Pasang Iklan di Sini

Sunday, February 7, 2010

Korban Suporter atau Suporter Korban ?

Viking Persib Club
Apa reaksi Anda saat bersantai menyaksikan berita di televisi lalu sejurus kemudian disuguhi informasi yang menyebutkan kelompok supporter tertentu mengamuk dengan melakukan pelemparan ke tengah lapangan dan melakukan pembakaran di beberapa titik di tribun stadion? Kaget atau malah berkata pada diri sendiri "ah Liga Indonesia, sudah biasa".

Belum selesai disana, esok harinya terbitlah berita di koran yang menyebutkan kelompok supporter tertentu mengamuk karena timnya kalah dan lain sebagainya yang tentu menyudutkan kelompok yang berulah itu. Adilkah? Mungkin ya, mungkin tidak.

Loh kok? sudah jelas mereka yang berbuat karena timnya kalah, supporter di Indonesia mana ada yang dewasa? Mungkin demikian pandangan masyarakat umum dan saya tidak dalam posisi untuk menyangkal hal itu, tetapi boleh kiranya saya mengungkapkan sudut pandang lain yang mungkin bodoh dan sangat sederhana, tetapi bukankah ide yang paling sederhana terkadang jawaban tepat?

Menurut saya sungguh picik jika kita sekadar menonton, mendengar atau membaca berita sebuah kerusuhan di tempat yang damai lalu dengan mudahnya menghakimi "ah payah ah, dasar supporter kampungan" (terlebih Anda adalah penggemar atau penggila sepak bola tetapi tidak pernah datang ke stadion alias terlalu senang dengan sepak bola luar negeri alias tidak suka atau mungkin tidak peduli dengan perkembangan sepak bola domestik).

Suka tidak suka, peristiwa pelemparan atau pembakaran di dalam stadion di Indonesia adalah cerita lama yang terus berulang-ulang bahkan sejak jaman kompetisi perserikatan dan galatama masih berjalan masing-masing. Terkait hal ini, tentu kita semua juga tahu bahwa berbagai usaha berbentuk himbauan kepada supporter agar berlaku tertib mungkin setiap tahun ada spanduk atau flyer yang dibagikan disekitar stadion. Lalu mengapa tidak ada perubahan? pasti ada yang salah disini.

Bukan saya mau bersikap sok tahu, tetapi saya ceritakan sedikit yang terjadi di stadion mungkin hampir di seluruh Indonesia:
1. Tahukah Anda jika banyak petugas keamanan yang datang ke stadion tetapi matanya tertuju kepada lapangan pertandingan dan bukan mengawasi penonton?
Ini sebetulnya kesalahan kecil, tetapi berdampak besar. Kenapa, karena sebetulnya saat petugas keamanan mengawasi supporter sepanjang pertandingan, maka letupan-letupan kecil yang ada bisa langsung terdeteksi.

2. Tahukah Anda ada larangan membawa air dalam kemasan (botol) tetapi banyak sekali pedagang yang berjualan air mineral dalam kemasan (botol) berkeliaran di areal tribun penonton?
Terkesan aneh, botol minuman tidak boleh masuk, tetapi pedagang bebas berkeliaran. Tanya kenapa?

3. Tahukah Anda jika tiket pertandingan biasanya di cetak lebih sedikit dari kapasitas stadion, tetapi banyak penonton tanpa tiket yang bisa masuk ke stadion dengan membayar sejumlah uang kepada oknum petugas yang berakibat sesaknya stadion bahkan bisa meluber ke sisi lapangan.
Ini fakta! silakan Anda bertanya kepada teman yang suka datang ke stadion, jawabnya pasti sama. Bagaimana kenyamanan menonton yang menjadi hak pemilik tiket akan tercipta jika hal seperti ini terus terjadi.

4. Tahukah Anda, ada pagar tinggi yang menjadi pemisah antara petugas keamanan dan penonton di stadion?
Jika terjadi suatu keadaan chaos karena segelintir orang yang terlihat adalah segerombolan kelompok supporter melawan sejumlah petugas keamanan saling serang.

5. Tahukah Anda, saya jarang sekali melihat petugas keamanan yang ditempatkan di areal supporter, jika sekalinya ada, jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah supporter.
Percaya atau tidak, supporter memiliki kemampuan untuk menghancurkan tembok lantai stadion dan menjadikannya sebagai alat untuk menyerang. Percaya atau tidak juga, supporter juga sangat mudah untuk mengumpulkan beragam plastik dan kardus bekas yang ditinggalkan pedagang untuk dibakar.

Menilik lima hal yang saya sebutkan di atas sebetulnya peranan panpel dan petugas keamanan untuk menciptakan iklim stadion yang kondusif sebenarnya sangat dominan, JAUH LEBIH DOMINAN DIBANDING SUPPORTER ITU SENDIRI. Kenapa, karena jika di telusuri lebih dalam lagi supporter ternyata hanyalah korban dari sebuah sistem yang tidak dijalankan dengan baik atau jika mau lebih ekstrim kita katakan saja SISTEM YANG SALAH.

Salah bagaimana? Tentu salah..!!! petugas keamanan ada, sistem untuk masuk ke stadion yang memakai tiket sudah diterapkan tetapi, kok bisa ya oknum petugas disogok sehingga penonton tanpa tiket bisa masuk yang berakibat menonton tidak nyaman penuh sesak? kok bisa ya ada pedagang berkeliaran menjual hal-hal yang dilarang di pintu masuk stadion? kok bisa ya petugas keamanan yang ditempatkan di tribun penonton sedikit? padahal letupan kerusuhan itu biasanya berawal dari sana.

Kalau sudah membaca seperti ini, apa masih mau menyebut supporter biang kerok kerusuhan? saya sih lebih melihat supporter adalah korban dari sebuah sistem yang tidak berjalan mulus dan sistem inilah yang harus diperbaiki dan disorot habis-habisan, karena jika menyorot supporter saja, sekali lagi saya menilai supporter adalah korban.

Lalu bagaimana dengan oknum supporter? loh bukankah negara ini negara hukum? TEGAKAN HUKUM, TANGKAP PERUSUH, PROSES SESUAI DENGAN HUKUM YANG BERLAKU.

SEKALI LAGI SAYA TEKANKAN, SUPPORTER ADALAH KORBAN DARI SISTEM YANG TIDAK BERJALAN DENGAN BAIK...!!!



ps: simpan dulu komentar semua harus bertanggung jawab (petugas keamanan dan supporter,. karena jika petugas keamanan bekerja dengan baik dan hukum ditegakan supporter pun akan senang dan dengan sendirinya menjadi tertib. :)

Persib akan miliki 2 kiper TOP

Nama Markus Harison kian mengerucut sebagai pemain terakhir yang bakal direkrut Persib dalam transfer tengah musim. Jika itu terjadi, “Tim Maung Bandung” bisa jadi akan memiliki dua kiper top. Selain merekrut Markus, klub Kota Bandung ini juga tengah berupaya memperpanjang masa pinjaman Sinthaweechai “Kosin” Hathairattanakool.

Persib “mengamankan” Markus demi mengantisipasi apabila lobi Persib kepada pihak Chonburi FC (klub pemilik Kosin) gagal. Nama kiper yang bakal dilepas Arema Indonesia itu bisa dibilang sudah berada di genggaman Persib.

Namun langkah Persib ini juga mengandung risiko. Jika nanti Persib berhasil melobi pihak Chonburi FC, maka “Tim Maung Bandung” memiliki dua penjaga gawang papan atas, namun salah satunya harus mau mengalah jadi cadangan.

Persib sendiri tak menganggap hal ini sebagai masalah. Terpenting bagi Persib, untuk posisi kiper benar-benar aman. Mediator Persib dengan Chonburi FC, Hasan Saputra, mengatakan bahwa pihaknya akan terus membantu manajemen Persib sampai berhasil mempertahankan Kosin hingga putaran kedua Djarum Indonesian Super League (ISL) berakhir.

“Saya semaksimal mungkin terus melobi pihak Chonburi. Memang perkembangannya masih alot dan memerlukan waktu. Namun setidaknya, niat baik Persib untuk menggunakan Kosin hingga putaran kedua selesai sudah diketahui klub Thailand itu. Kini keputusan ada di pihak Chonburi,” ujar Hasan.

Hasan menambahkan, Chonburi juga sedang membutuhkan penjaga gawang dan Kosin menjadi satu-satunya harapan mereka. “Karena itu, kami hanya berharap ada titik terang dalam waktu dekat ini. Paling tidak, ada sebuah keputusan yang bisa membuat Persib merasa tenang. Saya sendiri cukup optimistis upaya ini bisa berjalan lancar,” kata Hasan.

EXCLUSIVE NEWS: Klasifikasi Suporter Bola

1.Hooligan
Hooligan adalah fans sepakbola yang brutal ketika tim idolanya kalah bertanding. Hooligan merupakan stereotif supporter sepakbola dari Inggris, namun akhi-akhir ini menjadi fenomena dunia termasuk negara Indonesia sendiri. Sebagian besar dari hooligan adalah para backpacker yang berpengalaman dalam melakukan sebuah perjalanan. Tidak sedikit dari mereka yang sering keluar-masuk penjara karena sering terlibat dalam sebuah bentrokan. Mereka jarang menggunakan pakaian yang sama dengan tim pujaannya agar tidak terdeksi kehadiran mereka oleh pihak aparat. Meski demikian, keunggulan dari hooligan ini mereka paling anti menggunakan senjata dalam melakukan sebuah duel, karena menurut mereka itu hanyalah sebuah cara yang dilakukan oleh sekelompok banci.
2.Ultras
Ultras diambil dari bahasa latin yang mengandung artian 'di luar kebiasaan'. Kalangan ultras tidak pernah berhenti menyanyi mendengungkan yel-yel lagu kebangsaan tim mereka selama pertandingan berlangsung. Mereka juga rela berdiri sepanjang pertandingan berlangsung (karena negara-negara yang terkenal dengan ultras nya seperti Argentina dan Italia, menyediakan tribun berdiri di dalam salah satu sudut stadion mereka). Selain itu pun para ultras paling senang menyalakan kembang api atau petasan di dalam stadion karena hal itu didorong untuk mencari perhatian, bahwa mereka hadir di dalam kerumunan manusia di dalam stadion. Karakter mereka cenderung tempramental, tidak jauh seperti hooliga. Jika tim nya kalah bertanding atau diremehkan pihak musuh. Namun perbedaan mereka dengan hooligan terletak pada tujuan kehadiran mereka di stadion. Tujuan utama kehadiran mereka adalah untuk mendukung tim, bukan untuk menunjukan kekuatan lewat adu fisik. Anggota ultras biasanya merupakan anggota yang setia dan loyal terhadap tim yang mereka bela.
3.The VIP
Bagi mereka, yang penting bukan menonton sepakbola, melainkan supaya ditontong penonton lain. Sebagian besar penonton ini adalah kaum selebritas yang hadir diantara kerumunan orang selain itu pun mereka para pebisnis tingkat tinggi yang menyaksikan pertandingan di kotak VIP (skyboxes) demi sebuah gengsi untuk sebuah pencitraan diri. Merka tidak perduli dengan hasil pertandingan, kecuali itu akan mempengaruhi bisnis yang digelutinya.
4.Daddy/Mommy
Mereka adalah orang-orang yang suka membawa anggota keluarga ke dalam stadion. Bagi mereka menonton pertandingan sepakbola dalam sebuah stadion merupakan sebuah hiburan rekreasi keluarga. Oleh karena itu, biasanya tipe ini hadir ke stadion ketika tiket pertandingan tidak terlalu mahal seperti pada babak-babak penyisihan. Sebagian besar para Daddy/Mommy ini adalah karyawan yang bekerja secara profesional yang gemar terhadap sepakbola namun tidak terlalu fanatik. Letak duduk mereka di stadion pun biasanya jauh dari para hooligan dan ultras.
5.Christmas Tree
Christmas tree/pohon natal karena sekujur tubuh mereka dibenuhi berbagai atribut klub, mulai dari pin, badge, scraft, jersey, kupluk, topi, corat-coret wajah, beraneka ragam wig, sampai tato yang menghiasi tubuh mereka. Berbeda dengan ultras dan hooligan yang selalu laki-laki, christmas tree bisa laki-laki maupun perempuan, tampil sendiri-sendiri maupun berkelompok. Mereka tak hanya menonton sepakbola tetepi juga berusaha menunjukan identitas negara atau kelompok mereka. Mereka biasanya duduk berkelompok di areal yang jauh dari hooligan dan ultras.
6.The Expert
Sebagian besar adalah para pensiunan yang telah berumur. Meraka tak sayang menggunakan uang pensiunannya untuk bertaruh. Tak heran wajah mereka selalu bertaruh. Tak jarang pula mereka meneguk berbotol-botol minuman karena saking tegangnya. Namun 'para ahli' pertaruhan ini biasanya hanya tertarik pada pertandingan sekelas World Cup dan UEFA cup, bukan pada pertandingan liga. Letak duduk mereka biasanya selalu dekat gawang untuk memudahkan mereka berteriak bak seorang pelatih.
7.Couch Potato
Muingkin inilahkelompok terbesar dari fans sepakbola. Mereka ini tipe penonton yang tidak hadir langsung ke stadion namun melalui pesawat TV di rumah. Tipe ini berasumsi bahwa menonton melalui TV lebih nyaman daripada membuang uang untuk sebuah pertandingan yang belum tentu bagus. Akan tetapi jangan salah, meskipun hanya menonton di depan TV, mereka juga berdandan seolah-olah berada di dalam lapangan. Kaos tim, bendera dan segera macam atribut lainnya.

So, dimanakah posisi anda berada?

Harus di bandung

Terancamnya pemakaian stadion si Jalak Harupat oleh Persib bandung mulai bulan maret depan, berpotensi menghambat tim kebanggaan Jawa Barat ini mendulang poin penuh dalam setiap laga kandang. Kekhawatiran ini di sampaikan oleh asisten pelatih Yusuf Bachtiar di stadion Sidolig sore tadi. Yusuf Bachtiar berharap seluruh pihak yang terkait yang menjadi pengambil keputusan dapat bertindak bijak dan turut mendukung Persib untuk bisa merebut gelar juara LSI 2009/2010.

“Jadwal putaran kedua saya nilai menguntungkan Persib, karena hampir seluruh tim-tim yang menjadi pesaing harus menghadapi Persib di kandang. Arema, Persiwa, Sriwijaya FC, Persipura, dll. Keuntungan itu tidak akan didapat jika Persib terpaksa harus bertanding di luar Bandung. Paling pahit, Persib harus tergusur ke stadion Siliwangi, jika sampai keluar Bandung, banyak sisi psikologis yang berpihak pada lawan,” ujarnya panjang lebar.

Pada bulan maret depan, stadion si Jalak Harupat rencananya akan direnovasi total untuk menyambut porda Jabar XI. Untuk kelancaran pembangunan dan renovasi tersebut, maka Persib terancam untuk tidak dapat menggunakan stadion yang terletak di daerah kabupaten Bandung itu.

Ada wacana yang berkembang di dikalawangan internal Persib, bahwa selama pengerjaan renovasi, Persib akan melakukan partai kandangnya di stadion Manahan, Solo.

Musim lalu, karena agenda politik di Jakarta, Persija Jakarta harus rela menyelesaikan seluruh partai kandangnya di Malang. Keputusan itu membuat mereka tercecer dan tidak dapat memanfaatkan keuntungannya sebagai tuan rumah, termasuk ketika harus takluk 1-2 dari tamunya Persib Bandung.

“Ada kebiasaan-kebiasaan keseharian dari pemain yang menjadi ritual setiap akan menghadapi pertandingan. Hal itu tidak akan dapat dilakukan jika mereka tandang. Belum lagi jika beberapa hari jauh dari rumah bisa saja ada kekhawatiran para pemain terserang homesick,” lanjut Yusuf.

Yusuf lalu mengatakan jika memang sudah tidak bisa lagi menggunakan stadion si Jalak Harupat, Persib minimal boleh menggunakan stadion Siliwangi. Sedangkan untuk masalah kapasitas Siliwangi yang tidak lagi layak untuk menampung banyaknya bobotoh, Yusuf merasa yakin, jika semua pihak bisa bekerjasama untuk mensosialisasikannya kepada bobotoh untuk tidak datang ke stadion jika tidak mempunyai tiket maka semua akan kondusif.

Atau juga panpel bisa menjalankan strategi-strategi alternatif sebagai antisipasi membludaknya penonton yang datang ke stadion dengan berbagai cara, misalnya mengadakan nonton bareng yang didukung dengan acara-acara dari sponsor di beberapa titik kota bandung, atau juga dengan menaikkan harga tiket.

“Saya mengharapkan panpel trus berjuang untuk mempertahankan pertandingan kandang di Jalak, jika tetap tidak bisa, alternatifnya di Siliwangi. Yang penting, Persib harus bermain di Bandung, tidak di kota lain. Hal ini untuk mempertahankan harapan kita semua, Persib bisa juara musim ini” harapnya.


Sumber: SM

Harga tiket TURUN !!

Panitia Penyelenggara (Panpel) pertandingan kandang Persik Kediri berencana akan menurunkan harga tiket pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) antara Persik Kediri vs Persib Bandung yang rencananya akan dilangsungkan hari Selasa, 9 Februari 2010 di stadion Brawijaya Kediri. Penurunan tiket ini mencapai hingga 50% disertai penghapusan tempat duduk di Kelas Utama.

Ketua panpel pertandingan Persik, Bambang Sumariono mengatakan bahwa diskon ini merupakan taktik yang dipakai panpel untuk meraih kembali dukungan masyarakat Kediri terhadap Persik yang mulai berkurang.

“Dengan diskon setengah dari harga tiket normal dan penghapusan klas utama, kami yakin akan menarik simpatik seluruh persikmania. Kemenangan sekecil apapun yang akan diperoleh persik, akan disaksikan langsung oleh persikmania,” kata Bambang Sumarjono, Sabtu 6 Feb 2010.

Tempat duduk yang terkena pengurangan harga misalnya adalah VIP. Harga tiket VIP yang berkapasitas 2000 orang ini didiskon sebesar 50% dari Rp. 40 ribu menjadi Rp. 20 ribu.

Klas utama yang dapat menampung 2000 persikmania, julukan para pendukung Persik, akan dihapuskan menjadi klas ekonomi. Harga tiket klas ekonomi ini juga mengalami penurunan harga 50% dari Rp. 30.000,- menjadi Rp. 15.ooo ,-.

Khusus mengenai jatah jumlah penonton tim tamu, Bambang mengaku tidak akan melakukan pembatasan.

“Berapapun jumlah tiket mereka inginkan, akan kami layani,” terus Bambang.

Bambang mengharapkan, dengan diskon ini Persikmania akan hadir memenuhi stadion Brawijaya dan mendukung Persik saat menjamu Persib Bandung.

“Dengan diskon setengah dari harga tiket normal dan penghapusan klas utama, kami yakin akan menarik simpatik seluruh persikmania. Kemenangan sekecil apapun yang akan diperoleh persik, akan disaksikan langsung oleh persikmania,” tambah Bambang.

Bahkan ketua panpel ini terang-terangan mengakui bahwa partai ini merupakan partai “balas dendam” setelah Persik dibabat 6-1 di Jalak Harupat pada pertandingan putaran I musim 2009/2010 ini.

“Obral ini khusus sebagai balas dendam kepada Persib Bandung,” tutup Bambang Sumariono.

Siliwangi bisa menjadi alternatif

Siliwangi Bisa Menjadi Alternatif

Jika tak bisa bermain di Stadion Si Jalak Harupat pada putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI), tim pelatih Persib Bandung berharap Maung Bandung tetap bisa bermain di Bandung. Stadion Siliwangi menjadi alternatif kandang Persib bila harus hengkang dari Si Jalak Harupat.

Stadion Si Jalak Harupat tak bisa digunakan sebagai kandang Maung Bandung karena akan direnovasi mulai Maret tahun ini. Renovasi dilakukan karena stadion ini akan digunakan sebagai satu venue yang diperlombakan dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat.

Saat ini, tengah dilakukan tender untuk menentukan siapa pelaksana renovasi. Jika renovasi jadi dilakukan, sulit bagi Persib untuk menggunakan Si Jalak Harupat sebagai home base di putaran kedua LSI.

Asisten Pelatih Persib Yusuf Bachtiar mengatakan, sangat disayangkan jika Persib tak bisa bermain di Si Jalak Harupat. "Tapi jika tidak bisa digunakan, saya pikir Persib harus tetap bermain di Bandung," ujarnya di Stadion Persib, Sabtu (6/2).

Bisa bermain di Bandung, menurutnya, menjadi satu keuntungan bagi Persib meski secara teknis harus bermain di luar Bandung tidak akan berbeda. "Tapi ada hal lain. Seperti psikologis pemain. Ini yang harus diperhatikan," tambahnya. Sebagai alternatif, Yusuf menyodorkan Stadion Siliwangi sebagai kandang Persib di putaran kedua.

Stadion Siliwangi sejak musim lalu tak lagi menjadi kandang Persib setelah ada insiden selepas laga Persib kontra Persija Jakarta. Bobotoh yang kecewa berulah di luar stadion. Pihak kepolisian kemudian melarang Maung Bandung menggunakan Siliwangi sebagai kandang
Sabtu, 6 Februari 2010 | 19:01 WIB

BANDUNG, TRIBUN - Jika tak bisa bermain di Stadion Si Jalak Harupat pada putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI), tim pelatih Persib Bandung berharap Maung Bandung tetap bisa bermain di Bandung. Stadion Siliwangi menjadi alternatif kandang Persib bila harus hengkang dari Si Jalak Harupat.

Stadion Si Jalak Harupat tak bisa digunakan sebagai kandang Maung Bandung karena akan direnovasi mulai Maret tahun ini. Renovasi dilakukan karena stadion ini akan digunakan sebagai satu venue yang diperlombakan dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat.

Saat ini, tengah dilakukan tender untuk menentukan siapa pelaksana renovasi. Jika renovasi jadi dilakukan, sulit bagi Persib untuk menggunakan Si Jalak Harupat sebagai home base di putaran kedua LSI.

Asisten Pelatih Persib Yusuf Bachtiar mengatakan, sangat disayangkan jika Persib tak bisa bermain di Si Jalak Harupat. "Tapi jika tidak bisa digunakan, saya pikir Persib harus tetap bermain di Bandung," ujarnya di Stadion Persib, Sabtu (6/2).

Bisa bermain di Bandung, menurutnya, menjadi satu keuntungan bagi Persib meski secara teknis harus bermain di luar Bandung tidak akan berbeda. "Tapi ada hal lain. Seperti psikologis pemain. Ini yang harus diperhatikan," tambahnya. Sebagai alternatif, Yusuf menyodorkan Stadion Siliwangi sebagai kandang Persib di putaran kedua.

Stadion Siliwangi sejak musim lalu tak lagi menjadi kandang Persib setelah ada insiden selepas laga Persib kontra Persija Jakarta. Bobotoh yang kecewa berulah di luar stadion. Pihak kepolisian kemudian melarang Maung Bandung menggunakan Siliwangi sebagai kandang.


Sumber: TJ

Budi ikut tur Jatim

Budi Ikut Tur Jawa Timur

Bebas dari dugaan demam berdarah (DBD) maupun typhoid, penyerang Persib Bandung Budi Sudarsono akhirnya bisa mengikuti pertandingan tandang perdana putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010 ini. Budi dapat memperkuat Persib untuk melawan Persik Kediri, Selasa (9/2) dan Persebaya Minggu (14/2).

Budi terlihat ikut bertolak menuju Surabaya dengan menggunakan kereta api (KA) Turangga bersama rombongan ofisial Persib, di Stasiun KA Bandung, Jln. Kebon Kawung, Kota Bandung, Sabtu (6/2) petang. Dia tampak bugar setelah keluar dari salah satu restoran di stasiun.

Sebelumnya, Budi mengalami demam tinggi dari Rabu (3/2) lalu. Dia sempat dua kali absen dalam latihan rutin Persib sejak Kamis (4/2) dan Jumat (5/2).

Menurut dokter tim, dr. Riffa Ghani, Budi tidak terserang penyakit seperti dugaan penyakit DBD maupun tifus. Meskipun, gejala demam tinggi yang diderita pemain bernomor punggung 13 itu mirip dengan kedua penyakit tersebut. "Budi itu terkena infeksi saluran pernapasan biasa. Budi dibawa ke tur Jawa Timur bersama 21 rekannya yang lain," kata dia.

Layaknya kondisi Budi untuk berlaga pada kompetisi tersebut setelah dokter melakukan pemeriksaan medis terakhir, Sabtu pagi. Hal itu setelah demam yang dialami Budi tidak kunjung turun sejak Rabu (3/2).

Sementara itu, tim pelatih Persib mendorong panitia pelaksana (panpel) pertandingan untuk mengupayakan Persib tetap bermain kandang di Bandung. Pasalnya, dengan wacana perubahan home ground dari Stadion Si Jalak Harupat pada laga kandang putaran kedua bisa memengaruhi psikologi pemain.

Asisten pelatih Yusuf Bachtiar menuturkan hal itu di Mes Persib, Sabtu (6/2). Menurut dia, pada putaran kedua kali ini, Persib melihat peluang besar untuk memperbaiki peringkat. "Panpel jangan hanya memikirkan jumlah penonton. Semua itu bisa di-setting. Tim tetap berharap main kandang di Bandung," kata Yusuf.

Yusuf mengatakan, agar panpel tetap mempertahankan Stadion Si Jalak Harupat sebagai prioritas terakhir. Sedangkan untuk alternatif terakhir di Stadion Siliwangi. "Di Bandung masih ada Stadion Siliwangi. Setidaknya bisa di-setting sedemikian rupa agar layak untuk dijadikan tempat kompetisi," katanya.

Yusuf menuturkan, rancangan stadion tersebut di antaranya dilengkapi dengan layar besar yang diperuntukkan bagi penonton agar tidak masuk ke dalam stadion. Untuk mengurangi jumlah bobotoh pun, dapat dikoordinasikan dengan Viking dan Bomber.

Ia menyarankan agar anggota bobotoh tersebut dapat mencegah banyak pendukung Persib dari luar Bandung. Yusuf khawatir, apabila pertandingan kandang di luar Bandung akan memicu tekanan psikologis kepada anak asuhnya, seperti jenuh dan sulit beradaptasi situasi kandang baru mereka nanti.

Sumber: Net

We are back B-)


Copyright © 2010 beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.
Setiap materi dalam Situs ini boleh Anda kutip, sepanjang Anda mengikuti ketentuan Creative Common Attribution-NonCommercial-ShareAlike 2.0.

Profil/Biodata

Markus--Nova-Satoshi (Mantan pemaen)-Atep-Gilang-Munadi-Gonzalez-Airlangga-

Pengunjung Hari Ini


Copyright © 2010 Beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.