Pasang Iklan di Sini

Wednesday, April 14, 2010

masih adaptasi dengan formasi 3 bek

PERJALANAN kiper berkepala
plontos, Markus Harison di
Persib Bandung, bila di
bandingkan dengan kiprahnya
di Arema Indonesia
mengalami penurunan
performa. Produktivitas
kemasukan gol antara di
Persib dan Arema mempunyai
selisih yang beda jauh.
Markus sendiri menghitung,
selama di Arema dia baru
kemasukan dua gol dalam
delapan pertandingan pada
putaran pertama Djarum Liga
Super (DLSI) 2009-2010.
Sementara itu, sejak
mengawali debutnya di Persib,
dalam delapan kali mengawal
gawang Persib, pemain
bernomor punggung 81 itu
sudah mengoleksi sembilan
kemasukan.
"Ya antara Persib dan Arema
ada perbedaanlah. Di Arema,
pemain belakangnya ada
empat, sedangkan di Persib
ada tiga. Dengan formasi tiga
di belakang memang agak
susah, berbeda ketika saya
bekerja sama dengan empat
pemain belakang. Tapi itu
bukan suatu alasan, saya
harus profesional dan harus
bisa," katanya seusai latihan
di Stadion Persib, Jln. Ahmad
Yani, Kota Bandung, Selasa
(13/4).
Lelaki 29 tahun itu
mengatakan, kebobolan
gawangnya diharapkan tidak
terulang karena dengan tiga
pemain belakang di Persib
akan meningkatkan kekuatan
dan konsentrasi mereka.
"Komunikasi kita sudah
berjalan, tetapi ini hanya
masalah hilang konsentrasi
ketika di menit akhir dan
awal, biasanya," ucapnya.
Sementara itu, Pelatih Kiper
Persib Anwar Sanusi
mengungkapkan, robeknya
jaring yang dijaga anak
didiknya harus dilihat dulu
proses golnya seperti apa.
"Sulit juga kalau melihat
pertandingan ketika Persib
lawan Persijap kemarin,"
katanya.
Away sapaan Anwar
menuturkan, evaluasi proses
gol tersebut perlu dilakukan.
Bukan hanya ketika Markus
eksis di Persib. Sejak Kosin
memperkuat Persib pun
dirinya selalu menganalisis
kenapa gawang Persib harus
kebobolan. "Bagi Markus,
pada satu titik pertandingan
dia berada di atas, seperti
lawan Arema dan Persija dia
bagus. Rata-rata dia masih
dalam performa yang top,
kecuali pas lawan PSPS, dia
agak kurang. Hal itu mungkin
karena faktor konsentrasi.
Kalau saya tidak lihat gol
yang terjadi, tetapi proses
golnya," ujar dia.
Away mengatakan, salah satu
faktor Markus kecolongan
karena komunikasi dengan
pemain belakang. "Memang
daerah pertahanan itu kiper,
cuma kalau di depan kiper
seperti ikut bertahan, ketika
gol, kiper jadi kena getahnya.
Kita sering ingatkan karena
kasusnya seperti itu kuncinya
komunikasi dengan pemain
belakang," ujar Away.
Nova Arianto, sang kapten tim
yang ada di barisan belakang
Persib menambahkan, Markus
harus beradaptasi dengan
formasi 3-5-2 yang diterapkan
pelatih selama ini. "Mungkin
ini hanya masalah kebiasaan,
di Arema dan Timnas yang
menggunakan empat pemain
belakang," ucap dia.
Sumber: PR

jaya lirik lapis kedua

BANDUNG,
TRIBUN - Pelatih Persib Jaya
Hartono memberi garansi
akan memberikan
kesempatan kepada pemain-
pemain muda untuk
menunjukkan kemampuannya
di ajang Piala Indonesia. Jaya
melirik pemain muda sebagai
upaya mengantisipasi
kelelahan yang sangat
mungkin dialami pasukannya.
Jaya mengatakan, pemain
seperti Aji Nuprijal, Edi Hafid,
Chandra Yusuf, Irwan
Wijasmara, Munadi,
Wildansyah, dan Dedy
Haryanto akan akan banyak
dimainkan di Piala Indonesia.
Jaya juga menyatakan
pihaknya akan menciptakan
formasi tim dengan kombinasi
pemain senior dengan pemain
muda.
"Di Piala Indonesia, saya akan
memberikan kesempatan
lebih besar kepada pemain
muda dan pemain pelapis
lainnya. Jadwal yang padat
mengharuskan kami untuk
meracik tim dengan baik agar
kelelahan bisa diantisipasi,"
kata Jaya, Selasa (13/4).
Pelatih kelahiran Medan ini
juga mengatakan akan
menciptakan program latihan
ringan selama Persib
bertanding di Piala Indonesia.
Jaya menilai timnya
diuntungkan oleh sistem
pertandingan yang dipakai di
Piala Indonesia. Jaya juga
mengatakan peluang tim
Maung Bandung untuk berjaya
di Piala Indonesia sangat
terbuka, bila melihat pola
babak penyisihan grup dengan
sistem setengah kompetisi
selain Karawang yang
dijadikan sebagai tempat
bertanding.
"Tapi kalau melihat jadwal
yang padat, kita tentu saja
dirugikan karena kita diberi
waktu sehari untuk istirahat
dari satu pertandingan ke
pertandingan lainnya. Hal ini
bisa menyebabkan pemain
mengalami kelelahan," ujar
Jaya.
Sumber: Tribun

tiap 70 menit, gawang markus kebobolan

"YANG krisis
pemain depan, tapi kenapa
gawang Persib tetap
kebobolan?" Itulah kritik
Wakil Direktur PT Persib
Bandung Bermartabat (PBB),
Muhammad Farhan yang
disampaikannya secara
langsung kepada pelatih Jaya
Hartono, Senin (12/4).
Sebuah kritik yang tentu saja
harus dijawab dan dicarikan
solusinya oleh tim pelatih
Persib. Asisten pelatih Persib,
Robby Darwis sebenarnya
sudah menemukan jawaban
atas kritikan Farhan tersebut.
"Memang, masih ada
persoalan komunikasi di lini
belakang. Seharusnya, para
pemain belakang saling
mengingatkan satu sama
lainnya," kata mantan kapten
Persib itu.
Bagaimana dengan performa
penjaga gawang anyar Persib,
Markus Horison Rihihina.
"Secara umum, penampilan
Markus masih dalam top
performance-nya. Kecuali saat
lawan PSPS, Markus agak
kurang. Ini mungkin karena
faktor konsentrasi," kali ini
yang menjawab pelatih
penjaga gawang, Anwar
Sanusi.
Mungkin, pembelaan Away --
sapaan akrab Anwar Sanusi--
terhadap anak asuhnya ada
benarnya. Tapi, statistik
menunjukkan tingkat
kebobolan Markus
dibandingkan ketika ia masih
berkostum Arema Indonesia
melonjak tajam.
Selalu kebobolan
Berdasarkan catatan "GM",
dari 8 penampilannya bersama
Persib, gawang Markus sudah
kebobolan 9 kali. Itu artinya,
dalam setiap pertandingan,
gawangnya selalu kebobolan.
Lebih detail lagi, gawang
Markus yang sudah bermain
untuk Persib dalam 634 menit,
akan bobol setiap 70 menit.
Bandingkan dengan
performanya di Arema.
Selama 8 kali (810) dimainkan
pelatih Robert Rene Albert,
Markus hanya kebobolan tiga
gol. Kalau dihitung dari durasi
bermainnya, selama di Arema,
Markus hanya kebobolan
setelah bermain 270 menit
atau 3 pertandingan.
Soal statistik buruk ini, Away
kembali membela anak
asuhnya. "Kalau saya, dalam
evaluasi kiper tidak melihat
gol, tapi prosesnya. Kalau
memang persoalannya ada di
komunikasi, itu berarti pemain
belakang. Tapi, saya tidak
mau bicara soal pemain
belakang. Tugas saya hanya
mengevaluasi kiper," ujar
Away menghindari tumpang
tindih tugas dengan anggota
tim pelatih Persib lainnya.
Bagaimana komentar Markus?
"Soal komunikasi, saya kira
sudah bagus. Hanya saja,
mungkin konsentrasi kita lagi
menurun, karena kebanyakan
gol terjadi di menit-menit awal
dan akhir," ujar Markus.
Dari 9 gol yang bersarang ke
gawang Markus selama
berada di bawah mistar
gawang Persib, 8 gol di
antaranya memang terjadi di
interval waktu 15 menit
pertama, menjelang turun
minum, awal babak kedua,
serta menjelang pertandingan
usai.
Ada penyebab lain? Markus
ternyata menunjuk sistem
pertahanan Persib yang masih
menggunakan tiga pemain --1
libero dan 2 stoper-- tergolong
menyulitkannya. "Sebagai
pemain profesional, saya
harus bisa formasi apa pun.
Tapi saya melihat, tiga bek itu
agak susah dibandingkan
dengan 4 bek sejajar seperti di
Arema. Kalau empat bek,
biasanya mereka lebih
disiplin," tutur Markus.
Sumber: Galamedia

"YANG krisis
pemain depan, tapi kenapa
gawang Persib tetap
kebobolan?" Itulah kritik
Wakil Direktur PT Persib
Bandung Bermartabat (PBB),
Muhammad Farhan yang
disampaikannya secara
langsung kepada pelatih Jaya
Hartono, Senin (12/4).
Sebuah kritik yang tentu saja
harus dijawab dan dicarikan
solusinya oleh tim pelatih
Persib. Asisten pelatih Persib,
Robby Darwis sebenarnya
sudah menemukan jawaban
atas kritikan Farhan tersebut.
"Memang, masih ada
persoalan komunikasi di lini
belakang. Seharusnya, para
pemain belakang saling
mengingatkan satu sama
lainnya," kata mantan kapten
Persib itu.
Bagaimana dengan performa
penjaga gawang anyar Persib,
Markus Horison Rihihina.
"Secara umum, penampilan
Markus masih dalam top
performance-nya. Kecuali saat
lawan PSPS, Markus agak
kurang. Ini mungkin karena
faktor konsentrasi," kali ini
yang menjawab pelatih
penjaga gawang, Anwar
Sanusi.
Mungkin, pembelaan Away --
sapaan akrab Anwar Sanusi--
terhadap anak asuhnya ada
benarnya. Tapi, statistik
menunjukkan tingkat
kebobolan Markus
dibandingkan ketika ia masih
berkostum Arema Indonesia
melonjak tajam.
Selalu kebobolan
Berdasarkan catatan "GM",
dari 8 penampilannya bersama
Persib, gawang Markus sudah
kebobolan 9 kali. Itu artinya,
dalam setiap pertandingan,
gawangnya selalu kebobolan.
Lebih detail lagi, gawang
Markus yang sudah bermain
untuk Persib dalam 634 menit,
akan bobol setiap 70 menit.
Bandingkan dengan
performanya di Arema.
Selama 8 kali (810) dimainkan
pelatih Robert Rene Albert,
Markus hanya kebobolan tiga
gol. Kalau dihitung dari durasi
bermainnya, selama di Arema,
Markus hanya kebobolan
setelah bermain 270 menit
atau 3 pertandingan.
Soal statistik buruk ini, Away
kembali membela anak
asuhnya. "Kalau saya, dalam
evaluasi kiper tidak melihat
gol, tapi prosesnya. Kalau
memang persoalannya ada di
komunikasi, itu berarti pemain
belakang. Tapi, saya tidak
mau bicara soal pemain
belakang. Tugas saya hanya
mengevaluasi kiper," ujar
Away menghindari tumpang
tindih tugas dengan anggota
tim pelatih Persib lainnya.
Bagaimana komentar Markus?
"Soal komunikasi, saya kira
sudah bagus. Hanya saja,
mungkin konsentrasi kita lagi
menurun, karena kebanyakan
gol terjadi di menit-menit awal
dan akhir," ujar Markus.
Dari 9 gol yang bersarang ke
gawang Markus selama
berada di bawah mistar
gawang Persib, 8 gol di
antaranya memang terjadi di
interval waktu 15 menit
pertama, menjelang turun
minum, awal babak kedua,
serta menjelang pertandingan
usai.
Ada penyebab lain? Markus
ternyata menunjuk sistem
pertahanan Persib yang masih
menggunakan tiga pemain --1
libero dan 2 stoper-- tergolong
menyulitkannya. "Sebagai
pemain profesional, saya
harus bisa formasi apa pun.
Tapi saya melihat, tiga bek itu
agak susah dibandingkan
dengan 4 bek sejajar seperti di
Arema. Kalau empat bek,
biasanya mereka lebih
disiplin," tutur Markus.
Sumber: Galamedia

Tuesday, April 13, 2010

waspadai motivasi tim divisi utama

Tanggal 17 April ini, Persib
akan memulai laga pada Piala
Indonesia pada penyisihan
Grup C di Karawang dengan
menghadapi Klub divisi utama
yaitu Persita Tangerang.
Setelah itu, dengan selang
waktu satu hari recovery,
Persib kembali akan
menghadapi perlawanan dari
Pelita Jaya Karawang, lalu
terakhir melawan Persipasi
Bekasi. Pertandingan
marathon ini dilanjutkan
dengan jadwal pada laga Liga
Super Indonesia melawan tuan
rumah Pelita Jaya Karawang
pada tanggal 24, masih di
Karawang.
Terkait jadwal super padat ini,
pelatih kepala Jaya Hartono
menanggapinya dengan
dingin. “Format Piala
Indonesia tahun ini memang
berbeda, ada sisi positif dan
negatifnya. Karena di awal ini
memakai format grup, tidak
home and away, maka biaya
yang diperlukanpun tidak
terlalu banyak, selain itu,
waktu kejuaraanpun menjadi
lebih cepat. Namun ruginya,
setiap klub akan mempunyai
masalah dengan waktu
istirahat pemain yang saya
kira terlalu sempit,” katanya
di stadion Sidolig pagi ini.Untuk menyiasatinya, mau
tidak mau, Persib harus
mampu memaksimalkan para
pemain mudanya. Apalagi
penampilan dari Wildansyah
dan Munadi terus meningkat
seiring dengan menit yang
didapatkannya. Jaya pun
berjanji akan memberikan
kesempatan main lebih
banyak kepada mereka yang
jarang main.
Karena dalam waktu selang
satu hari, tidak akan mungkin
melakukan latihan penuh.
Satu hari tersebut paling
mungkin hanya dimanfaatkan
untuk membuang asam laktat
melalui latihan sangat ringan.
Sehingga para pemain dapat
fokus pada istirahatnya.
Tentang persaingan di Grup C
yang dinilai terlalu mudah
bagi Persib, pelatih yang
pernah membawa Persik
menjuarai Ligina ini tidak
sependapat. Menurutnya, tim-
tim dari divisi utama
mempunyai motivasi berlebih
jika bertanding melawan
Persib Bandung.
“Lihat saja bagaimana ketika
kita beruji coba di Bogor awal
musim lalu. Dengan motivasi
berlipat, Persikabo berhasil
menampilkan permainan yang
ciamik. Namun ketika
melawan tim yang selevel
dengan mereka, ternyata
mereka juga kesulitan. Itu
artinya, tim-tim yang seperti
itu berpotensi menyulitkan
lawan yang secara matematis
berada di atas mereka,
termasuk Persib nantinya,”
katanya sesaat setelah
latihan. sumber simamaung

kronologis

Kekalahan Pesib dari Persijap
sabtu malam itu memang
menyesakkan bagi bobotoh.
Pasalnya, dengan 10 kali
kekalahan, peluang Persib
menjuarai LSI 2009/2010
tertutup sudah. Tertutup? Ya,
karena dengan kekuatan yang
dimiliki oleh Arema dan
Persipura musum ini, sangat
tidak mungkin memprediksi
kedua tim tersebut kalah
terus menerus sampai akhir
musim.
Nova Arianto berpendapat
bahwa jangan ada yang saling
menyalahkan, kekalahan-
kekalahan beruntun ini harus
disikapi dengan bijak.
Namun nyatanya, tekanan
dari bobotoh begitu keras
terhadap kepemimpinan head
coach, Jaya Hartono. Bobotoh
menilai, Jaya Hartono tidak
dapat meramu tim dengan
materi sekelas Persib,
walaupun Jaya masih
mengelak bahwa materi
Persib sudah banyak
berkurang dengan sudah tidak
bergabungnya Hilton, Kosin,
dan Suchao, tapi dengan
masih adanya 6 pemain
timnas, siapa yang masih
meragukan materi Persib saat
ini? Coba bandingkan dengan
materi pemuncak klasemen,
Arema.
Selain itu, Jaya Hartono dinilai
bobotoh tidak bisa
mengangkat mental dan
memotifasi pemain sebelum
bertanding.
Maka, ketika ada isu
pemukulan oleh Jaya Hartono
terhadap seorang bobotoh
ketika sabtu malam lalu,
beberapa spekulasi meyakini,
bahwa Jaya Hartono merasa
tersinggung dengan suara
bobotoh yang menginginkan
pengunduran dirinya dari kursi
pelatih Maung Bandung.
Ternyata kronologis seperti itu
disangkal oleh Jaya dan
seorang bobotoh yang
mengaku sebagai korban
bernama Agus Fajar.
Walaupun demikian, Jaya
Hartono mengakui, dirinya
melakukan ‘penamparan’ atau
ia menyebutnya sebagai
‘mengayunkan tangan’ kepada
Agus. Lewat Konfrensi pers
yang diadakan di stadion
Sidolig sore ini.
Jaya Hartono menjelaskan
kronologis kejadian disaksikan
oleh H Dedi dan M Farhan
Konfrensi pers sendiri dihadiri
oleh beberapa perwakilan,
selain Jaya Hartono dan Agus
Fajar, ada H Dedi (wk.
manajer tim), M Farhan
(konsorsium/wk. direktur),
dan Herru Joko (Viking).
Berikut kronologis yang
dipaparkan oleh Jaya Hartono
dan Agus Fajar.
“Sebelum pertandingan,
pendukung Persijap terus
melakukan provokasi-
provokasi baik kepada saya
maupun pemain. Ditambah
dengan situasi panas di
lapangan yang membuat
emosi meninggi. Lalu pada
saat sesudah pertandingan,
sewaktu saya akan masuk ke
bus, ada beberapa umpatan
yang dilakukan oleh supporter
lawan kepada Markus. Saya
orang yang selalu melindungi
pemain. saat itu dalam situasi
yang serba panas, saya
melihat ada pak Agus ini di
depan bus dengan mimik
muka yang marah, tepat
didepan bus. Dengan emosi
tinggi saya mengayunkan
tangan saya kepadanya,” kata
Jaya Hartono.
Kejadian ini dibenarkan juga
oleh Kang Agus Fajar.
“Saat itu memang ada
supporter Persijap yang
menghina Markus, untuk itu
saya marah dan berteriak
kepada mereka. Mungkin Pak
Jaya melihat saya yang
berteriak kepada Markus,
karena saat itu saya
menggunakan bahasa sunda.
Padahal sebenarnya saya
marah kepada pendukung
Persijap,” kata bobotoh
berumur 39 tahun itu.
Karena kesalahan kumonikasi
itu, Jaya Hartono menganggap
bahwa semuanya sekarang
sudah jelas, dan mengatakan
bahwa mereka sudah
berdamai.
“Secara pribadi, saya meminta
maaf kepada Pak Agus dan
keluarga serta bobotoh semua
dimanapun. Saya sadar,
banyak yang mengecam
tindakan saya ini, namun ini
disebabkan situasi panas yang
terjadi saat itu, dan saya
khilaf,” kata pelatih yang sore
itu memakai baju kuning.
Permintaan maaf juga datang
dari mulut Pak Agus yang
tidak mengharapkan Jaya
Hartono masuk dalam
keadaan serba sulit seperti ini.
Pelatih dan pemain pasti
datang dan pergi, namun
bobotoh tak pernah
meninggalkan Persib.

jaya dan bobotoh berdamai

Pelatih Persib Jaya Hartono
telah berdamai dengan Agus
Fajar, bobotoh yang sempat
menjadi korban penamparan
Jaya seusai pertandingan
Persijap melawan Persib di
Jepara, Sabtu (10/4). Semua itu
karena salah paham, akibat
Jaya Hartono tidak paham
bahasa Sunda yang
dilontarkan Agus.
"Secara pribadi saya meminta
maaf yang sebesar-besarnya
kepada semua bobotoh Persib,
termasuk tim atas tindakan
kasar dan emosional saya
kepada bobotoh," kata Jaya
dalam konferensi pers di Mes
Persib Jln. A. Yani Kota
Bandung, Senin (12/4).
Acara konferensi pers ini
disaksikan oleh Wakil Direktur
PT Persib Bandung
Bermartabat (PBB),
Muhammad Farhan, Asisten
Manajer Persib Dedy
Firmansyah, Agus Fajar, Ketua
Umum Viking Herru Djoko,
dan sejumlah ofisial Persib.
Sebelum acara ini digelar,
Jaya dan Agus telah bertemu
setelah difasilitasi Herru
Djoko.
Jaya mengakui tindakan
kasarnya yang menampar
seorang bobotoh itu didasari
karena tidak tahan lagi
mendengar pemain Persib dan
dirinya diejek-ejek selama di
Jepara. Sejak Persib berlatih
dan uji coba lapangan di
Stadion Gelora Bumi Kartini,
para pendukung Persijap
sudah mengejek dirinya dan
tim serta membuat situasi
panas dan penuh tekanan.
Ia menceritakan saat
pertandingan pun, pendukung
Persijap yang berada di
belakang bench terus-
menerus meneriakkan ejekan
yang membuat panas. Padahal
menurut dia, bench pemain
seharusnya tenang. Selain itu
kualitas wasit yang memimpin
juga banyak merugikan Persib
selaku tim tamu.
"Saya tidak mau menyalahkan
wasit, tetapi saat itu situasi
yang ada membuat saya
sangat panas dan emosional
termasuk manajer juga dan
kondisi itu berlanjut hingga
tim naik ke bus," kata Jaya.
Saat rombongan sudah di bus,
Jaya yang sebelumnya tidak
menghiraukan teriakan
penonton Persijap dan
bobotoh mengaku dirinya
tidak tahan lagi saat
mendengar Markus dan
pemain lainnya dihina. "Saya
tak tahan lagi mendengar
hinaan, dan melindungi
pemain. Makanya saya turun
dan melihat Agus (salah
seorang bobotoh) memaki-
maki saya dan pemain. Secara
spontan saya yang sedang
emosional melayangkan
tangan ke mukanya," ucap
Jaya.
Atas tindakan emosionalnya
itu Jaya yang dalam latihan
Persib Senin (12/4) tugasnya
digantikan oleh Asisten Pelatih
Robby Darwis kembali
memohon maaf kepada semua
bobotoh.
Sementara bobotoh yang
menjadi korban, Agus Fajar
(39) juga mengaku merasa
bersalah dan meminta maaf
karena membuat Jaya dan
bobotoh bersitegang.
Ia menceritakan, saat itu
sebenarnya dirinya sedang
memarahi dan membalas
ejekan pendukung Persijap.
Ketika Jaya turun dari bus,
posisi dia paling depan. Agus
sempat menirukan ucapan
suporter Persijap yang
menghina Markus dengan
bahasa Sunda kepada Jaya.
Namun, dikira Jaya, Agus yang
menghina Markus, sehingga
marah dan berusaha
menampar dirinya. "Saya
memang refleks menghindar
tamparan pelatih dan balik
menendang dia. Akan tetapi
setelahnya saya menyesal
kenapa saya melakukan hal
itu. Padahal saya adalah
bobotoh setia, tetapi Pelatih
Jaya keburu naik bus,"
katanya.
Agus yang selalu setia
mendukung Persib mengaku
tidak bisa tidur karena
anaknya yang ikut menonton
di Jepara terus-menerus
memarahi dirinya. "Saya
digoblok-goblok sama anak
saya, karena memberi contoh
yang buruk kepadanya,"
ujarnya.
Diakui Agus, dirinya tidak
kapok menjadi bobotoh persib.
"Saya pendukung setia Persib,
menang atau kalah saya tetap
dukung Persib," ujarnya
menjelaskan.
Sementara itu di lapangan
Persib, Robby Darwis
memimpin anak-anak "Maung
Bandung" melakukan latihan
dari awal hingga selesai.
Sejumlah bobotoh yang tidak
melihat Jaya Hartono hadir di
lapangan sempat
membentangkan spanduk
yang bertuliskan "Robby &
Yusuf for Persib" sebagai
tanda kekecewaan kepada
Jaya Hartono dan dukungan
kepada Asisten Pelatih Persib
Robby Darwis dan Yusuf
Bachtiar.
Source: PR

Monday, April 12, 2010

Rekor 2 Musim Terakhir

Seperti yang dijanjikan Manajer Persib Bandung, Umuh Muhtar, nasib pelatih Jaya Hartono akan ditentukan pada tanggal 14 April 2010 dalam evaluasi rapat internal antara PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) dan pihak Konsorsium. Sebelum mengetahui apa yang bakal terjadi, inilah catatan pertandingan Persib Bandung selama dipegang pelatih Jaya Hartono sejak musim lalu.

LSI 2008/2009

Kandang 17 13 3 1 38-14 42
Tandang 17 7 3 7 25-26 24
Total 34 20 6 8 63-40 66

Copa Indonesia 2008/2009

Kandang 3 2 1 0 5-2 7
Tandang 3 2 0 1 4-4 6
Total 6 4 1 1 9-6 13

LSI 2009/2010

Kandang 12 11 1 0 29-6 34
Tandang 15 2 3 10 12-24 9
Total 27 13 4 10 41-30 43

Seluruhnya

Kandang 32 26 5 1 72-22 83
Tandang 35 11 6 18 41-54 39
Total 67 37 11 19 113-76 122

Catatan: Mohon koreksinya jika ada kesalahan data, terima kasih.

Sumber: Sima Maung


Perbaiki Masalah internal Persib

Kekalahan Persib Bandung dari Persijap Jepara merupakan kekalahan yang ke 10 bagi tim Maung Bandung di Liga Super Indonesia (LSI) musim 2009/2010 ini. Hal ini merupakan penurunan prestasi dibandingkan LSI musim 2008/2009 lalu.

Musim lalu, pasukan Maung Bandung mencatat 8 kali kekalahan. 1 kekalahan di kandang dan sisanya di partai-partai tandang. Musim ini, Persib sudah mengalami 10 kali kalah di partai tandangnya, dengan catatan, torehan ini bisa bertambah karena Persib masih akan menjalani 7 partai sisa LSI musim ini. Alih-alih menjadi calon juara LSI musim ini, langkah Persib malah terseok-seok di liga.

Walaupun harapan juara masih terbuka di Piala Indonesia (PI) 2010, namun peluang tersebut mengecil jika kita melihat rekor tandang Persib musim ini. Apalagi babak 8 besar PI 2010 akan menggunakan sistem home and away. Maka kekalahan Persib dari Sriwijaya FC musim lalu di Copa, bisa menjadi contoh nyata.

Satu-satunya cara supaya persib bisa berbicara di PI 2010 adalah pembenahan masalah mental bertanding tandang. Celakanya, hal ini dihiasi banyak faktor pengganggu di tubuh Persib sendiri.

Persib yang merupakan satu-satunya tim yang kaos timnya bak papan iklan ini malah mempunyai banyak pengganggu, terutama di sisi internal tim. Kekalahan melawan Jepara tempo hari malah memunculkan problem baru di tubuh Persib sendiri.

Semua orang boleh optimis bahwa Persib bisa menjadi juara PI 2010. Namun jangan lupa, untuk menjadi juara di PI, Persib wajib menyelesaikan urusan internalnya terlebih dahulu yang dapat mempengaruhi mental bertanding terutama di kandang lawan. Hal ini penting, karena bukan rahasia lagi, sepakbola Indonesia selalu dihiasi masalah non-teknis.

Sumber: Sima Maung


Lintas England League

Blackburn 0-0 Manchester United


Bobotoh Demo

Kecaman terhadap Jaya Hartono yang disinyalir telah melayangkan kelima jarinya kepada pipi salah seorang bobotoh terus mengalir. Hal itu datang dari kubu pendukung Persib Bomber dan Viking. Hingga dorongan untuk mendemo sang pelatih muncul dari kalangan bobotoh pada saat Persib akan menjalani latihan pertama di Stadion Siliwangi, Senin sore ini.

Sekretaris Jenderal Bomber Nevi Effendi mengakui rencana aksi sempat akan diwujudkan oleh bobotoh yang kecewa atas kendali Jaya di Persib selama ini. Hal itu ditambah dengan penamparan yang diterima oleh salah seorang anggota Viking.

"Saya sendiri sudah berkoordinasi dengan Viking mengenai hal itu. Akan tetapi, dari Viking sendiri meminta untuk meredakan keinginan tersebut dengan alasan ada pihak yang akan mengambil keuntungan dari memanasnya kondisi internal Persib saat ini. Misalnya kubu pendukung tim lain yang akan puas melihat kondisi Persib sekarang," tuturnya.

Nevi yang mengetahui sedikit insiden tersebut mengungkapkan, Jaya sudah tidak mampu membina mental pemain Persib. Hal itu mustahil terjadi karena mantan Pelatih Persik Kediri itu belum bisa memanajemen emosinya sendiri.

"Dulu pelatih Indra Thohir mendapatkan tekanan dari bobotoh enggak seperti ini reaksinya. Akan tetapi, Jaya kok sama bobotoh yang telah membesarkan namanya tega berbuat seperti itu," katanya.

Sementara itu, Panglima Viking, Ayi Beutik menilai Jaya kurang profesional dalam memerankan posisinya sebagai pelatih. Sebagaimana mestinya, pelatih harus siap mengahadapi tekanan apalagi dalam menangani tim besar seperti Persib. "Saya serahkan pada manajemen soal Jaya, yang pasti kami kecewa terhadap Jaya yang sudah melenceng dari target Persib juara DSLI tahun 2008-2009 dan tahun ini juga Copa atau Piala Indonesia," katanya.

Sementara itu, Jaya belum bisa dihubungi. Jaya langsung bertolak ke mess di Jln. Bali tanpa turun terlebih dahulu dari bus Persib. Wartawan yang menyambanginya ke lokasi penginapan hingga pukul 12.00 WIB, tidak melihat Jaya keluar kamar. Begitu pula ketika ditelefon dan dikirimi pesan singkat, tak ada jawaban dari Jaya

Source: PR

Robby Gantikan Jaya ?

Dugaan insiden penamparan terhadap salah seorang bobotoh di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara, Sabtu (10/4) malam dan kegagalan Persib Bandung dalam meraih poin penuh di empat kali laga tandang, menguatkan pengistirahatan Pelatih Kepala Persib, Jaya Hartono.

Manajer Persib H. Umuh Muchtar mengatakan, dia belum mengarah kepada penunjukan alternatif pelatih pengganti yang baru hingga saat ini. Hal itu akan dibawa ke tingkat rapat besar konsorsium yang akan digelar Rabu (14/4). Namun, tidak menutup kemungkinan jika ada pergantian, Asisten Pelatih Robby Darwis atau Yusuf Bachtiar naik sementara menjadi pelatih kepala.

"Ya, tunggu saja nanti keputusannya seperti apa. Saya juga belum menghubungi dan menanyakan langsung kepada Jaya seusai pertandingan soal bobotoh yang katanya kena tamparan Jaya, karena saya sendiri langsung meninggalkan stadion, ada keperluan mendesak. Mungkin saya akan menemuinya langsung pada latihan rutin Persib di Stadion Siliwangi, Senin (ini)," kata Umuh yang dihubungi, Minggu (11/4).

Umuh mengaku kecewa dengan tindakan pelatih yang telah menakhodai Persib hampir di dua musim Djarum Liga Super Indonesia (DLSI) ini, apabila terbukti menampar seorang bobotoh. Di tengah labilnya emosi pemain saat ini, tindakan kurang cerdas tersebut sangat disayangkan. "Wajarlah kalau memang ada bobotoh yang mengungkapkan kekesalannya kepada pelatih karena tim kebanggaan mereka kalah terus. Akan tetapi, kenapa Jaya harus seperti itu?" tuturnya.

Berdasarkan catatan musim DSLI 2009-2010, pelatih yang diganti di tengah jalan seperti Subangkit sebagai Pelatih Persema Malang, Danurwindo di Persebaya, Ghusnul Yakin di Persik, Fandi Ahmad di Pelita Jaya, serta Widodo C. Putra dari Pelatih Persela. Sebelum terpilih pelatih definitif, asisten pelatih yang mendapat tanggung jawab sementara menangani tim.

Wakil Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Moh. Farhan yang dihubungi terpisah mengatakan, kekalahan beruntun tersebut perlu dievaluasi segera. Kegagalan tim meraih poin penuh itu cukup mengganggu, termasuk dengan pelatih sebagai peramu materi tim yang dinilai bermasalah dalam meracik strategi.

"Masa krisis striker jadinya banyak kebobolan. Kalau iya krisis penyerang setidaknya hasilnya imbang. Kalau Persib kalah terus berarti ada masalah di lini belakang. Hal ini harus dievaluasi, tetapi saya sarankan agar tim konsentrasi dulu pada Piala Indonesia. Jangan sampai pelatih bubar, tim juga ikut bubar," katanya.

Source: PR

We are back B-)


Copyright © 2010 beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.
Setiap materi dalam Situs ini boleh Anda kutip, sepanjang Anda mengikuti ketentuan Creative Common Attribution-NonCommercial-ShareAlike 2.0.

Profil/Biodata

Markus--Nova-Satoshi (Mantan pemaen)-Atep-Gilang-Munadi-Gonzalez-Airlangga-

Pengunjung Hari Ini


Copyright © 2010 Beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.