan
pelatih Robert Rene Albert,
Markus hanya kebobolan tiga
gol. Kalau dihitung dari durasi
bermainnya, selama di Arema,
Markus hanya kebobolan
setelah bermain 270 menit
atau 3 pertandingan.
Soal statistik buruk ini, Away
kembali membela anak
asuhnya. "Kalau saya, dalam
evaluasi kiper tidak melihat
gol, tapi prosesnya. Kalau
memang persoalannya ada di
komunikasi, itu berarti pemain
belakang. Tapi, saya tidak
mau bicara soal pemain
belakang. Tugas saya hanya
mengevaluasi kiper," ujar
Away menghindari tumpang
tindih tugas dengan anggota
tim pelatih Persib lainnya.
Bagaimana komentar Markus?
"Soal komunikasi, saya kira
sudah bagus. Hanya saja,
mungkin konsentrasi kita lagi
menurun, karena kebanyakan
gol terjadi di menit-menit awal
dan akhir," ujar Markus.
Dari 9 gol yang bersarang ke
gawang Markus selama
berada di bawah mistar
gawang Persib, 8 gol di
antaranya memang terjadi di
interval waktu 15 menit
pertama, menjelang turun
minum, awal babak kedua,
serta menjelang pertandingan
usai.
Ada penyebab lain? Markus
ternyata menunjuk sistem
pertahanan Persib yang masih
menggunakan tiga pemain --1
libero dan 2 stoper-- tergolong
menyulitkannya. "Sebagai
pemain profesional, saya
harus bisa formasi apa pun.
Tapi saya melihat, tiga bek itu
agak susah dibandingkan
dengan 4 bek sejajar seperti di
Arema. Kalau empat bek,
biasanya mereka lebih
disiplin," tutur Markus.
Sumber: Galamedia
Wednesday, April 14, 2010
We are back B-)
Copyright © 2010 beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.
Setiap materi dalam Situs ini boleh Anda kutip, sepanjang Anda mengikuti ketentuan Creative Common Attribution-NonCommercial-ShareAlike 2.0.
Setiap materi dalam Situs ini boleh Anda kutip, sepanjang Anda mengikuti ketentuan Creative Common Attribution-NonCommercial-ShareAlike 2.0.
Copyright © 2010 Beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.
0 Komentar:
Post a Comment
Silakan isi box komentar