::Khrisna Prasetya::
Manajemen Persib melunakkan sikapnya
untuk memaafkan tindakan indisipliner penyerang Persib, Budi Sudarsono.
Budi yang semula akan dijatuhkan sanksi diparkir pada sisa laga Persib
di Djarum Liga Super Indonesia 2009-2010, bisa memperkuat "Pangeran
Biru" kembali. Manajer Persib Umuh Muchtar telah memaafkan Budi.
Umuh mengatakan di Bandung, Selasa (18/5), bahwa
pemain timnas itu telah meminta maaf meski belum dengan bertatap muka
langsung. Umuh menghargai niat Budi yang menyadari kesalahan dia selama
ini terhadap tim yang telah merekrutnya selama satu musim itu. "Saya
hargai niat baik Budi yang sudah berani mengakui kesalahannya dan
meminta maaf secara langsung kepada saya. Hal itu juga demi kebaikan
Budi," katanya.
Menurut Umuh, Budi sepenuhnya menggantungkan
perolehan rezekinya dari sepak bola. Apabila kariernya terganggu di
Persib akibat tindakan indisipliner, hal itu sama dengan mematikan
rezeki Budi di sepak bola. "Saya tidak ingin karier Budi hancur. Kalau
memang dia tidak akan diperpanjang kontraknya di Persib, mungkin ada
tim lain yang lebih baik membutuhkannya di musim depan karena Budi
memiliki karier yang masih panjang di sepak bola ini," katanya.
Umuh melakukan hal itu tidak semata-mata untuk
kebaikan Persib, tetapi untuk kelangsungan hidup Budi juga. Oleh karena
itu, eksistensi Budi di Persib masih terbuka lebar untuk kembali
berkiprah di lapangan. Namun, hal itu perlu dipertimbangkan untuk
menyusun sebuah komitmen terhadap Budi agar tidak mengulangi kesalahan
serupa.
Secara tidak langsung, Umuh mengisyaratkan akan
merekomendasikan Budi untuk membela Persib dalam ajang "Delapan Besar"
Piala Indonesia 2010. Umuh mengakui keteteran dengan kondisi pemain
dalam menjalani tiga pertandingan di babak "16 Besar" di Surabaya pekan
lalu.
Sementara itu, Budi masih sulit dihubungi. Telefon dan pesan singkat yang dikirim "PR" tidak mendapat balasan maupun jawaban.
Dari pihak komisaris, Kuswara menambahkan, intinya
kesepakatan Budi akan kembali memperkuat Persib telah dibicarakan oleh
jajaran direksi dan komisaris. Hal itu untuk kebaikan semua pihak dan
merupakan jalan keluar terbaik. (PR)
Lap: Khrisna Prasetya
0 Komentar:
Post a Comment
Silakan isi box komentar