Pasang Iklan di Sini

Tuesday, March 2, 2010

Berjanji kawal Stadion Gedebage


Stadion gedebage


SAAT ini, Persib Bandung masih dipusingkan dengan belum menentunya markas yang akan digunakan untuk menyelesaikan Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010 ini. Pasalnya Stadion Si Jalak Harupat Kab. Bandung yang biasa digunakan Persib rencananya akan direnovasi. Sehingga Persib pun terancam hengkang dari stadion tersebut.


Masalah ini seharusnya tidak boleh terjadi bagi klub sebesar Persib. Persib sudah sepatutnya memiliki stadion sendiri yang representatif. Pemkot Bandung memang tidak tinggal diam. Pemkot Bandung kini tengah membangun stadion di Gedebage.

Pembangunan stadion tersebut bahkan sudah didengungkan sejak lama Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada. Namun tampaknya baru tahun ini pembangunannya dimulai.

Hal ini juga yang menjadi prioritas pengawasan DPRD Kota Bandung. Ketua DPRD Kota Bandung, Erwan Setiawan pun berjanji akan mengawal pembangunan stadion agar selesai tepat waktu.

"Stadion Gedebage memang harus dikawal serius. Kita tidak ingin pembangunan stadion molor," tegasnya.

Erwan mengatakan, tidak memiliki stadion yang representatif sebenarnya sebuah kerugian bagi Persib. Terlebih Persib harus menumpang ke tim lain seperti saat ini.

Salah satu contohnya, Persib terpaksa bermain tanpa penonton saat menghadapi Persija Jakarta beberapa waktu lalu. Hal itu sebenarnya tidak perlu terjadi jika Persib memiliki stadion sendiri di Kota Bandung. Karena larangan tanpa penonton bukan berasal dari PT Liga Indonesia, melainkan dari muspida setempat.

"Kita semua bertekad agar Persib bisa bermain di Stadion Gedebage. Tentu bukan hanya untuk kepentingan Persib, melainkan juga untuk kemajuan olahraga di Kota Bandung dan Jabar," tuturnya.

Terlepas dari semua kendala yang dihadapi pada pembangunan stadion tersebut, Erwan meminta agar Pemkot Bandung serius dalam melaksanakan pembangunannya.

"Kita semua mendukung. Jadi Pemkot Bandung pun harus bekerja sesuai rencana yang telah ditetapkannya. Mudah-mudahan saja stadion tersebut selesai sesuai jadwal dan bisa segera digunakan Persib," tukasnya. (brilliant awal/"GM")

El locco undang 99 anak yatim

STRIKER Persib Bandung, Cristian Gonzales tampaknya patut menjadi contoh bagi para pemain "Maung Bandung" lainnya. Pada setiap momen yang dianggap penting dalam hidupnya, ia selalu berbagi kebahagiaan dengan para anak yatim.


Hal itu juga yang ia lakukan saat anaknya Vanesa Siregar Gonzales merayakan ulang tahunnya yang ke-2 dan syukuran khitanan Querrido Michael Gonzales, Minggu (28/2). Pada acara syukuran tersebut, "El Loco" mengundang 99 anak yatim dari Panti Insan Harapan Kota Bandung.

Anak-anak tersebut dihibur dengan sejumlah permainan yang dipandu beberapa badut yang sengaja didatangkan. Selain itu, mereka pun diberi kenang-kenangan dan uang saku dari keluarga Gonzales.

"Ini bukan pertama kali kami lakukan. Sejak dulu saya berusaha berbagi kebahagiaan dengan anak yatim. Saat bermain di Persik Kediri, saya mengundang 10 anak yatim. Karena saat itu, nomor punggung saya, 10. Kini 99 anak karena nomor punggung saya, 99," aku striker asal Uruguay ini.

Gonzales pun mengaku senang dengan acara ini. Karena pada acara tersebut, para anak yatim tersebut mendoakan dirinya agar tetap sehat dan selalu bisa bermain di Persib hingga akhir musim.

"Semoga saja doa mereka bisa menjadi kekuatan bagi saya," tuturnya.

Pengurus Panti Insan Harapan, Muhammad Gunawan mengaku salut dengan apa yang dilakukan Gonzales. Bahkan menurutnya, hal itu harus ditiru para pemain yang lain.

"Saya memang selalu mendoakan agar Persib bisa menang. Tetapi kali ini kami juga mendoakan agar Gonzales bisa sehat dan tidak cedera agar bisa membawa Persib juara," katanya.

Sedangkan Robby, salah seorang anak yatim, mengaku sangat senang dengan undangan ini. Apalagi yang mengundangnya idolanya di Persib.

"Ya senang karena bisa bertemu langsung dengan Gonzales. Apalagi banyak juga pemain Persib yang lain," katanya.

Pada acara tersebut memang hadir beberapa pemain Persib, seperti penjaga gawang Cecep Supriatna, Aji Nurpijal, Hilton Moreira, Airlangga Sucipto, Manajer Umuh Muchtar, dan pelatih Jaya Hartono.

Ya semoga saja doa para anak yatim tersebut dikabulkan Sang Pencipta sehingga Persib bisa menjadi juara tahun ini. Amin. (brilliant awal/"GM")

Artikel-Penonton tanpa tiket JELAS merugikan Persib

"BAGIMU Persib Jiwa Raga Kami" adalah lirik dari lagu nasional "Bagimu Negeri" yang digubah oleh bobotoh untuk mendukung prestasi dan kemajuan Persib. Gubahan lagu yang mencerminkan totalitas kecintaan terhadap tanah air tersebut sering terlihat di spanduk dan kaus. Tak jarang, juga menggema di stadion lewat nyanyian penonton ketika Persib bermain.

Namun, apakah rasa kecintaan bobotoh kepada Persib yang sudah menyerupai kecintaan membela tanah air? Bila melihat masih ada oknum bobotoh yang masuk stadion tanpa tiket dan bertindak anarkistis di dalam stadion, rasanya hal itu masih jauh dari harapan.

Persib Bandung yang tidak lagi mendapat dukungan dana dari APBD di musim ini, tentu kehilangan sumber pendanaannya dan membutuhkan dukungan dari bobotoh atau sponsor. Penjualan tiket dan dukungan sponsor mungkin satu-satunya cara bagi "Pangeran Biru" untuk bisa berlaga di Liga Super Indonesia (LSI).

Di sisi bisnis, antusiasme bobotoh memang berkontribusi mendatangkan sponsor yang banyak, dan itu sudah terjadi. Namun, antusiasme bobotoh dan kontribusinya pada pendapatan Persib mungkin bisa dikatakan masih jauh panggang daripada api.

Masih banyaknya penonton tanpa tiket yang bisa masuk ke stadion adalah bukti minimnya pendapatan Persib dari tiket. Bila sudah begitu, siapa yang salah? Kesalahan mungkin ada di pihak panitia pertandingan yang masih membiarkan penonton tanpa tiket masuk ke stadion. Selain itu, oknum bobotoh yang mengaku mendukung Persib tetapi tidak mau membeli tiket, juga menjadi penyebab minimnya pendapatan Persib dari penjualan tiket.

"Sudah sering nonton dan kadang tidak beli tiket. Biasanya juga bila sudah banyak penonton yang tidak bisa masuk, suka dimasukkin oleh petugasnya," kata Adi, penonton Persib asal Ciranjang Kab. Cianjur yang ditemui di Stadion Si Jalak Harupat saat Persib menjamu Persisam, baru-baru ini.

Hal senada diakui penonton Persib asal Cipatik Kab. Bandung, Riki. Ia mengaku, sering menonton Persib tanpa membeli tiket. "Saya tidak punya uang cukup, tetapi ingin nonton di stadion karena nonton di televisi tidak ramai," kata remaja tersebut. "Saya sering lolos pengawasan dan bisa masuk dengan ikut ke bapak-bapak yang punya tiket," katanya.

Menurut salah seorang panpel, Rukandi, biasanya anggota panpel memang memiliki jatah untuk memasukkan dua orang dari keluarganya.

Selain itu, mungkin saja praktik menyuap petugas tiket atau menjual kembali tiket yang tidak dipotong, yang sering diistilahkan sebagai tiket keriting.

Bisa masuk stadion tanpa tiket seperti itu, bisa dipastikan akan memberikan contoh buat ratusan atau ribuan penonton untuk melakukan hal serupa. Kondisi itu terbukti karena kita sering melihat Stadion Si jalak Harupat dipadati penonton di luar stadion. Padahal, stadion sudah penuh dan pertandingan sudah dimulai.

Belum ada rilis resmi berapa pendapatan Persib dari tiket. Namun, bila kita melihat padatnya penonton di setiap pertandingan Persib di Stadion Si Jalak Harupat yang memiliki kapasitas sekitar 32.000 penonton, rasanya pendapatan Persib dari tiket bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Dengan catatan, semua penonton membeli tiket.

Bila penonton terus masuk tanpa tiket dan panpel tidak disiplin, bukan tidak mungkin dukungan 100 persen terhadap Persib yang selalu dielu-elukan oleh bobotoh tidak bisa membuat "Pangeran Biru" menjadi maju. (Krishna Ahadiyat/"PR")

Persib kesulitan lapangan, latihan di Lapangan Indoor ( Versi 2 )

Selain kehilangan 6 pemain pilarnya yang tengah bergabung dengan tim nasional, Persib Bandung yuang akan menghadapi Bontang FC pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 menghadapi kendala lain. Tim pelatih kesulitan mencari lapangan untuk tempat berlatih.


"Apalagi, saat musim hujan seperti sekarang, banyak lapangan yang tidak bisa digunakan," kata pelatih Persib, Jaya Hartono, usai memimpin sesi latihan sore di Kiaracondong Center, Jln. Ibrahim Adjie Bandung, Senin (1/3).

Dikatakan Jaya, program latihan di ruang tertutup seperti yang dilakukan sore kemarin merupakan bentuk antisipasi tidak adanya lapangan besar yang bisa dipakai pada saat turun hujan.

"Untuk beberapa tujuan latihan, di sini (ruangan tertutup, red) bisa tercapai. Tapi, kita tetap membutuhkan latihan di lapangan besar untuk sasaran latihan yang lain," kata Jaya.

Dijelaskannya, beberapa sasaran latihan yang tetap bisa didapatkan di lapangan tertutup, antara lain soal mengasah teknik, kecepatan, penyelesaian akhir, naluri gol, dan kekompakan. "Tapi untuk urusan taktik dan strategi tetap membutuhkan lapangan besar," ujarnya.

Kendati menghadapi kesulitan lapangan, Jaya tetap berusaha agar program latihan tidak terlalu terganggu. "Mau bagaimana lagi? Sekarang, saya hanya bisa mencoba terus berlatih di tempat-tempat yang masih bisa dipakai," ujarnya.

Kubangan

Kesulitan Persib mencari tempat latihan berawal dari semakin parahnya kondisi lapangan di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung. Selain rumputnya mulai gundul, lapangan pun berubah menjadi kubangan saat turun hujan.

"Jangankan untuk game, hanya untuk latihan pun, saya kira sudah tidak layak. Lapangan sudah menjadi kubangan pada saat hujan turun," kata mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini.

Kendati demikian, Jaya tetap memprogram beberapa sesi latihan, terutama untuk latihan fisik di stadion yang baru direnovasi dua tahun silam itu. "Sedangkan untuk program latihan taktik dan strategi, kita pakai Stadion Siliwangi, jika tidak hujan," tegasnya.

Sumber: Galamedia

Persib kesulitan lapangan, latihan di Lapangan Indoor ( Versi 1 )

Untuk kesekian kalinya, para pemain Persib terpaksa berlatih di lapangan indoor di daerah Kiaracondong. Hal ini diputuskan tim pelatih karena melihat lapangan Persib di stadion Sidolig, jalan Ahmad Yani, yang sudah tidak mungkin lagi digunakan karena kondisinya sangat buruk.

Selain banjir, lapangan di stadion sidolig pun sudah tidak layak untuk dijadikan tempat berlatih tim sekelas Persib. Pada saat kering juga hanya beberapa bagian lapangan saja yang kondisinya masih dapat dijadikan tempat berlatih.

Sedangkan lapangan alternatif lainnya, yaitu lapangan di stadion Siliwangi tidak dapat digunakan ketika dan sesudah keadaan hujan. Begitu pula lapangan-lapangan lainnya di Bandung, misalnya lapangan sepakbola milik Pusdikpom di cimahi. Keadaan ini mengkhawatirkan pelatih kepala Jaya Hartono yang tidak bisa memaksimalkan program latihan kepada anak asuhnya.

“Lapangan di mess Persib banjir. Begitu pula lapangan-lapangan lainnya di Bandung yang tidak dapat di gunakan pada saat hujan begini. Mau bagaimana lagi, kita terpaksa berlatih disini dulu,” kata Jaya Hartono di Soccer Coop.

Berlatih di lapangan indoor sebenarnya tidak seefektif berlatih di lapangan besar. Namun Jaya mengatakan bahwa setidaknya berlatih di lapangan kecil juga dapat dimanfaatkan untuk mengasah agility, penguasaan bola, naluri gol, dan kecepatan gerak para pemain. Kerugiannya adalah para pemain tidak bisa dilatih dengan materi taktik dan strategi, yang menurutnya sangat penting untuk mempertajam kerjasama antar pemain.

“Dengan permainan lima lawan lima, tidak mungkin kita berlatih dengan materi mengasah kerjasama tim. Paling kita akan memaksimalkan sesi latihan pagi untuk mengasah taktik dan strategi tim,” ujarnya.

Untuk latihan besok, Persib rencananya akan melakukan latihan kebugaran Gym di batununggal pada pagi hari, sedangkan untuk sore, belum ditentukan lagi, apakah akan berlatih di lapangan besar atau kembali di indoor.

Sumber: Simamaung

We are back B-)


Copyright © 2010 beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.
Setiap materi dalam Situs ini boleh Anda kutip, sepanjang Anda mengikuti ketentuan Creative Common Attribution-NonCommercial-ShareAlike 2.0.

Profil/Biodata

Markus--Nova-Satoshi (Mantan pemaen)-Atep-Gilang-Munadi-Gonzalez-Airlangga-

Pengunjung Hari Ini


Copyright © 2010 Beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.