Pasang Iklan di Sini

Thursday, February 18, 2010

Arema kokohkan posisi

[fullteam.jpg]
Arema Malang ( Arema Indonesia ) Menang 3-0

Arema Malang berhasil mengalahkan Persik Kediri 3-0 dalam lanjutan Liga Super Indonesia (ISL), Kamis 18 Februari 2010. Bertanding di Stadion Kanjuruhan, gol Arema disumbang Noh Alam Shah di menit 23, Roman Chmelo menit 83, dan Pierre Njanka di injury time.

Padahal dibanding babak pertama, Persik terlihat lebih bermain terbuka. Mahyadi Panggabean dan kawan-kawan tidak lagi menunggu serangan dan melakukan counter attack, tapi sudah berani menyerang lebih dulu.

Ini pula yang membuat peluang di menit 50 oleh striker Persik, Patricio 'Pato' Morales bisa terjadi. Pato nyaris saja menyamakan kedudukan ketika bola sontekannya hampir melewati garis gawang Arema.

Meski bola terlihat sudah melewati garis, defender Arema masih sempat membuang bola sehingga gol itu tidak disahkan oleh wasit.

Menit 61, kembali Macan Putih merepotkan pertahanan Singo Edan. Serangan itu menghasilkan tendangan bebas di luar kotak penalti dan dieksekusi Pato. Tendangan cungkil keras itu juga nyaris menggetarkan jala Kurnia Meiga bila tidak membentur tiang gawang.

Namun, Arema sebagai tuan rumah juga tidak mengurangi tekanan. Di paruh kedua ini, pasukan Singo Edan lebih sering melepaskan bola-bola panjang yang langsung mengarah ke jala kiper Persik, Fauzi Toldo.

Tekanan pertandingan sampai membuat ketegangan antara gelandang Persik, Harianto, dan striker Arema, Roman Chmelo. Harianto dengan sengaja menutup muka Roman menggunakan kedua tangannya. Roman yang kesal langsung memukul punggung Harianto.

Beruntung ketegangan tak berlanjut buruk. Wasit bisa mendamaikan kedua pemain dan memberi Harianto kartu kuning.

Roman akhirnya bisa 'membalas' Harianto dengan golnya di menit 82. Berawal dari tendangan bebas dari luar kotak penalti, Roman menyontek bola hingga masuk ke kanan jala Persik. Gol itu langsung disambut gempita oleh para pendukung tuan rumah yang memenuhi stadion Kanjuruhan.

Belum cukup dengan dua gol, Arema kembali menambah satu gol di masa injury time lewat titik penalti saat M Fahrudin dilanggar di kotak terlarang. Tampil sebagai eksekutor adalah kapten Pierre Njanka. Hingga peluit panjang, skor tiga gol tanpa balas jadi hasil akhir.

Kemenangan ini membuat Arema makin perkasa di puncak klasemen ISL. Dalam 20 pertandingan, Roman Chmello cs mengumpulkan 42 poin. Sedangkan Persik makin terpuruk di papan bawah klasemen dan terancam masuk zona degradasi.

Skuat kedua tim
Arema Malang: Kurnia Meiga; Zulkifli, Pierre Njanka, Irfan Raditya, Benny Wahyudi Juan Revi, Ahmad Bustomi, M Ridhuan, Roman Chmelo, M Fahrudin, Noh Alam Shah, Waluyo, Esteban, Roni Firmansyah, Tommy Pranata, Dendy Santoso, Rahmat Afandi.

Persik Kediri: Fauzi Toldo, Khusnul Yuli, OK John, Gunawan Dwi Cahyo, Mahyadi Panggabean, Wawan Widiantoro, Jefri Dwi Hadi, Suswanto, Amarildo Souza, Mekan Nasyrov, Patricio Morales, Wahyudi, Tito Purnomo, Harianto, Chaoirul Anam, Imam Maulana, Sulis Budi Prasetyo, Yongky Aribowo

Sumber: VN

Butuh Pelapis Gilang



Kekalahan Persib dari Persebaya lewat 11 pemain yang bekerja 90 menit tanpa adanya pergantian pemain. Membuat Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat, H. Umuh Muhtar memikirkan opsi memboyong satu sampai dua pemain tambahan pada transfer window kedua musim ini. Beliau percaya bahwa Persib tidak mempunyai lagi pemain yang setara kualitasnya di bench pemain cadangan.

Pada partai melawan tuan rumah Persebaya Surabaya, Persib Bandung menurunkan 11 pemain inti yaitu, Kosin, Maman, Nova, Rene, Hariono, Gilang, Atep, Otomo, Eka, Hilton, dan Gonzales. kesebelas pemain ini

Gilang Angga Kusuma

bermain selama 90 menit, tanpa adanya pergantian pemain. Padahal

hanya ada beberapa pemain saja yang bermain lumayan seperti Hariono yang layak bermain sepenuh itu.

Penilaian bahwa tidak ada pemain pengganti yang bisa memberikan solusi terhadap permainan Persib itu tampaknya menjadi dorongan untuk membuka opini bahwa Persib mempunyai keharusan untuk membeli pemain baru. Sebagai Direktur Utama sekaligus Manajer tim, H. Umuh Muhtar menyerahkan sepenuhnya kebutuhan materi pemain kepada pelatih.

“Untuk pemain asing, kita mempunyai satu slot pemain karena Kosin akan pulang. Kalau diijinkan oleh konsorsium, kita akan tambah pemain pada posisi wing back, karena Gilang Angga selalu kelelahan,” kata beliau.

Manajemen mengakui tentang penambahan pemain ini, mereka sudah siap, namun untuk kelanjutannya, mereka harus membicarakannya dengan konsorsium. H Umuh muhtar mengisyaratkan bahwa Persib membutuhkan pemain pelapis yang setara kualitasnya dengan para pemain inti.

“Mudah-mudahan kita bisa menambah pemain,” tutupnya.

Untuk mengingatkan, Persib saat ini mempunyai 22 pemain, yaitu:

Sintaweechai Hathairatanakool
Cecep Supriatna
Dedi Heryanto
Maman Abdurahman
Nova Arianto
Christian Rene
Edi Hafid
Aji Nurpijal
Gilang Angga
Chandra Yusuf
Wildansyah
Irwan Wijasmara
Munadi
Atep
Hariono
Cucu Hidayat
Satoshi Otomo
Eka Ramdani
Hilton Moreira
Christian Gonzalez
Airlangga Sucipto
Budi Sudarsono


Source: SM

Markus dan Aris Rinaldi

Penjaga Gawang Persib, Markus Harison

Bergabungnya penjaga gawang utama Timnas Indonesia, Markus Haris Maulana mengingatkan penulis pada sosok penjaga gawang Persib Bandung di era 90-an, Aris Rinaldi. Aris merupakan penjaga gawang asal sumatera utara yang bergabung dengan Persib, setelah berkarir di PSMS Medan dan PSDS Deli Serdang.

Aris merupakan satu-satunya penjaga gawang Persib yang mampu membawa Persib meraih 2 kejuaraan tertinggi Indonesia, Perserikatan 93/94 dan Liga Indonesia 94/95.

Di tahun 1994, Aris membawa Persib Bandung meraih juara Perserikatan, setelah di partai final mengalahkan PSM Makassar 2-0, hari Minggu, 17 April 1994. Perserikatan tahun tersebut merupakan kejuaraan terakhir yang dihelat PSSI, sehingga piala Presiden pun akan terus bersemayam di kota kembang Bandung.

Di tahun 1994/1995, Aris Rinaldi kembali dipercaya menggawangi Persib Bandung. Pada pembukaan Liga Indonesia pertama yang bersejarah bagi pesepakbolaan Indonesia, selain kiper Pelita Jaya yang menjadi lawan Persib, Aris menjadi penjaga gawang pertama yang tampil di Liga Indonesia. Sayangnya, pada pertandingan perdana tanggal 27 November 1994 itu, Aris harus kebobolan. Sebuah tandukan Dejan Glusevic yang menerima umpan dari sayap kanan, tidak mampu ditahan Aris. Dan Persib kalah 1-0.

Namun kekalahan itu tidak mengendorkan semangat Aris dan tim Persib lainnya. Ujungnya, 30 Juli 1995, Persib berhasil menjadi juara Liga Indonesia pertama, setelah mengalahkan Petrokimia Putra 1-0 di Senayan Jakarta.

Selain itu, Aris Rinaldi juga merupakan penjaga gawang Persib Bandung ketika menghadapi tim raksasa Italia, AC Milan pada 4 Juni 1994.

Deretan prestasi penjaga gawang asal Sumatera Utara tersebut mudah-mudahan juga menular kepada Markus Haris Maulana. Seperti halnya Aris yg pernah memperkuat PSMS dan meraih sukses di Persib, mudah-mudahan Markus juga dapat membawa Persib menjadi juara Liga Super Indonesia dan mengarungi pentas Asia.

Stop Menghujat, Nyanyikan Lagu Penyemangat

http://www.bandung.go.id/images/download/galpersib12.jpg
Suporter Persib, Bobotoh

MELIHAT pertandingan sepak bola tanpa suporter di pinggir lapangan rasanya bagai sayur tanpa garam. Semua terasa hambar dan mungkin bagi kesebelasan yang bertanding akan merasa asing dan menyakitkan menghadapi kenyataan bermain tanpa dukungan.

Namun kenyataannya, itu sering terjadi akibat ulah penonton yang berujung pada tindakan rasisme dan akibatnya klublah yang menjadi korban. Dalam aturan sepak bola yang diakui seluruh dunia menyebutkan bahwa klub harus bertanggung jawab atas segala tindakan suporternya.

Dukungan penonton berupa nyanyian, tulisan, yel-yel atau gerakan tubuh adalah hal yang lazim. Nyanyian penyemangat dari suporter dijamin akan membuat semangat pemain meledak-ledak. Namun, nyanyian itu bisa berubah menjadi petaka ketika syairnya berubah menjadi hujatan.

Entah dari mana, kapan, dan siapa yang mengubah lagu-lagu penyemangat itu berubah menjadi cacian yang penuh kebencian. Yang jelas, hampir pada setiap pertandingan dalam kompetisi sepak bola nasional lebih sering terdengar nyanyian ejekan kepada lawan daripada nyanyian penyemangat.

"Rasisme bukan hanya soal pelecehan terhadap suku atau warna kulit. Setiap tindakan, kata-kata, lagu, atau upaya lain yang mengandung unsur rasisme atau upaya penghasutan yang menimbulkan kebencian, sekecil apa pun, itu bisa digolongkan tindakan rasisme," kata Ketua Komisi Disiplin PSSI Hinca Panjaitan pada diskusi mengenai rasisme sepak bola di Cafe Persib Jln. Sulanjana Kota Bandung, Selasa (16/2)

Menurut dia lagu-lagu dan tindakan yang mengejek itu dianggap sudah menodai citra sepak bola, yang secara global sudah menyatakan perang terhadap aksi rasisme. Berdasarkan aturan FIFA bahkan menyebutkan wasit berhak menghentikan pertandingan jika lagu berisi ejekan terdengar saat pertandingan berlangsung.

"Lagu biasanya terdengar karena dinyanyikan beramai-ramai oleh penonton. Walaupun misalkan tindakan rasisme lolos dari wasit, pengawas pertandingan yang harus membuat laporan dan akan ditindaklanjuti oleh Komisi Disiplin," kata Hinca

Nyanyian ejekan pernah menjadi senjata makan tuan bagi tim kebanggaan warga Jawa Barat, Persib harus menerima hukuman percobaan berupa denda sebesar Rp 250 juta karena ulah bobotoh saat Persib menjamu Persebaya di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, 23 Januari lalu.

Berkaca dari sana, masih relakah suporter menyanyikan rasisme dan klubnya menghadapi sanksi terus-menerus. Mungkin sudah saatnya suporter sepak bola nasional bersikap dewasa dan menunjukkan sikap sebagai warga Indonesia yang ramah dan santun.

Bagi bobotoh yang notabene adalah warga Jabar yang terkenal kreatif mungkin sudah waktunya menghilangkan nyanyian hujatan dan mengembalikan nyanyian penyemangat bergema di stadion. Lagu penyemangat Persib ciptaan sendiri atau lagu penyemangat lain seperti "Halo-Halo Bandung" haruslah menjadi pengiring Maung Bandung menuju takhta juara.

Persib Krisis gelandang

Persib Krisis Gelandang


Cucu Hidayat, kurang fit


Nova Arianto, Akumulasi kartu


Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono kemungkinan besar akan memilih merotasi posisi beberapa pemainnya untuk mengatasi krisis gelandang bertahan pada saat timnya menjamu Persisam Putra Samarinda di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Sabtu (20/2). Hal itu dilakukan karena ia memperkirakan, Cucu Hidayat belum fit seratus persen untuk mengisi posisi Hariono yang absen akibat hukuman akumulasi kartu kuning.

"Saya kira, Cucu belum fit seratus persen setelah sakit dan lama istirahat. Karena itu, untuk mengisi posisi Hariono, saya akan melakukan rotasi pemain," kata Jaya kepada "GM" di kamarnya di Wisma Dharma Bhakti, Jln. Bali Bandung, Rabu (17/2).

Seperti diketahui, pada saat menghadapi Persisam Putra, Hariono harus absen lantaran hukuman akumulasi kartu kuning. Persib mengalami krisis gelandang bertahan lantaran Cuhi, sapaan akrab Cucu Hidayat, yang biasa mengisi posisi Hariono jika absen, juga diragukan tampil. Hingga Rabu (17/2), Cuhi belum berlatih karena masih menjalani masa pemulihan usai dirawat di RS Al-Islam akibat serangan demam berdarah.

Meski tidak menyebutkan namanya, ada kemungkinan Jaya akan menarik Hilton Moreira ke posisi gelandang dan posnya di lini depan diisi Budi Sudarsono atau Airlangga. Peran Hariono sebagai gelandang bertahan boleh jadi akan diberikan kepada Eka Ramdani atau Satoshi Otomo.

"Buat saya, yang penting kita tidak kehilangan Hilton. Sebab, Hiltonlah yang selama ini menjadi motivator tim," kata Jaya, mengisyaratkan kemungkinan penarikan posisi Hilton dari striker ke gelandang.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani, Cuhi baru akan mengikuti latihan pada Kamis (18/2) ini.

Pengganti Nova

Berbeda dengan posisi gelandang bertahan, Jaya tidak terlalu dipusingkan dengan absennya Nova Arianto dengan alasan yang sama. Pasalnya, mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini mengaku memiliki stok pemain yang cukup banyak di posisi belakang.

"Untuk pengganti Nova, saya punya banyak pilihan. Di sana (posisi Nova, red) bisa diisi Wildansyah, Aji (Nurpijal) atau Edi Hafid," katanya.

Sumber: Gla

Markus resmi milik Persib

Markus Harison
( Gambar: Dok. BB )


Markus Haris Maulana alias Markus Harison, penjaga gawang utama Timnas Indonesia yang pada putaran pertama Liga Super Indonesia membela Singo Edan akhirnya resmi menjadi pemain Persib Bandung. Kepastian ini didapat setelah siang ini di kantor PT Persib Bandung Bermartabat, jalan Sulanjana Bandung, penjaga gawang berkepala plontos ini menandatangani kesepakatan kontrak dengan Maung Bandung.

Markus Haris menandatangani kontrak berdurasi setengah musim, dengan nilai kontrak yang dirahasiakan. Perekrutan Markus ini sebagai pengganti posisi penjaga gawang utama yang ditempati oleh Sinthaweechai Kosin Hathairattanakool yang harus pulang ke negaranya, Thailand, karena masa pinjamnya habis. Kosin akan meninggalkan Bandung pada tanggal 21 februari ini, sehari setelah Persib Menghadapi Persisam Samarinda.

Dihadapan Direktur Utama PT PBB, H. Umuh Muhtar, Markus menyatakan kelegaannya bergabung dengan Persib.

“Alhamdulilah, saya akhirnya bergabung dengan Persib. Sebenarnya dari dulu saya ingin bermain di Persib, hanya baru ada jodohnya sekarang. Saya senang karena disini supporternya punya fanatisme yang kuat, kualitas para pemainnya juga bagus, ditambah manajemen tim yang baik,” katanya.

Faktor ketidak cocokan dengan pelatih Arema menjadikan Markus Haris mengajukan ijin mengundurkan diri dari squad Arema. Ia merasa heran ketika dirinya diharuskan menghadap ke psikiater untuk diperiksa dengan dugaan mengalami depresi.

“Saya juga berkonsultasi dengan dokter timnas, namun beliau bilang bahwa keadaan saya baik-baik saja. Karena itu, saya tidak meminum obat yang diberikan oleh psikiater itu, disamping, efek obat tersebut juga mengkhawatirkan saya,” katanya.

Sebelum bergabung dengan Persib, Markus bercerita bahwa selain Persib, Dirinya juga didekati oleh beberapa klub lain, diantaranya, Persebaya, Persiwa, dan Persitara.

Negosiasi antara pihak Persib dengan Markus pun termasuk cepat. H Umuh, selaku Direktur Utama, berkomunikasi dengan Markus melalui telepon dari Singapura. Beliau yang saat itu sedang dalam masa pengobatan akibat terserang penyakit diabetes akhirnya berhasil melakukan kesepakatan dengan Markus.

“Kita nego via telepon. Selama satu hari, dari pagi, siang, dan malam. Dan akhirnya Markus bersedia, dan secara resmi, hari ini ia menandatangani kontrak sampai akhir musim dengan nilai rahasia,” ujar H Umuh di kantor PT PBB.

Jatah Asia akan dimanfaatkan

"Jatah Asia Akan Dimanfaatkan"


Jatah pemain asia diharapkan dapat memajukan sepakbola Asia
(Gambar: Dokumen BB ( Beritabobotoh) )


DEMI mewujudkan angan-angan menjadi juara Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010, manajemen Persib Bandung terus berusaha memperkuat skuadnya. Setelah mendapatkan Satoshi Otomo (Jepang) sebagai pengganti Suchao Nuchnum (Thailand) dan Markus Horison sebagai ganti Sinthaveechai "Kosin" Hathairattanakool (Thailand), Persib belum menghentikan perburuan pemain di transfer window putaran kedua ini.

Penggantian Kosin oleh Markus yang merupakan pemain lokal menyisakan satu kuota pemain asing asal Asia bagi Persib. "Itulah keuntungannya kami merekrut Markus yang pemain lokal. Dengan begitu, kami masih punya jatah satu pemain Asia yang bisa kami manfaatkan untuk menutup kekurangan pemain," kata Umuh usai acara penandatanganan kontrak dengan Markus Horison di Kantor Klub Persib, Jln. Sulanjana No. 17 Bandung, Selasa (16/2).

Satu kuota pemain asing asal Asia yang tersisa itu kemungkinan akan digunakan untuk pemain pelapis Gilang Angga Kusumah di posisi bek sayap kanan. "Setelah menggandeng Markus, kita masih mencari pemain pelapis untuk posisi bek sayap kanan yang biasa ditempati Gilang Angga," tambah Umuh.

Kendati demikian, Umuh masih menutupi pemain Asia bidikannya itu. "Seperti yang sudah-sudah, tunggu saja nanti. Kalau sudah deal, pasti akan saya kasih tahu," katanya.

Niat Umuh mendatangkan pemain Asia untuk pelapis Gilang mendapat dukungan dari asisten pelatih Persib, Yusuf Bachtiar. "Bagusnya, jatah satu pemain Asia tersisa itu bisa dioptimalkan untuk pemain di sektor sayap kanan itu," kata Yusuf.

Sumber: Trb

Pembangunan Stadion Gedebage dinilai lambat

Pembangunan Stadion Gedebage Dinilai Lambat


Rencana stadion Gedebage ( Image: Beritabobotoh Dok. )

Proses pengerjaan stadion utama sepakbola (SUS) Gedebange dinilai lambat. Dengan anggaran yang digelontorkan oleh Pemprov Jabar ke Pemkot Bandung sebesar Rp 185 miliar, mestinya proses pengerjaan sudah pada posisi 30 persen dari total pengerjaan yang ada dalam kontrak kerja. Faktanya, proses pengerjaan baru masuk tahap persiapan.

"Seharusnya dengan uang Rp 185 miliar, pekerjaan sudah ke tahap konstruksi. Pekerjaan seharusnya sudah pada posisi 30 persen karena nilai kontraknya Rp 495 miliar. Kenyataannya masih seperti ini, mungkin ada kendala-kendala lain," kata Ketua DPRD Provinsi Jabar Irfan Suryanagara seusai melakukan peninjauan pembangunan SUS Gedebage, di Kecamatan Gedebage, Rabu (18/2).

Irfan, sejumlah ketua dewan dan ketua fraksi di DPRD Provinsi Jabar bisa memaklumi keterlambatan tersebut. Proses pembangunan stadion sepakbola berskala internasional itu membutuhkan proses pembebasan tanah yang lama. Kendala lain dikarenakan cuaca yang buruk.

Ditanya support anggaran setelah penggelontoran tahap pertama, Ifran belum bisa memastikan angkanya. Ia malah meminta kontraktor bekerja lebih bagus. "Mau dikasih gimana, yang kemarin saja belum dipakai," katanya.

Nova: Harus raih poin

Nova: Harus Meraih Poin


Nova Arianto

Nova Arianto dipastikan absen saat Persib menjamu Persisam Samarinda di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (20/2). Namun Nova berharap Persib bisa tampil lebih baik untuk merebut kemenangan dari Persisam.

"Saya memang akan absen. Tapi saya berharap Persib bisa memenangkan pertandingan. Saya berdoa agar teman-teman bisa bermain secara maksimal untuk memetik kemenangan," ujar Nova, Rabu (17/2).

Menurut Nova, kemenangan adalah sebuah keharusan bagi Persib di sisa 15 pertandingan putaran kedua. Bila kembali kalah, kata Nova, akan membuat perjalanan Persib ke tangga juara semakin berat.

"Kita tidak boleh lagi kehilangan poin. Kita harus bisa meraih poin demi poin, apalagi ini pertandingan kandang jadi harus bisa merebut tiga poin," kata kapten kedua Persib ini.

Dikatakan Nova, pemain Persib jangan larut dalam kesedihan setelah dikalahkan Persebaya 1-2. Nova menilai Persib sudah saatnya memusatkan konsentrasi untuk menghadapi Persisam.

"Kekalahan dari Persebaya hanya bisa jadi bahan evaluasi. Kita harus fokus dan membenahi yang kurang. Saya yakin teman-teman bisa menunjukkan permainan terbaiknya," kata pemain berjuluk Suster Ngesot ini

Sumber: Trb J

We are back B-)


Copyright © 2010 beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.
Setiap materi dalam Situs ini boleh Anda kutip, sepanjang Anda mengikuti ketentuan Creative Common Attribution-NonCommercial-ShareAlike 2.0.

Profil/Biodata

Markus--Nova-Satoshi (Mantan pemaen)-Atep-Gilang-Munadi-Gonzalez-Airlangga-

Pengunjung Hari Ini


Copyright © 2010 Beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.