Wacana Persib Bandung untuk mulai melakukan kontrak pemain per 2 tahun merupakan langkah yang sangat positif. Setelah bertahun-tahun menerapkan metode kontrak 1 tahun, Persib yang didukung manajemen yang mampu menjaring banyak sponsor ini, mulai melakukan terobosan yang mungkin masih belum terpikirkan oleh tim peserta Liga Super Indonesia lainnya.
Liga Indonesia merupakan salah satu liga unik dunia. Salah satu keunikannya adalah hampir semua klubnya mengontrak para pemainnya dengan durasi kontrak selama 1 musim kompetisi. Ini berarti pemain di Indonesia seperti sapi perahan, yang dipakai tenaganya selama 1 musim terus menerus, setelah itu terlepas tanpa ikatan.
Para pemain yang bertahan di klub lama adalah pemain yang terpakai oleh klub dan mempunyai kecintaan kepada klub. Misalnya saja, Nova Arianto, yang beberapa tahun belakangan menjaga pertahanan Persib. Hanya karena kecintaan, Nova, bertahan di Persib walaupun status dia di masa jeda kompetisi adalah free transfer. Hal inilah yang coba akan didobrak oleh tim Persib. Dengan metode kontrak 2 tahun, dipastikan akan banyak sekali manfaat yang didapat oleh Persib Bandung, diantaranya adalah ketenangan pemain soal masa depannya di klub, investasi, dan masih banyak lagi.
Kontrak pemain adalah masalah finansial dan durasi waktu. Di era professional, financial adalah kompensasi perjuangan pemain di lapangan. Tentu saja, financial akan dipakai pemain untuk menghidupi pemain dan keluarganya. Bagi Persib, kehadiran konsorsium, sponsor, dan bobotohnya tentu bukan masalah yang besar lagi. Tidak seperti tim lain yang masih mengandalkan APBD, kini Persib bebas memperhitungkan sendiri semua estimasi pengeluarannya sendiri, tanpa malu lagi kepada masyarakat pembayar pajak.
Namun, satu hal yang mengganjal di Indonesia adalah masalah durasi waktu. Masalah ini berkenaan dengan jadwal pertandingan LSI yang diatur PT Liga Indonesia (PT LI). Musim kemarin mungkin bisa menjadi contoh bagaimana sebuah kompetisi bersinggungan dengan politik nasional dan daerah dan masalah lainnya, sehingga jadwal bergeser dari waktu yang ditetapkan. Dan inilah juga yang menjadi salah satu penyakit PT LI sebagai penyelenggara LSI.
Kejadian musim kemarin memang menjadi pelajaran. Jadwal putaran pertama musim ini berjalan dengan cukup baik. Walau tidak sempurna, kompetisi hanya bergeser dalam hitungan hari, dan ini tentu saja merupakan kemajuan bagi PT LI. Namun masalah pergeseran jadwal masih saja menghantui dan ini sangatlah mengganggu.
Terobosan Persib untuk mengontrak pemain 2 tahunan harus diikuti oleh perubahan kerja PT LI khususnya dalam mengatur jadwal pertandingan. Idealnya, PT LI juga sudah mempunyai ketetapan, kapan kompetisi LSI musim 2010/2011 dan 2011/2012 dilaksanakan. Seperti halnya di Negara lainnya, hal ini bisa menjadi acuan bagi klub-klub yang akan mengontrak pemainnya lebih dari 1 tahun. Karena percuma saja mengontrak pemain 2 tahun, jika misalnya kompetisi tahun kedua tidak dilaksanakan dan gaji pemain harus tetap dibayar berdasarkan kontrak.
Jadi, semoga saja kemajuan Persib Bandung dan klub lainnya diikuti pula oleh keprofessionalan PT LI sebagai penyelenggara LSI, supaya mutu kompetisi meningkat dan mudah-mudahan juga meningkatkan mutu tim nasional Indonesia.
Source: SM
0 Komentar:
Post a Comment
Silakan isi box komentar