Persib Ukir Sejarah di Piala Indonesia

::Khrisna Prasetya::

Persib akhirnya berhasil mengukir sejarah lolos untuk pertama kalinya ke babak 8 besar Piala Indonesia 2010 usai menahan imbang tuan rumah Persebaya 0-0 di Stadion Gelora 10 November, Kamis (13/5) sore.




Tambahan satu poin membuat nilai Persib di klasmen akhir Grup K sudah tidak mungkin lagi oleh pesaingnya, Persibo. Dengan nilai 5 menempatkan Persib menjadi runner-up grup K mendampingi Persebaya Surabaya yang sudah terlebih dahulu menyabet satu tiket delapan besar.


"Meskipun hanya draw, tapi kami lega karena akhirnya Persib bisa lolos ke delapan besar Piala Indonesia. Kami bersyukur bisa menahan imbang Persebaya. Hasil ini merupakan hasil yang realistis kami dapat," kata pelatih Persib, Robby Darwis, seusai pertandingan.


Robby sejak awal pertandingan memang mengkhawatirkan kondisi fisik para pemainnya yang mengalami kelelahan akibat jadwal kompetisi yang padat. Apalagi cuaca panas Kota Surabaya memperberat kondisi pemain Persib yang terbiasa dengan iklim Kota Bandung yang dingin.


"Apalagi di pertandingan ini banyak kekhawatiran terutama dari sisi kondisi fisik para pemain yang memang dilanda kelelahan hebat," ujarnya.


Di bawah tekanan kelelahan yang memuncak, Robby bangga karena anak asuhnya masih mempunyai keinginan yang kuat untuk memberikan yang terbaik bagi Persib.


"Permainan anak-anak cukup bagus terutama di babak kedua. Saya bangga anak-anak berhasil mengalahkan rasa lelah," jelas Robby.


Untuk meloloskan Persib ke delapan besar, Robby menurunkan skuad terbaiknya, minus Satoshi Otomo yang mengalami cedera hamstring.


Sejak kick-off, Persib bermain hati-hati. Mereka lebih banyak memainkan ball posession ketimbang memeragakan permainan menyerang. Justru beberapa kali Persebaya yang membahayakan gawang Persib.


Kiper Persib, Markus Horison, melakukan blunder menit ke-4 ketika ia kalah duel dengan Wimba Sutan dalam mengejar bola umpan terobosan di kotak penalti sebelah kanan, beruntung bola liar gagal dimanfaatkan lawan.


Peluang emas Bajul Ijo lainnya di dapat menit 16 saat Jhon Thakpor melakukan tendangan keras di luar kotak penalti. Bola sempat terlepas dari tangkapan Markus beruntung Patricio Morales terlambat menyongsong bola liar.


Peluang terbaik Persebaya di dapat menit 33 ketika Satrio Syam berhasil melewati hadangan Gilang Angga di dalam kotak penalti sebelah kanan namun tendangan kerasnya bisa ditepis Markus.


Tidak berkembangnya permainan Persib di babak pertama, memaksa Robby untuk menarik keluar Gilang Angga digantikan Cucu Hidayat yang diplot sebagai gelandang bertahan. Robby menggeser Atep ke posisi wing kanan dan Hariono menjadi gelandang serang.


Maung Bandung mulai menmegang kendali serangan di babak kedua. Menit ke 55, tendanggan bebas Eka Ramdani yang mengarah ke pojok kiri gawang mampu diantisipasi Endra Prasetya. Hariono mendapatkan peluang terbaik mencetak gol menit 68 dan 75, namun tendangannya di luar kotak penalti terlalu lemah.


Peluang terbaik Persib di dapat menit 77 saat Airlangga berhasil meloloskan diri di dalam kotak penalti sebelah kiri. Airlangga yang dikurung 2 pemain lawan terlalu memaksakan diri menendang bola ke arah gawang padahal posisi Gonzalez di mulut gawang tidak terkawal.


Akhirnya bola tersebut berhasil direbut oleh bek lawan. Pelatih Persebaya, Rudi Keltjes, memandang hasil imbang sebagai raihan yang adil bagi kedua tim. Terlebih dari sisi permainan kedua tim berjalan monoton.


"Hasil imbang memang membuat saya puas apalagi saya menurunkan beberapa pemain muda. Terlebih, fokus kita memang lebih tercurah untuk laga lanjutan LSI beberapa hari ke depan melawan Persipura," jelasnya.

Laporan: Khrisna Prasetya




sumber tribun

Posted in: persib