Pasang Iklan di Sini

Sunday, April 25, 2010

Telah Dibuat Situs Piala Dunia BB

Berita Bobotoh (BB) Kini membuat situs khusus piala dunia.
beralamat www.pialadunia-BB.blogspot.com

Silakan membuka untuk berita terpanas piala dunia dan jadwal lengkap Piala Dunia Afrika Selatan 2010

Persib Curiga Dicurangi



Manajemen Persib Bandung merasa curiga adanya kecurangan secara sistematis yang dialami Pangeran Biru pada pertandingan melawan Pelita Jaya Karawang di Stadion Singaperbangsa dalam lanjutan Superliga Indonesia 2009/10.

Manajer tim Persib Umuh Muchtar mengatakan, dirinya melihat sejumlah kejanggalan di pertandingan ini. Ia merasa heran ketika laga ini batal disiarkan secara langsung oleh salah satu televisi nasional.

“Saya merasa ada kecurangan secara sistematis yang dialami Persib Bandung. Mulai dari pertandingan yang seharusnya siaran langsung, tetapi tidak jadi, dan adanya wasit yang kurang netral dalam memimpin pertandingan,” cetus Umuh.

Karena itu, Umuh meminta pertandingan melawan Pelita Jaya diulang dari awal di tempat netral untuk mengetahui siapa pemenang sesungguhnya di laga ini. Umuh juga berharap pengawas pertandingan [PP] bisa memberikan laporan yang sesuai dengan kenyataan di atas lapangan mengenai kepemimpinan wasit.

“Kami merasa dijahili, dan kami kecewa kepada wasit. Karena itu, saya akan meminta pertandingan ini diulang di tempat yang netral. Saya pikir pengawas pertandingan juga sudah tahu kalau wasit tidak benar memimpin pertandingan. Mudah-mudahan dia membuat laporan berdasar realitas sesungguhnya,” tutur Umuh.

(Khrisna)
Sumber: Goal

Persib Siapkan Surat Protes

Manajemen Persib tidak mau di sisa laga LSI dan Piala Indonesia pertandingan Persib dipimpin wasit Najamudin Aspiran. Wasit asal Balikpapan ini dinilai sangat merugikan Persib saat dikalahkan Pelita Jaya, Sabtu (24/4).

Menurut manajer Persib, H Umuh Muhtar, tim Persib trauma atas keputusan-keputusan Najamudin yang kontroversial, termasuk tidak memberikan penalti kepada Persib atas dua pelanggaran yang terjadi di dalam kotak penalti Pelita.

Umuh mengatakan, wasit malah memberikan tendangan bebas untuk Pelita tanpa dasar yang jelas, padahal pemain Persib yang dilanggar oleh pemain belakang Pelita. Umuh mengaku, pihaknya kini bingung harus bersikap seperti apa jika persoalan wasit ini tidak pernah diselesaikan PSSI.

"Kenapa selalu Persib yang jadi korban? Ini jelas-jelas mencoreng muka sepak bola Indonesia. Kami kapok dipimpin oleh wasit seperti Najamudin atau Setiyono," kata Umuh ketika dihubungi Minggu (25/4) sore.

Sejak insiden di Singaperbangsa, Karawang, Sabtu lalu, kubu Maung Bandung dipastikan tidak lagi rela pertandingannya dipimpin Najamudin. Surat protes dan surat keberatan sudah dibuat oleh manajemen dan siap diserahkan kepada PT Liga Indonesia.

"Kami sudah siapkan suratnya dan baru Senin ini dikirimkan kepada PT Liga Indonesia. Kami berharap surat protes ini bisa ditanggapi dengan serius oleh PT Liga Indonesia," kata Umuh.

Pria yang juga menjabat Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) ini mengaku kasihan terhadap para pemain yang sudah tampil habis-habisan. Sebab, kerja para skuad menjadi sia-sia karena dinodai keputusan wasit yang tidak profesional.

"Jadinya percuma saja kualitas para pemain bagus kalau akhirnya wasit-wasit juga yang mencederai pertandingan. Saya kira tim lain juga pasti akan protes kalau dikerjai seperti ini," katanya. (tor)

(Khrisna)
Sumber: Tribun

Gonzalez Siap Fokus Lawan Persitara

Striker Persib Cristian Gonzalez berharap semua pemain sudah mulai fokus menghadapi Persitara dalam lanjutan ISL, Rabu (28/4). Pemain berjuluk El Loco ini meminta rekan-rekannya untuk segera menghilangkan trauma demi menatap kemenangan di pertandingan selanjutnya.

Hingga kemarin, kekecewaan dan trauma memang masih dirasakan seluruh skuad Persib. Namun Gonzalez memilih fokus untuk laga berat di kandang Persitara, yang di akhir pekan kemarin sukses membantai tim kuat Sriwijaya dengan skor telak 5-1.

"Saya kecewa kita kalah dan diperlakukan tidak adil oleh wasit. Seharusnya kita mulai melupakan kekecewaan," ujar Gonzalez kepada Tribun, Minggu (25/4).

El Loco mengaku masih menyimpan motivasi besar mengenai peluang timnya menduduki posisi dua besar di klasemen akhir Liga Super Indonesia (LSI). "Kita harus sudah bisa fokus lagi agar kekecewaan kemarin tidak menjadi bumerang saat bertanding di laga selanjutnya," tambah topskorer Persib ini.

Berbicara soal teknis, Gonzalez optimistis timnya berpotensi menuai tiga poin terlepas dari siapa pun yang menjadi lawan Persib di sisa laga. Namun, lanjutnya, kadang sepak bola di Indonesia tak hanya mengandalkan kemampuan saja.

"Contoh lawan Pelita, kita dikalahkan bukan lawan, melainkan oleh wasit. Kita sudah bermain bagus dan Pelita juga main bagus. Di lapangan kita sportif, ketika ada pemain yang terjatuh, lawan langsung menolongnya. Tetapi sekali lagi wasit yang merusak pertandingan," kata mantan penyerang Persik Kediri ini.

(Khrisna)
Sumber: Tribun

Bungkap Persiba, Persija Naik Satu Peringkat

Persija Jakarta sukses menggulung tamunya Persiba Balikpapan 3-0, dalam laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (25/4/2010).

Pada laga sore ini, Macan Kemayoran -julukan Persija- mengandalkan Bambang Pamungkas (Bepe), Emalue Serge, dan Aliyudin di barisan penyerang. Strategi yang diterapkan pelatih Benny Dolo terbilang cukup ampuh.

Terbukti, saat laga baru berjalan enam menit, teriakan seluruh Jakmania -sebutan pendukung Persija- yang memadati stadion sontak bergemuruh usai Emalue Serge menyarangkan bola ke gawang Persiba, yang dikawal I Made Wirawan.1-0 Persija memimpin.

Hanya dua menit berselang, giliran Aliyudin yang memaksa Made Wirawan memungut bola dari gawangnya sendiri. Usai memanfaatkan umpan Bepe, punggawa Timnas Merah Putih membawa Persija unggul 2-0.

Belum puas dengan dua gol, Macan Kemayoran terus menggempur pertahanan tim tamu. Aliyudin sempat menciptakan peluang emas di menit 27 dan 34. Sayang, Made Wirawan sigap menyelamatkan gawang Persiba.

Hingga jelang turun minum, gawang Persiba kembali bergetar. Tepat di menit 40, Serge mencetak gol keduanya sore ini dan membawa Persija jauh meninggalkan tamunya 3-0.

Meski berat, Persiba enggan lempar handuk sebelum wasit meniup peluit panjang. Babak kedua, Anak-anak asuh Hariadi sempat memberi tekanan bagi pertahanan Persija.

Beberapa kali mengancam, namun gawang M. Yasir urung kebobolan. Justru Macan Kemayoran nyaris memperbesar keunggulan, lewat peluang emas Bepe yang diciptakannya melalui tendangan bebas dari luar kotak penalti.

Alhasil, hingga akhir laga, tiga gol Persija tak mampu terbalaskan. Praktis, Persiba harus pulang dengan tangan hampa. Atas kemenangan ini, Persija naik satu strip ke peringkat 10 klasemen sementara LSI, dengan torehan 28 poin. Sementara Persiba, tetap menduduki peringkat tiga dengan raihan 50 poin.
(Khrisna)
Sumber: Okezone

Versus Pelita, Laga Terburuk Persib

Bagi Persib Bandung, laga kontra Pelita Jaya Karawang di stadion Singaperbangsa, Karawang, Sabtu (24/4/2010) sore, menjadi laga terburuk pada Liga Super Indonesia (LSI) musim ini. Tragedi seharusnya tidak terjadi jika wasit adil dalam memimpin.

Bomber asal Uruguay Christian Gonzales mengaku kecewa atas laga yang harus berakhir ricuh. Pemain berjuluk El Loco tersebut mengaku, laga kemarin sore menjadi laga terburuk pada LSI musim ini.

“Situasinya benar-benar kacau. Saya prihatin harus jadi seperti ini,” kata Gonzales, Minggu (25/4/2010).

Pemain bernomor punggung 99 ini menambahkan, dirinya dan para pemain Maung Bandung akan sulit menang jika kondisi wasit terus seperti ini. Bahkan, dia menyatakan, liga tidak akan berjalan baik jika selalu saja ada pihak yang dirugikan.

“Percuma saja kita main habis-habisan dan fair kalau ternyata wasit jadi biang keladi. Semua bisa lihat kinerja wasit seperti apa. Ini benar-benar memalukan,” tandasnya.

Mengenai sikap para pemain, bobotoh dan ofisial tim yang begitu emosi, El Loco menyatakan, mereka adalah manusia yang juga bisa marah jika diperlakukan tidak adil. Bomber yang sudah mengoleksi 15 gol pada musim ini pun menegaskan, jika tidak ada pemicunya, maka tidak mungkin para bobotoh dan ofisial tim akan melakukan tindakan yang tidak terpuji.

“Kalau kita terus dirugikan, kita pasti marah. Wajar saja, jadi jangan salahkan mereka. Lihat pemicunya siapa,” tegasnya.
(Khrisna)
Sumber: Okezone

Persib Khawatir Insiden Karawang Terulang

Foto: Para punggawa Persib Bandung / Irfan Al-Faritsi (SI)

BANDUNG - Kubu Persib Bandung sangat mengkhawati


Kubu Persib Bandung sangat mengkhawatirkan insiden seperti di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Sabtu (24/4/2010) sore, kala melawan Pelita Jaya terulang. Persib menuding wasit akan selalu menjadi biang kerok laga menjadi ricuh.

"Ini sudah permainan tim yang akan degradasi. Kita tentu sangat khawatir akan terulang saat kita melawan Persitara Jakarta Utara nanti," tegas Asisten Pelatih Yusuf Bachtiar, Minggu (25/4/2010).

Pada Rabu (28/4/2010) nanti, Maung Bandung -julukan Persib- akan dijamu Persitara. Seperti diketahui, Persitara dan Pelita adalah dua tim yang berada di level terbawah klasemen Liga Super Indonesia (LSI) sementara.

Yusuf mengaku, berbagai cara biasanya akan dilakukan oleh tim yang terancam degradasi dan turun ke tahta Divisi Utama. Dia hanya berharap, tim-tim lain tetap bermain adil dan tidak terjadi insiden seperti di Karawang.

"Ini sudah rahasia umum. Kalau sampai kinerja wasit terulang di Persitara nanti, maka ini benar-benar menjijikan. Kami harap tidak terulang lagi," tegasnya.
(Khrisna)
Sumber: Okezone

Dua Wasit 'Musuh' Maung Bandung

Persib Bandung kini punya wasit yang jadi “musuh” baru. Setelah sebelumnya wasit Setiyono menjadi musuh bersama seluruh awak Maung Bandung, kini wasit Najamudin Aspiran yang dipastikan masuk daftar hitam wasit.

Insiden menyakitkan 2 Juni 2009 lalu, saat melawan Persitara Jakarta Utara di Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009, menjadi titik awal permusuhan antara Persib dan Setiyono. Kepemimpinannya yang jauh dari sikap adil, membuat Persib kalah telak 4-1.

Tak hanya berhenti di situ. Akibat kepemimpinan Setiyono, pemain Persib memilih mogok main. Parahnya, justru kubu Persib yang akhirnya harus menuai pahit akibat sikap protes tersebut yang menyebabkan sanksi dilarang tampil pada satu laga awal musim ini.

Komitmen Persib tidak mau dipimpin Setiyono sudah ditegaskan sebelum kick off LSI musim ini digelar. Bahkan, manajemen Persib langsung mengajukan keberatan saat laga tandang kontra Persijap Jepara di stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Sabtu (10/4/2010) lalu, akan dipimpin Setiyono. Akhirnya laga dipimpin wasit cadangan Eri Bastari.

Manajer Persib Umuh Muchtar mengaku dua wasit tersebut tidak akan dipakai lagi jika memimpin laga Persib, baik tandang maupun kandang. “Kita sudah kapok dipimpin mereka. Dua wasit itu benar-benar tidak adil,” tegas Umuh, Minggu (25/4/2010).

Umuh mengaku prihatin atas kinerja oknum wasit yang merusak citra sepakbola Indonesia. Dia mengaku kasihan kepada para pemain yang sudah tampil habis-habisan.

“Kasihan para pemain dan suporter yang ingin laga berjalan adil. Mereka jadi korban,” pungkasnya.
(Khrisna)
Sumber: Okezone

Christian Rene:"Pasti Lebih Berat"

DALAM waktu kurang dari sepekan, Persib Bandung dua kali bentrok dengan Pelita Jaya Karawang di Stadion Singaperbangsa Karawang. Bentrok pertama terjadi di Grup C Piala Indonesia 2010, Senin (19/4) lalu, yang dimenangkan Persib dengan skor tipis 2-1. Sedangkan bentrok kedua akan terjadi dalam pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 di tempat yang sama, Sabtu (24/4) malam.

Seluruh anggota skuad Persib, tak terkecuali stoper Cristian Rene Martinez, meyakini pertemuan kedua dengan Pelita Jaya bakal lebih berat ketimbang duel pertama. Selain alasan Pelita Jaya wajib menang untuk menjaga peluang tetap bertahan di LSI, dalam pertandingan kali ini, tim asuhan Djadjang Nurdjaman ini pun dipastikan bakal tampil dengan kekuatan terbaiknya, kecuali Redoaune Barkaoui yang terkena hukuman kartu merah dan Egi Melgiansyah akibat akumulasi kartu kuning.

"Dibandingkan pertandingan pertama yang kita menangkan, pertemuan kali ini pasti lebih berat. Pelita Jaya akan main lebih serius dan turun dengan kekuatan terbaiknya," kata Rene ketika berbincang dengan "GM" di lobi Hotel Grand Cikarang, Kawasan Industri Jababeka, Jumat (23/4).

Ketika diinformasikan kalau Barkaoui bakal absen dalam laga ini, Rene mengaku tidak mengetahuinya. Namun, Rene mengatakan, ketidakhadiran Barkaoui di lapangan tidak menjadikan tugasnya di lini belakang lebih ringan.

"Tanpa Barkaoui, saya pikir sama saja. Mereka pasti akan tampil lebih baik ketimbang pertandingan sebelumnya di Piala Indonesia," ujar stoper Persib asal Paraguay ini.

Namun, seberat apa pun perlawanan Pelita Jaya, Rene berharap Persib bisa tetap mengakhiri pertemuan kedua ini dengan kemenangan. "Buat saya, yang penting dalam pertandingan kali ini pun Persib bisa menang," kata pemain berusia 30 tahun ini. (endan suhendra/"GM")**

(Khrisna)
Sumber: Galamedia

Tak Ada Main Mata


Stadion Siliwangi

Pejabat pelatih Persib Bandung, Robby Darwis dan pelatih Pelita Jaya Karawang, Djadjang Nurdjaman, memastikan tidak akan ada istilah kompromi, apalagi "main mata" saat tim asuhan mereka bertarung dalam laga krusial, lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 di Stadion Singaperbangsa Karawang, Sabtu (24/4) pukul 19.00 WIB.


Kendati Robby dan Djadjang pernah sama-sama pernah mengibarkan panji-panji Persib selama sembilan tahun (1986-1995) ketika masih menjadi pemain, keduanya memastikan, pasukannya akan tampil habis-habisan untuk memperjuangkan kemenangan.

"Tidak ada istilah kompromi. Kita masih membutuhkan poin penuh untuk mengangkat Persib ke posisi yang lebih baik. Kita juga harus memasang kewaspadaan penuh, karena Pelita Jaya pun dipastikan bakal tampil lebih serius ketimbang pertemuan pertama di Piala Indonesia," kata Robby kepada wartawan "GM", Endan Suhendra di Hotel Grand Cikarang, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jumat (23/4).

Jika Persib membutuhkan poin untuk mengamankan posisinya di papan atas, bagi Pelita Jaya kemenangan atas Persib menjadi sangat mutlak agar bisa memelihara peluang bertahan di LSI musim depan. Setelah memainkan 30 laga, Pelita Jaya masih tertahan di peringkat 17 dengan nilai 27.

"Kami memang membutuhkan kemenangan untuk memelihara peluang lolos dari ancaman degradasi. Tapi saya tidak mengenal kamus begitu (kompromi dan main mata, red). Meski Robby dan Yusuf merupakan rekan saya dan Persib adalah klub saya ketika jadi pemain, dalam pertandingan ini, saya yakin masing-masing punya harga diri. Jadi kita akan berusaha sendiri dalam pertandingan ini. Apa pun hasilnya, itu akan lebih terhormat," papar Djadjang ketika dihubungi "GM".

Kendala pemain

Menghadapi pertandingan krusial ini, baik Persib maupun Pelita Jaya menghadapi sedikit kendala dengan kondisi pemainnya. Di kubu Persib, kondisi stoper Nova Arianto dan bek sayap kiri Atep masih sedikit meragukan untuk bisa ditampilkan. Sehari menjelang laga, baik Nova maupun Atep masih intensif melakukan terapi pemulihan cedera bahu dan betis yang dialaminya.

"Baik Nova maupun Atep memang sudah bergabung dalam latihan pagi (kemarin, red). Tapi kemungkinan Nova dan Atep untuk bisa dimainkan masih fifty-fifty. Saya masih harus memantau perkembangan keduanya hingga menjelang pertandingan," tutur Robby.

Usai menjalani terapi bersama dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani, Nova kembali menegaskan kesiapannya untuk tampil jika pelatih menurunkannya. Sementara Atep mengaku masih ragu dengan lukanya yang belum juga kering.

Jika Nova dan Atep belum bisa dimainkan, Robby mengaku sudah menyiapkan Edi Hafid Murtado dan Wildansyah sebagai penggantinya. Menurut Robby, keduanya tergolong cukup baik ketika dipercaya tampil di Piala Indonesia.

Jika dua pilar Persib itu masih dalam status diragukan, Pelita Jaya dipastikan tidak akan bisa diperkuat mantan striker Persib, Redoaune Barkaoui yang akan menjalani hukuman kartu merah dan gelandang Egi Melgiansyah akibat hukuman akumulasi kartu kuning. Meski diakui akan sangat berpengaruh terhadap kekuatan timnya, Djadjang tak mau menyerah dengan kondisi yang kurang menguntungkan itu.

"Pasti akan jadi masalah. Tapi saya tidak mau meratapi kondisi itu. The show must go on, masih ada pemain lain yang bisa dioptimalkan," katanya. **

'Dikerjai' Wasit, Airlangga Sempat Menangis

Foto: Airlangga Sucipto (ki) berusaha melewati hadangan pemain Pelita Jaya / Irfan Al-Faritsi (SI)

KARAWANG - Skuad Persib Bandung yang paling merasakan kekecewaan dan kesedihan pasca insiden kontra

Skuad Persib Bandung yang paling merasakan kekecewaan dan kesedihan pasca insiden kontra Pelita Jaya Karawang, Sabtu (24/4/2010) sore, adalah Airlangga Sucipto.

Airlangga adalah pencetak gol semata wayang Maung Bandung pada menit ke-23 setelah berhasil menyambut umpan Cucu Hidayat. Di ruang ganti, bahkan pemain nomor punggung 9 ini sempat menangis.

Tangis sedih dan kecewa Airlangga ini sangat wajar. Sebab, dia merasa gol yang dilesakkannya tersebut seakan sia-sia dengan sikap wasit Najamudin Aspiran yang tidak adil.

"Percuma saja saya atau pemain lain buat gol kalau akhirnya jadi seperti ini. Kenapa kita selalu dikerjai wasit?" sesal Airlangga, Minggu (25/4/2010).

Airlangga mengaku insiden serupa bisa terjadi, jika para hakim lapangan terus berbuat tidak adil dan terlihat jelas memihak salah satu tim. Hal ini menurutnya akan mencoreng kompetisi sepakbola di tanah air.

"Kita juga tidak tahu akan bersikap seperti apa jika wasit terus menerus seperti ini. Insiden lebih besar bisa terjadi kalau wasit nantinya melakukan hal serupa," jelasnya.
(Khrisna)
Sumber: OK Zone

Jelang Chelsea Vs Stoke: Drogba: Keluarkan Suaramu, Fans !

http://www.suarabola.com/liga/inggris/c3671eaba2bc64039ec6a1c4e05166e1.jpg
Drogba

Chelsea butuh kemenangan atas Stoke City untuk kembali bertengger di puncak klasemen dan menekan Manchester United. Demi mewujudkannya, Didier Drobga meminta bantuan dari penghuni Stamford Bridge.

Kemenangan 3-1 yang diperoleh MU atas Spurs memberi tekanan hebat kepada The Blues. Sebab, tiga angka yang diraih membuat Ryan Giggs cs kini untuk sementara menjadi pemuncak klasemen dengan nilai 79, unggul dua angka dari Chelsea yang harus mau digeser ke urutan dua.

Chelsea jelas butuh kemenangan ketika melawan Stoke, Minggu (25/4/2010). Tiga angka tidak hanya akan mengembalikan tahta klasemen tapi juga menaikkan moral pemain setelah kekalahan 1-2 atas Spurs pekan lalu.

Apalagi laga tersebut akan digelar di Stamford Bridge, di mana si penghuni stadion memiliki rekor apik tatkala berlaga di depan publik sendiri. Dalam delapan laga kandang terakhirnya di Liga Inggris "Si Biru" perkasa dengan raihan tujuh kemenangan dengan hanya satu kali kalah.

"Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi, pertandingan semakin sulit saat ini. Kami butuh fans untuk berada di belakang kami, mungkin dukungan yang lebih baik saat melawan Bolton (di laga kandang terakhir)," harap penyerang Pantai Gading ini dikutip Sporting Life.

"Pertandingan hari Minggu adalah jenis laga yang kami akan terus hadapi hingga akhir musim. Jadi kami butuh mereka untuk sabar dan terus berteriak dan bernyanyi serta sportif. Hanya itu caranya supaya kami bisa menang." (*)

(Khrisna)
Sumber: Detik

Ikuti Berita liga inggris lainnya di: www.inggris-beritabobotoh.blogspot.com

El Loco: Wasit Tidak Profesional

text TEXT SIZE :
Share
Gin Gin Tigin Ginulur - Okezone
Christian Gonzalez, menilai wasit kurang bersikap profesional dalam memimpin jalannya pertandingan
Striker Persib Cristian “El Loco” Gonzalez menilai wasit Najamudin Aspiran kurang bersikap profesional dalam memimpin jalannya pertandingan antara Maung Bandung dengan Pelita Jaya, kemarin. Ia mengaku, baru kali ini tidak bisa memungkiri adanya ketidakberesan sikap yang ditunjukkan wasit.

“Semua pemain adalah manusia biasa yang bisa berbuat salah. Saya pun pasti bisa berbuat salah kepada pemain lain begitu juga dengan pemain lain. Tapi, kalau pada pertandingan ini, wasit memang sudah keterlaluan saya tidak tahu kenapa dia bisa seperti itu,” ungkapnya, Minggu (25/4/2010).

Pemain tersubur sepanjang masa Liga Indonesia menandaskan, permasalahan ketidak beresan wasit dalam dunia sepakbola Indonesia harus segera dibenahi jika ingin maju tidak stagnan seperti saat ini.

“Selama ini masalah wasit menjadi permasalahan yang sepertinya sulit sekali untuk dicarikan solusinya. Harus ada keseriusan dari pihak yang berwenang untuk menyelesaikannya,” pungkasnya.

Laga Persib versus Pelita berakhir ricuh setelah anggota DPRD Komisi C DPRD Kabupaten Karawang H Abas Hadi Mulyana melakukan provokasi terhadap puluhan ribu bobotoh yang memadati Stadion Singaperbangsa, Karawang, dalam laga tersebut.

Setelah pemain Pelita Kusnul Yakin berhasil mencetak gol kemenangan pada menit ke 89 ke gawang Markus Horison, Abas melakukan selebrasi dengan berlari ke bench pemain Persib.

Abas langsung dikeroyok pemain dan ofisial yang merasa sakit hati akibat dikerjai wasit. Sang anggota dewan tersebut lebam-lebam hingga terpaksa harus dievakuasi oleh pihak keamanan.

Wasit pun tak mampu menghindari hujan bogem mentah dari bobotoh yang tiba-tiba meluber ke pinggir lapangan, sebelum akhirnya diamankan oleh pihak keamanan.
(Khrisna)
Sumber: Okezone

Bupati Karawang Meminta Maaf

Laga Persib Maung Bandung versus Pelita Jaya Karawang di Stadion Singaperbangsa Karawang yang berakhir ricuh disesalkan Bupati Karawang Dadang S Muchtar. Ia mengaku turut prihatin dan meminta maaf atas tragedi keributan dalam pertandingan sepakbola yang mempertemukan dua tim asal Jawa Barat tersebut.

“Semua pihak harus bisa menahan diri dan jangan emosional atas kejadian ini. Keributan ini harus bisa dikendalikan jangan sampai terus meluas. Karena tidak ada pihak yang menginginkan keributan ini terjadi,” kata Dadang, Minggu (25/4/2010).

Dadang pun tak segan menyebutkan bahwa anggota dewan dari fraksi Demokrat Abas Hadi Mulyana menjadi biang permasalahan atas kericuhan yang terjadi Sabtu (24/4/2010) sore.

“Satu orang berbuat ricuh jadi timbullah masalah seperti ini. Yang jelas sebagai kepala daerah Karawang saya minta maaf atas kejadian ini,” imbuh Dadang, yang sempat ikut mengamankan bootoh.

Meski begitu, ia menampik dugaan adanya konspirasi dalam laga tersebut untuk menyelamatkan posisi Pelita Jaya. Menurutnya, pertandingan sudah berjalan apa adanya. Hanya saja, pertandingan itu benar tercoreng oleh ulah anggota dewan.

“Saya kira dari pertandingan ini tidak ada akan-akalan ataupun konspirasi. Hanya saja memang pertandingan ini berakhir dengan ricuh,” tandasnya.
(Khrisna)
Sumber: Okezone

Insiden Pelita Bikin Nova Sakit Hati

Kapten tim Persib Maung Bandung Nova Arianto mengaku sakit hati dengan insiden yang terjadi saat timnya bertanding versus Pelita Jaya di Stadion Singaperbangsa Karawang, Sabtu (24/4/2010). Menurut Nova, kericuhan terjadi akibat buruknya kepemimpinan wasit Najamudin Aspiran yang berpihak pada tim tuan rumah.

“Trik Pelita agar bisa lolos dari jurang degaradasi sangat terlihat sekali. Kejadian ini tidak bisa kita tolerir. Makanya, kita protes kepada wasit yang sudah dengan sengaja mengerjai kita,” kata Nova, Minggu (25/4/2010).

Menurut Nova, seluruh pemain Persib sudah bermain bagus dan maksimal. Namun, kata dia, pada kenyataannya wasit sengaja berbuat curang pada kita.

“Dengan kejadian ini saya terus terang saja sakit hati. Dan saya kira semua pemain juga merasakan hal yang sama dengan saya. Makanya, mereka tadi kelihatan sangat emosional sekali dan tidak bisa terkendalikan lagi,” paparnya.

Laga Persib versus Pelita berakhir ricuh setelah anggota Komisi C DPRD Kabupaten Karawang H. Abas Hadi Mulyana melakukan provokasi terhadap puluhan ribu bobotoh yang memadati Stadion Singaperbangsa dalam laga tersebut.

Setelah pemain Pelita Kusnul Yakin berhasil mencetak gol kemenangan pada menit 89 ke gawang Markus Horison, Abas melakukan selebrasi dengan berlari ke bench pemain Persib.

Kontan saja, Abas langsung dikeroyok pemain dan ofisial yang merasa sakit hati akibat dikerjai wasit. Sang anggota dewan tersebut lebam-lebam hingga terpaksa harus dievakuasi oleh pihak keamanan.

Semenit kemudian, puluhan ribu bobotoh yang sudah meluber ke pinggir lapangan merangsek dengan maksud mengejar wasit. Wasit sempat mendapat hujan bogem mentah dari bobotoh sebelum akhirnya diamankan oleh pihak keamanan.
(Khrisna) dari Okezone

Umuh Kecam Aksi Anggota Dewan Pemicu Kericuhan

Manajer Persib Maung Bandung H. Umuh Muchtar mengutuk keras tindakan provokatif yang dilakukan anggota Komisi C DPRD Kabupaten Karawang H. Abas Hadi Mulyana, saat laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) Persib Bandung versus Pelita Jaya di Stadion Singaperbangsa Karawang, Sabtu (24/4/2010).

Umuh menilai, Abas sebagai anggota dewan yang tidak berpendidikan sehingga menjadi biang keladi atas kericuhan yang terjadi. Abas melakukan provokasi terhadap puluhan ribu bobotoh yang memadati Stadion Singaperbangsa dalam laga tersebut.

Setelah pemain Pelita Kusnul Yakin berhasil mencetak gol kemenangan pada menit 89 ke gawang Markus Horison, Abas melakukan selebrasi dengan berlari ke bench pemain Persib.

Kontan saja, Abas langsung dikeroyok pemain dan official yang merasa sakit hati akibat dikerjai wasit. Sang anggota dewan tersebut lebam-lebam hingga terpaksa harus dievakuasi oleh pihak keamanan.

Semenit kemudian, puluhan ribu bobotoh yang sudah meluber ke pinggir lapangan merangsek dengan maksud mengejar wasit. Wasit sempat mendapat hujan bogem mentah dari bobotoh sebelum akhirnya diamankan oleh pihak keamanan.

“Anggaota dewan itu telah menjadi pengacau pertandingan ini. Saya tidak mengerti kenapa anggota dewan seperti itu dipilih oleh warga masyarakat Karawang. Padahal warga Karawang sendiri banyak yang mendukung Persib,” kata Umuh, Minggu (25/4/2010).

Lebih lanjut, Umuh menganjurkan anggota dewan dari Demokrat itu segera mendapatkan sanksi berupa PAW (pergantian antar waktu) dari partai asalnya. Sebab, dia telah menjadi biang masalah dan menunjukkan sikap yang sangat tidak memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat.

“Kasihan masyarakat yang telah memilihnya. Itu saya yakin mereka telah tersesat karena telah memilihnya. Karena dia anggota dewan yang sangat kasar. Mudah-mudahan saja dia mendapatkan balasan yang setimpal atas perilakunya itu,” imbuhnya.
(Khrisna/Okezone)

Indonesia terancam skorsing internasional

Indonesia terancam larangan tampil di kompetisi internasional jika PSSI bersikeras tak menjalankan hukuman tiga poin kepada klub Divisi Utama Persikabo Kabupaten Bogor. Hal itu tertuang dalam paragraf keempat surat faksimile yang dikirimkan oleh FIFA pada 15 April silam yang ditujukan kepada Sekjen PSSI, Nugraha Besoes.

Pada surat yang ditandangani oleh Deputi Sekretaris Komite Disiplin FIFA, Christine Farina, tertulis bahwa FIFA akan menjatuhkan hukuman larangan tampil di pentas internasional jika PSSI tak mengurangi poin "Laskar Pajajaran" pada musim ini.

Surat tersebut merupakan respons dari laporan Ketua FIFPro Asia, Bredan Schwab, yang menangani kasus pemain asing Persikabo, Ndjee Bakena Noah, yang kontraknya secara sepihak pada musim lalu. Dalam laporan yang dikirimkan Schwab kepada FIFA, pada 13 April, Schwab melaporkan PSSI tak memotong poin Persikabo.

Sebelumnya, Nugraha Besoes menilai bahwa pengurangan poin Persikabo tak perlu dilakukan karena tim itu telah melunasi pembayaran tunggakan gaji Bakena Rp 330 juta dan denda 60.000 dolar AS kepada FIFA. (Persikabo memang telah membayarnya sebelum kompetisi 2009-10 bergulir).

Hukuman dari FIFA sendiri jatuh pada Juni 2009. Padahal, saat itu kompetisi Divisi Utama 2008-09 berakhir pada Mei 2009. Artinya, pengurangan tiga poin berlaku pada musim 2009-2010 ini.

Karena itu, FIFA meminta PSSI melaksankan hukuman pemotongan nilai Persikabo. Hal itu tertuang dalam keputusan Komite Disiplin FIFA pada 7 Mei 2009 pada poin 6.

FIFA menegaskan pengurangan nilai harus dilakukan dan tidak bisa diabaikan meskipun klub (Persikabo) telah membayar kewajibannya.

Jika sanksi tersebut dijatuhkan, koleksi poin Persikabo akan menjadi 32 poin dan dengan begitu, PSMP Mojokerto Putra yang mengantongi nilai 33 bakal naik menggantikan mereka di posisi kedelapan dan masuk perempat final.

Adapun tujuh klub yang memastikan ke perempat final yaitu Semen Padang, Persipasi, Persidafon, Deltras Sidoarjo, Persiram, dan Persibo.

Sumber : kompas

Persisam Hajar Persijap 5-0

Samarinda - Persisam Putra Samarinda sementara keluar dari zona degradasi. Bermain di Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan Timur,"Elang Borneo" membungkam tamunya, Persijap Jepara, dengan skor telak 5-0.

Lima gol Persisam dihasilkan melalui sundulan Achmad Sembiring di menit pertama, Choi Dong Soo di menit 33 serta 64 dan juga Pipat Tonkaya menit 38 serta 49.

Menit awal pertandingan,Persisam langsung menekan jantung pertahanan Persijap. Hadiah sepak pojok sebelah kanan pertahanan Persijap yang dieksekusi Ronald Fagundez berhasil dimanfaatkan dengan baik Achmad Sembiring. Sundulan Sembiring menaklukan kiper Persijap, Syabani. Persisam unggul 1-0.

Tertinggal, Persijap terus tertekan. Duet striker Persisam, Pipat Tonkaya dan Choi Dong Soo, bikin keteteran barisan belakang Persijap yang dikomandani Evaldo Silva. Sembiring nyaris menambah gol setelah tendangan kerasnya melenceng tipis di atas tiang gawang "Laskar Kalinyamat".

Memasuki menit 15, Persijap mulai mengimbangi permainan cepat yang diperagakan tuan rumah. Namun tiga striker Persijap yaitu Phiton Thiabma, Pablo Frances, Eki Nurhakim, yang diturunkan pelatih Junaidi, dibuat tak berkutik oleh palang pintu Persisam, Tsimi Jaquest Joel. Dua peluang emas Persijap di menit 16 dan 23 gagal menyamakan kedudukan.

Mendapat perlawanan Persijap, Persisam menurunkan tempo permainan. Persisam balik tertekan. Namun serangan balik yang dilancarkan Persisam dari lini tengah sukses membuat kembali barisan belakang Persijap keteteran.

Persisam mendapat hadiah free kick setelah Choi Dong Soo dijatuhkan pemain belakang Persijap. Eksekusi Ronald Fagundez yang mengarah ke Akbar Rasyid di mulut gawang Persijap langsung diumpan kepada Choi Dong Soo. Sontekan Choi di menit 33, kembali merobek jala Persijap kali kedua. Skor berubah 2-0.

Sukses menambah gol, Persisam kembali meningkatkan tempo permainannya. Berselang beberapa menit pasca gol kedua, Pipat memperbesar pundi gol timnya. Tendangan kerasnya di menit 37 dari jarak sekitar 15 meter dari mulut gawang kembali menjebol gawang Persijap. Persisam memimpin 3-0 dan bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Persijap kembali mengalami tekanan tuan rumah. Balas menyerang, lagi-lagi palang pintu Persisam, Tsimi Jaquest Joel, menjadi pahlawan di lini belakang Persisam.

Persisam yang dalam laga tersebut dipimpin asisten pelatih Hendri Susilo tampil makin garang. Variasi serangan yang dilancarkan dari tengah dan sayap, membuat Persijap bermain hati-hati. Umpan crossing Sony Kurniawan dari sektor kiri Persijap sukses dilesakkan ke gawang di menit 49 dan merobek jala Persijap untuk kali keempat.

Jauh tertinggal, Persijap tak patah arang. Serangan balik kembali dilancarkan. Namun upaya Pablo Frances dan Eki Nur Hakim yang menjadi andalan di lini depan, tetap saja dibuat frustasi dengan ketatnya barisan belakang Persisam.

Permainan cepat kembali dilancarkan tuan rumah dari lini tengah. Akselerasi Danilo Fernando yang memberikan umpat terobosan dari pertahanan sebelah kiri, dimanfaatkan dengan baik Choi Dong Soo. Sontekannya di menit 64, kembali menjebol gawang Persijap sehingga merubah skor menjadi 5-0.

Minimnya dukungan lapis kedua, membuat striker Persijap Pablo Frances harus berjibaku untuk mengancam kiper Wawan Hendrawan yang berada di bawah mistar gawang Persisam. Peluang gol di menit 76 gagal menjebol gawang Persisam.

Sedangkan Persisam, kembali menciptakan peluang di menit 79 melalui Ronald Fagundez usai menerima umpan silang dari sektor kanan pertahanan Persijap. Peluang emas itu pun gagal dimanfaatkan dan skor kemenangan lima gol tanpa balas tidak berubah hingga wasit Jimmy Napitupulu meniupkan pluit panjang.

-Khrisna-
Sumber: Detik

Maung Bandung Berharap Laga Diulang

Kubu Persib Bandung sangat menyesalkan insiden yang terjadi sesaat sebelum laga Pelita Jaya Karawang kontra Persib berakhir di stadion Singaperbangsa, Karawang, Sabtu (24/4/2010) sore. Bahkan, melihat gelagat yang merugikan sejak awal laga, Persib meminta laga ulang.

Manajer Persib Umuh Muchtar mengaku, pihaknya sudah meminta pengawas pertandingan (PP) Ngadiman Asri untuk mencatat berbagai kejadian saat di lapangan. Termasuk, sikap wasit Najamudin Aspiran yang dinilainya begitu merugikan kubu Maung Bandung.

"Semua orang juga melihat wasit tidak adil dalam memimpin. Saya sudah minta agar semuanya ditulis dan dilaporkan. Bahkan kami minta pertandingan ulang di tempat netral karena laga hari ini sudah tercoreng," tegas Umuh.

Umuh sangat menyesalkan kericuhan yang terjadi. "Seharusnya, jika wasit dapat berlaku adil dan oknum anggota DPRD Kabupaten Karawang tidak memprovokasi timnya, maka kejadian tersebut bisa dihindari. Kita juga tidak masalah kalau kalah tapi pertandingan adil. Tapi justru kita malah dikerjai seperti ini," ujarnya emosi.

Umuh mengaku masih berpikir akan membuat laporan tertulis kepada PSSI dan PT Liga Indonesia. Sebab, dia khawatir laporan tersebut tidak akan berpengaruh pada hasil akhir laga. "Kita khawatir percuma saja buat laporan. Yang jelas semua sudah lihat seperti apa saat laga berjalan tadi," tegasnya lagi.

Laga sendiri berakhir dengan skor 2-1 bagi keunggulan tuan rumah. Satu menit jelang peluit akhir dibunyikan atau menit ke-89, laga harus terhenti karena kericuhan yang terjadi. Kericuhan ini membuat para pemain kedua kubu, wasit dan hakim garis berlarian menyelamatkan diri.
(van)
-Khrisna-
Sumber: Okezone

We are back B-)


Copyright © 2010 beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.
Setiap materi dalam Situs ini boleh Anda kutip, sepanjang Anda mengikuti ketentuan Creative Common Attribution-NonCommercial-ShareAlike 2.0.

Profil/Biodata

Markus--Nova-Satoshi (Mantan pemaen)-Atep-Gilang-Munadi-Gonzalez-Airlangga-

Pengunjung Hari Ini


Copyright © 2010 Beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.