::Khrisna Prasetya::
Akibat
ulah oknum bobotoh yang melempari rumah warga di kawasan
Cikudapateuh-Kiaracondong, Senin (17/5) malam seusai pertandingan
Persib melawan Sriwijaya FC, izin dua pertandingan terakhir Persib
berhadapan dengan Persiba dan PSM Makassar terancam dicabut Polwiltabes
Bandung. Jika izin dicabut, Persib terpaksa harus bertanding di luar
Jawa Barat.
Laporan aksi anarkistis oknum bobotoh
itu telah masuk kepada kepolisian. Aparat mendata sejumlah kerusakan
yang terjadi akibat aksi pelemparan batu oknum bobotoh yang tidak
bertanggung jawab tersebut. Sedikitnya dua puluh rumah mengalami
kerusakan genting, asbes, dan kaca jendela. Lainnya, satu unit mobil
milik warga mengalami pecah kaca lampu dan satu gerobak mi ayam warga
pun ikut tertimpa lemparan batu. Bahkan, badan mobil milik Pelatih
Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan dengan pelat nomor polisi B, digores
memanjang ketika parkir dekat stadion.
Sekretaris
Panpel Persib, Budhi Bram Rachman langsung dipanggil Kapolwiltabes
Bandung dan Dandim 0618/BS, tepat seusai pertandingan Persib-Sriwijaya
FC digelar. Menurut Budhi, mereka menyatakan kekecewaannya terhadap
tindakan anarkistis yang telah mengganggu ketertiban warga. "Mereka
menyampaikan kekecewaannya secara lisan, tetapi belum menindak akibat
kejadian anarkistis itu secara resmi tertulis dan belum ada kelanjutan
apa pun," ucap Budhi yang dihubungi, Selasa (18/5).
Panpel
mengaku gelisah, apabila peringatan dari polisi benar-benar menjadi
kenyataan. "Kami sangat-sangat prihatin, ternyata bobotoh tidak bisa
memegang janji mereka dan menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh
kepolisian," tuturnya.
Budhi menambahkan, aksi
yang menjadi catatan buruk ulah bobotoh Persib itu telah
dikoordinasikan kepada pengurus organisasi bobotoh untuk
ditindaklanjuti. Ia mengharapkan bobotoh sadar dengan tindakan yang
telah menodai kepercayaan polisi dan merugikan warga serta tim
kesayangan mereka.
Sementara itu, Ketua Viking,
Herru Djoko mengatakan, bobotoh Persib yang sebenarnya tidak akan
berulah anarkistis. "Kultur bobotoh Persib tidak seperti itu. Tindak
tegas saja pelaku pelemparan batu ke rumah warga di sekitar
Cikudapateuh-Kiaracondong itu," katanya.
Herru
pun telah berkoordinasi dengan ketua distrik Viking lainnya agar
mengingatkan kembali para bobotoh untuk tetap tertib. "Saya masih
berharap kejadian itu tidak berpengaruh apa pun dan Persib tetap
diizinkan main di Bandung. Sepak bola itu tidak haram dan hanya
hiburan, silakan saja polisi tindak tegas oknum bobotoh itu," ucapnya.
Sementara
itu, Sekjen Bomber Nevi Efendi mengatakan, dirinya ikut prihatin dan
kecewa dengan tindakan tidak terpuji oknum bobotoh tersebut. "Kalau
memang mereka terbukti melakukan pelanggaran hukum, silakan polisi
untuk menindak tegas dan memberikan hukuman kepada bobotoh," katanya.
Menurut
Nevi, kejadian anarkistis bobotoh tersebut tidak terlepas dari tingkat
pengamanan yang dilakukan aparat. Ia menyoroti jumlah personel dan
kesigapan aparat di stasiun tidak seintensif yang dilakukan sekitar
Stadion Siliwangi. "Wilayah Stadion Siliwangi dan tempat nonton bareng
relatif aman dan kondusif. Bobotoh tertib dan santun menepati
perjanjian antara polisi dan bobotoh," ujarnya.
Ia
menambahkan, pelemparan tidak terjadi di sekitar rel
Cikudapateuh-Kiaracondong saja. Wilayah Bomber di Ciroyom pun ikut
menjadi korban pelemparan batu bobotoh juga. "Saya sendiri telah
menginstruksikan kepada warga setempat untuk menyisir dan turun tangan
malam itu, karena harus melindungi rumah mereka dari lemparan batu.
Saya tidak tahu bobotoh dari mana, entah dari organisasi bobotoh mana,"
ujarnya.
Sementara itu, Kapolwiltabes Bandung
Komisaris Besar Imam Budi Supeno akan memanggil pentolan bobotoh,
pengurus Persib Bandung, serta panpel. "Saat itu, di hadapan kami,
mereka berjanji menjaga keadaan kondusif Kota Bandung pra dan pasca
pertandingan. Akan tetapi buktinya apa? Para bobotoh merusak rumah
warga di sepanjang sisi rel kereta api di daerah Cikudapateuh hingga
Kiaracondong," katanya.
Dalam pemanggilan nanti,
Kapolwil meminta ketiga pihak tadi turut membantu polisi dalam
mengungkap identitas bobotoh yang melakukan perusakan. "Kami perlu
mengetahui, itu bobotoh dari mana. Dan kami akan mengamankannya. Ini
tanggung jawab kami kepada masyarakat Kota Bandung yang merasa
dirugikan akibat tindakan tersebut," ucap Imam. (PR)
Lap: Khrisna Prasetya
0 Komentar:
Post a Comment
Silakan isi box komentar