Pasang Iklan di Sini

Saturday, March 13, 2010

Lintas England League

TOTTENHAM VS BLACKBURN

3-1

SELESAI


Gol: -Jermain Defoe
-Roman Pavlyuchenko ( 2 Goal)
































Exclusive: Persija-Persiwa batal, Persija sungguh memalukan

Penulis: Khrisna P

Akhirnya pertandingan Persija kontra Persiwa wamena batal digelar. Menyusul larangan kepolisian yang tidak memberi persija izin untuk bertanding. Lantas ribuan Jak mania pun kecewa, namun kubu yang paling kecewa adalah Persiwa Wamena.

Tim yang berasal dari tanah Papua, Wamena, Ini sudah datang jauh-jauh dari Wamena, namun pertandingan ternyata batal digelar. Berikut wawancara Exclusive kami dengan beberapa orang yang bertanggung jawab pada kejadian ini, silakan disimak:

Berita Bobotoh ( BB ) Dan Toni, panpel Persija

Apa Persija sudah mendapat konfirmasi akan dibolehkannya Stadion Lebak bulus untuk menggelar pertandingan?

Hmmm, pada Technical meeting kemarin, dinyatakan Lebak Bulus memang sudah dapat menggelar pertandingan.

BB: Apa Persija akan mendapat sangsi seperti denda, W.O. atau sebagainya?

Toni: saya belum tahu pastinya, saya tidak dapat memutuskan karena saya bukan orang yang memiliki wewenang untuk memberi sangsi, semua itu BLI ( Badan Liga Indonesia ) lah yang memutuskan, ya tapi saya harap TIDAK ada sangsi untuk kedua kubu.

Berita Bobotoh ( BB ) dan M. Umar, pengawas pertandingan

BB: Mungkin bapak dapat menjelaskan kejadian ini lebih jelas

Umar: Ya, saat saya TANYA Persija sudah DAPAT IZIN belum, mereka bilang YA, saat saya TANYA mereka sudah dapat SURAT, mereka bilang YA, tapi saat saya ingin lihat surat Tsb., mereka bilang suratnya menyusul. Loh, malah yang saya dapat malahan surat PENOLAKAN.

BB: Apa ada sangsi yang diberikan untuk Persija jakarta?

Umar: Saya juga tidak tahu, ya seperti yang dikatakan pa Toni, semua itu keputusan BLI.

Berita Bobotoh ( BB ) dan Agus Santoso ( Assistem Manajer Persiwa )

BB: Pa, bagaimana dapak pembatalan ini dengan tim?

Agus: ya pasti kami rugi, sudah JAUH-JAUH datang dari Wamena, dan pastinya menguras stamina, loh ternyata malah dibatalkan. Saat saya datang ke sini jam 1.30-an, MEREKA BILANG pertandingan diundur jadi jam 7 sore.

BB dan Zainal Abiddin ( Pealtih Persiwa )

BB:Bagaimana dampaknya dengan pembatalan ini, apa ada pengaruh besar dengan mental pemain?

Agus: Dampak negatif terhadap mental pemain pasti ada, sudah datang jauh-jauh kok malah dibatalkan. Paling saya akan adakan ujicoba-ujicoba agar tidak menghilangkan sentuhan pemain.
Saat pertandingan diundur jadi jam 7, saya sudah curiga, dan saat kami naik bus ke Stadion, kami tidak dikawal Polisi dengan motor.

BB: Terima kasih Pak Agus dan Coach....

Saat kami menyaksikan di salah satu stasiun Televisi yang kebetulan menyiarkan laga tersebut, Komentator mereka, Vennard Hutabarat berkata: " Bagaimana Sepakbola Indonesia mau maju dan disejajarkan dengan sepakbola internasional? Urusan begini saya tidak dapat diselesaikan dengan baik, benar-benar memalukan tim sekelas Persija ini."

( Khrisna/Self Writing)








Arema kecewa

Menjelang pertandingan antara Persib Bandung vs Arema yang akan dilangsungkan hari Minggu besok, 14 Maret 2010, Liestiadi, Asisten pelatih tim Arema mengaku kecewa atas perlakuan panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persib. Pasalnya, panpel tidak mengabulkan permintaan Arema yang ingin mencoba lapangan pada malam hari.



Permintaan ini ungkap Liestiadi, karena pertandingan antara peringkat pertama dan keempat klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI) ini akan dilangsungkan pada malam hari. Tim Arema diberi jadwal untuk mencoba lapangan Si Jalak Harupat hari Sabtu pagi tadi, 13 Maret 2010.

Untuk menghadapi Persib besok, Arema telah mempersiapkan beberapa strategi untuk meredam laju tuan rumah. Arema akan mencoba mewaspadai sayap-sayap Persib Bandung dan pergerakan Eka Ramdani. Eka dinilai berbahaya karena merupakan motor serangan Persib Bandung yang sangat mobil.

Selain Eka, Arema juga sangat mewaspadai pergerakan dua striker Persib, Hilton dan Gonzalez yang selalu mencetak gol dalam beberapa pertandingan terakhir Persib.

Sumber: simamaung

Hariono heran

Karena jadwal padat didepan Persib, beberapa hari lalu, Pelatih kepala Jaya Hartono sempat menitipkan pesannya agar para pemain mengatur keadaan fisiknya dan juga menghindari terkena kartu kuning. Dengan harapan, para pemain andalannya tidak banyak absen sehingga Persib selalu bermain dengan kekuatan penuh.

Namun pada pertandingan terakhir, yang dipimpin oleh wasit Armando Pribadi asal DIY, Pengawas pertandingan harus mencatatkan dua kartu kuning kepada dua pemain Persib yaitu Hariono dan Christian Rene di kertas laporannya.

Pada menit ke-25, Bontang FC ketika itu melakukan serangan balik melalui kaki Bachtiar, Hariono, yang ditugaskan menjaga pertahanan, mencoba menghadang pergerakan Bachtiar untuk tidak menembus lini pertahanan Persib dengan cara men-sliding, dengan kedua kaki dilipat kebelakang.

Melihat hadangan itu, Bachtiar tidak dapat menghindar dan ia meloncat dan terjatuh. Seketika, wasit Armando Pribadi mancabut kartu kuning dari sakunya dan memberikan kartu kuning ke-7 bagi Hariono di musim ini.

“Saya berusaha untuk tidak mendapatkan kartu, namun saya heran, mengapa saya selalu mendapatkan kartu kuning jika pertandingan dipimpin oleh wasit Armando. Total, wasit Armando sudah memberi saya 4 kartu kuning dan 1 kartu merah, sisanya, 2 atau 3 kartu kuning lagi diberikan oleh wasit Yandri,” kata Hariono di stadion Persib sore ini.




Hariono berbincang dengan Nova didekat Markus. Pada sesi latihan sore ini, seluruh pemain yang bermain melawan Bontang hanya diinstruksikan untuk bersantai di pinggir lapang stadion Sidolig.




Posisi gelandang bertahan yang ditempati oleh Hariono memang menugaskan ia sebagai orang pertama pertahanan, maka pemain pada posisi ini dituntut bekerja keras mempertahankan daerahnya sebelum pemain lawan menembus jantung pertahanan. Para pemain gelandang bertahan memang identik dengan permainan berkarakter keras, nama-nama seperti Roy Keane, Edgar Davids, Patrick Vieira, ataupun Ponaryo Astaman tidak jarang harus lebih sering melakukan tackle.

Sedangkan satu kartu lainnya didapat oleh Christian Rene Martines. Dengan raihan ini, Rene tidak dapat bermain ketika Persib menghadapi Arema hari minggu nanti. Menanggapi kartu kuningnya, Rene menilai wasit Armando terlalu berlebihan.

“Saya memang berkonfrontasi dengan Marcelino. Ketika itu sedang akan dilakukan tendangan penjuru buat Persib, saya dalam posisi menyerang dan lawan bertahan, kami berdua wajar untuk berebut posisi. Dalam sepakbola ini memang terjadi, itu wajar. Kartu kuning saya pikir terlalu berlebihan,” kata Rene sebelum masuk ke mess.Sumber: Simamaung


Pemain persib siap tempur

Dalam wawancara setelah latihan hari Sabtu pagi 13 maret 2010, pelatih Persib Bandung Jaya Hartono mengatakan bahwa kondisi semua pemain persib dalam keadaan yang bagus dan siap tempur. Para pemain dengan mantap menghadapi partai menghadapi Arema Malang. hari Minggu, 14 Maret 2010 di Stadion Si Jalak Harupat Soreang.



Jaya mengatakan dirinya memerintahkan kepada pemain untuk mewaspadai seluruh pemain pemain Arema. Tidak ada satupun pemain Arema akan disecara khusus diawasi pergerakannya. Jaya menilai semua pemain Singo Edan berpotensi mendatangkan bahaya.

Semua pemain Persib diharapkan bermain dengan motivasi tinggi. Jaya mencontohkan supaya anak-anak bermain seperti saat Persib mengalahkan Bontang FC.

“Mental pemain stabil. Setiap pertandingan adalah final sehingga Saya berharap anak2 punya motivasi tinggi, dan mau berjuang seperti kemarin ketika menghadapi BontangFC,” ungkap Jaya.

Melihat pertandingan kemarin juga, Jaya memberikan beberapa evaluasi di lini belakang dan depan. Khusus bagi lini depan, pertandingan melawan Bontang FC bisa dijadikan pelajaran. Dalam pertandingan tersebut, Persib menguasai permainan dan banyak mempunyai peluang, terbukti dari catatan 18 tendangan penjuru, akan tetapi gol yang tercipta hanya 2 saja.

Sumber: simamaung

Markus: Insyaallah Persib menang

Markus Haris Maulana, Penjaga gawang Persib Bandung yang sebelumnya bermain untuk Arema mengatakan bahwa Persib bandung akan menang pada pertandingan hari Minggu besok (14/3). Markus bahkan mengatakan bahwa kemenangan atas Arema merupakan salah satu dari 3 keinginannya.



“Insya allah besok Kita bisa menang. Keinginan saya besok ada 3. Menang lawan mantan klub, memberikan kado buat persib dan memberikan kado buat saya sendiri,” ungkap Markus kepada Simamaung.

Markus berpendapat bahwa sebenarnya secara teknik, para pemain Arema tidak terlalu bagus. Semua tergantung pada disiplin bermain para pemain Persib. Bahkan markus mengatakan tidak perlu adanya penjagaan khusu s terhadap pemain Arema.

Penjaga gawang tim nasional Indonesia ini bahkan membeberkan rahasia bermain tim Arema Malang.Arema, menurut Markus, akan memakai 2 gelandang bertahan dan mengandalkan serangan balik dari kedua sayapnya.

“Kekuatan counter mereka terletak pada Roman, Ridwan, dan Fachrudin,” papar Markus.

Markus menambahkan bahwa Arema mempunyai pemain belakang yang disiplin menjaga daerahnya. Mereka tidak pernah meninggalkan daerah pertahanannya. beberapa pemain muda mengisi pos pertahanan Arema dan dipimpin dan diorganisir oleh Piere Njanka. Kelemahan Piere sendiri menurut Markus adalah suka berlama-lama dengan bola.

“Kelemahan Piere sendiri adalah suka berlama-lama dengan bola. Sedangkan bek lainnya Muda-muda, mereka menang semangat juang,” tambahnya.

Karena pemain belakang Arema relatif pendek, Markus memberikan tips supaya Persib menyerang dari sektor sayap dan memberikan bola-bola atas ke kotak penalti Arema.


WAJIB PERSIB :

JANGAN LUPA!!!, PAKE BAJU BIRU ( WAJIB ),LILIN KECIL,
KEMBANG API KECIL (Ingat, Kecil!),GULUNGAN KERTAS

Ide: BON

Ayo dong bobotoh, jangan rasis

Penulis: Google Search

saat menjamu Arema nanti penonton diharapkan lebih tertib dengan tidak bertindak anarkistis, vandalistis, dan menyanyikan lagu rasisme.



Pasalnya, pada pertandingan lawan Arema akan hadir para pengurus PT Liga Indonesia yang sekaligus akan melangsungkan launching official car di Si Jalak Harupat.

"Persib saat ini sedang diuji coba denda Rp 250 juta akibat masih ditemukannya suporter yang menyanyikan lagu rasisme. Kalau sekali lagi tertangkap bukti oleh PT Liga, maka panpel harus siap-siap menanggung sanksi," ucapnya.

Selain itu, kata Risha, panpel pun terancam mendapat sanksi tanpa penonton dan denda karena ulah bobotoh pada saat Persib menjamu Bontang FC, Kamis (11/3).

Berdasarkan laporan yang diterima, penonton telah melakukan pelemparan ke tengah lapangan dan bench tim tamu yang berasal dari tribun barat I, II, dan VIP Utama. Hal itu membuat tim lawam terganggu konsentrasinya.

Menurut Risha, tindakan oknum suporter tersebut akan dilaporkan Bontang FC ke Komdis PSSI. Sanksi kemungkinan akan dilaksanakan setelah melawan Persema Malang. Padahal, setelah melawan Persema nanti, Persib akan menjalani lima laga krusial melawan Persipura, Persiwa, Sriwijaya FC, Persiba, dan PSM.

"Sebagai antisipasi panpel, kami dari sekarang mulai berkoordinasi kepada organisasi suporter untuk menginformasikan kepada bobotoh agar tidak menyanyikan lagu rasisme, melakukan pelemparan ke tengah lapangan, maupun bench tim tamu," katanya.

Risha pun menambahkan bahwa pihaknya telah jauh-jauh hari membentangkan spanduk untuk mengingatkan suporter untuk tidak menyanyikan lagu rasisme dan tindakan tidak disiplin lainnya.


Pemain Multiras di Persib ( Bersambung )

Penulis: PR

Minggu (14/3) usia Persib tepat 77 tahun. Usia cukup tua bagi suatu klub sepak bola. Untuk mengingatkan perjalanan Persib zaman ”baheula”, "PR" menurunkan tulisan pemerhati olah raga Odang Danaatmadja yang terangkum dalam dua seri. Selamat membaca.



AH itu mah bukan berita. Jauh sekali sebelum ada nama-nama Kosin Sinthaweechai, Suchao Nutnum, Hilton Moreira, Gonzales, Bekamenga, Redouane Barkaoui, Julio Lopez, Alejandro Tobar, Nyek Nyobe, Cabanas, Jimenez, dll. Sejak tahun 60-an ketika saya masih SD, di tim Persib sudah banyak pemain dari luar suku Sunda yang menjadi andalan jika bertanding.

Sebut saja misalnya keluarga Timisela dari Ambon: Pieter Timisela, Hengki Timisela, dan Max Timisela. Ketiganya bermain penuh untuk Persib tanpa kagok oleh perbedaan kesukuan. Pieter atau Pice Timisela dan Hengki Timisela bermain bersama karena berada dalam satu zaman. Max agak ke sebelah sini.

Kiper Persib yang terkenal karena tubuh raksasanya yang tinggi besar zaman itu, Simon Hehanusa juga berasal dari Ambon. Belum lagi kiper yang berasal dari Makassar, Yus Etek yang berperawakan kebalikannya tetapi jangkung sekali, yang menjadi andalan Tim Nasional PSSI.

Keberadaan para pemain yang bukan suku Sunda sangat bagus bagi terjalinnya persatuan di antara sesama bangsa. Setidaknya, apabila Persib main, para penonton dari suku yang sama dengan para pemain tersebut akan ikut datang untuk memberi dukungan. Ini kan bagus, Tidak ada bedanya dengan jika ada pemain Persib yang datang dari Garut, otomatis warga Garut akan menonton.

Ketika masih bekerja di Jakarta, saya selalu menyempatkan menonton sendiri ke Senayan jika Persib zaman Adjat Sudrajat sedang bermain. Saya tidak akan merasa keueung karena nanti di Senayan bukan hanya saya yang orang Bandung. Masih banyak. Caranya, datangi saja kelompok penonton yang mengobrolnya memakai bahasa Sunda. Aman. Pernah suatu kali, saya bertanya kepada seorang penoton, "Bapak dari mana?" jawabnya. "Abdi ti Cikajang, hoyong nonton Zaenal Arif," katanya.

Itu menandakan ada daya tarik bagi kita untuk setidaknya memberi dukungan bagi pemain seasal daerah. Padahal, Cikajang itu sangat jauh dari Jakarta. Makanya jangan punya ide untuk hanya memagari Persib bagi pemain-pemain dari Tatar Sunda. Rugi penonton. Lihat sekarang, "bobotoh" Persib pasti akan datang juga dari tempat asalnya Hariono, Airlangga Sucipto, Budi Sudarsono, plus dari seluruh Jawa Barat yang juga malah mungkin kebetulan sedang berada di perantauan, di Kalimantan atau di Riau misalnya.

Zaman itu kalau mau "nyombong" dikit, Persib jarang kalah. Seringnya menang ketika melawan tim lain. Jika PSSI bertanding dengan tim luar negeri maka dari sebelas pemain PSSI, sudah dipastikan tujuh orang adalah pemain Persib. Siapa yang tak bangga? Ketujuh orang itu tersebar di semua posisi. Belakang, tengah, dan depan. Di depan ada Aang Witarsa, Omo, Wowo. Di tengah ada Fatah Hidayat, Parhim. Di belakang ada Sunarto, Yus Etek. Komplet. Setiap ada pembentukan Tim Nasional, empat atau lima pemain Persib pasti akan dipanggil, sehingga kalau dikatakan PSSI itu adalah Persib, tidak salah.

Itu zaman keemasan Persib. Beberapa pemainnya terkenal sampai ke luar negeri. Lebih-lebih di dalam negeri. Namun, zaman itu belum dikenal istilah pindah tim dengan bayaran tinggi. Semua tim sepak bola di tanah air kala itu masih amatir. Saya tidak tahu mereka apakah mendapat gaji atau tidak. Mungkin bonus baru ada kalau yang menonton full-house atau kalau timnya menang.

Pemain Persib yang paling ganteng waktu itu adalah Djudju. Jika Anda ingin membayangkan bagaimana wajah sang penjaga gawang ini, bayangkan saja sosok pemain naional bulu tangkis asal Bandung yang berpasangan dengan Rexy Mainaki. Bayangkan saja wajah Ricky Subagja. Betul. Mirip sekali. Sebab, sang kiper beken Persib itu adalah ayahanda Ricky Subagja, sehingga tidak heran jika sebelum berkarier di badminton, Ricky lebih banyak bermain sepak bola karena memang turunan dari atasnya.

Lapang UNI

Sejak zaman baheula, setiap Persib bertanding, penonton selalu membeludak. Mereka datang ke Bandung dari seluruh pelosok tanah Pasundan. Bukan hanya dari Majalaya, Ciparay, Ciwidey, Soreang, dan sekitarnya, tetapi juga dari Garut, Tasikmalaya, Malangbong, dll. Kalau pertandingn cuma skala regional, stadion yang dipakai paling Lapang UNI di Jalan Karapitan, lapang sepak bola milik PO UNI. Atau di Lapang SIDOLIG, Jln. Ahmad Yani, Lapang Persib sekarang. Kalau sudah skala nasional bahkan internasional, baru yang dipakai Stadion Siliwangi. Tiga lapangan itulah yang dari dulu selalu dipakai Persib untuk memainkan pertandingannya.

Ketika Lapang UNI dijual, otomatis hanya main di Siliwangi. Waktu itu Lapang SIDOLIG kondisi lapangannya tidak terlalu bagus. Jika tidak salah, terakhir kali pertandingan besar di sana adalah ketika tim Propelat bertanding melawan tim Jayakarta. Dari Propelat, bintangnya adalah Adjat Sudrajat, sedangkan dari Jayakarta sedang tenar-tenarnya Andjas Asmara yang rambutnya gondrong.*** (Bersambung) [ODANG DANAATMADJA]

We are back B-)


Copyright © 2010 beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.
Setiap materi dalam Situs ini boleh Anda kutip, sepanjang Anda mengikuti ketentuan Creative Common Attribution-NonCommercial-ShareAlike 2.0.

Profil/Biodata

Markus--Nova-Satoshi (Mantan pemaen)-Atep-Gilang-Munadi-Gonzalez-Airlangga-

Pengunjung Hari Ini


Copyright © 2010 Beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.