Laga pada tanggal 26 mei 2010 antara
Persib Bandung vs Persiba Balikpapan sudah pasti tidak mendapat izin
dari kepolisian Kota Bandung. Panitia pelaksana (Panpel) Pertandingan
Persib Bandung sudah menerima surat resmi dari Kasat Intel Polwiltabes
AKBP Bachtiar Purnama.
Pertimbangan dilarangnya menggelar
partai ini di Bandung adalah adanya indikasi kejadian dari 3
pertandingan terakhir. Pertandingan pertama relatif lancar, kedua ada
pemukulan terhadap aparat TNI, dan ketiga puncaknya, ada pelemparan
rumah warga, ada pengerusakan mobil berplat B, dan lain-lain. Jadi
polisi menyimpulkan bahwa grafik kekerasan bobotoh pasca pertandingan
Persib cenderung semakin meningkat.
Polisi mengaku sudah memberikan
kesempatan dan kepercayaan kepada bobotoh dan mempersilahkan Persib
bertanding. Akan tetapi, bobotoh tidak menghargai kepercayaan tersebut.
Dan Polwil harus menunjukan bahwa mereka tidak main-main, terutama
terhadap masalah kemanan warga kota Bandung. Apalagi sebelumnya ada
pernyataan sikap damai dari perwakilan bobotoh.
Panpel sendiri sudah coba berkonsultasi dgn PT LI. Mereka memberikan masukan untuk menggunakan stadion-stadion di Jawa Tengah.
Panpel sendiri sudah berusaha
menghubungi beberapa pengelola stadion. Singaperbangsa sudah tidak bisa
dipakai, jangankan Persib, Pelita sendiri sudah tidak diberi izin
bertanding di sana. Stadion Soemantri Brojonegoro juga tidak bisa.
Stadion Manahan Solo tidak bisa karena dipakai partai Final Divisi
Utama. Paling Stadion Jatidiri Semarang, dimana mereka akan
mengabarinya pada hari selasa nanti.
Sedangkan untuk laga terakhir tanggal
30 Mei melawan PSM Makassar, kepolisian belum ada keputusan. Mereka
akan melihat situasi dari laga tgl 26 ini, dimanapun nanti akhirnya. (sima)
Lap: Khrisna P
0 Komentar:
Post a Comment
Silakan isi box komentar