Pasang Iklan di Sini

Monday, April 26, 2010

Stadion Singaperbangsa dan KRD Rusak


















Beberapa bagian Stadion Singaperbangsa Karawang rusak menyusul terjadinya kerusuhan pada pertandingan Pelita Jaya Karawang melawan Persib Bandung, Sabtu (24/4).

Kepala UPTD Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) dan Bangunan Pemerintahan pada Dinas Cipta Karya Kab. Karawang, Edi Khumaidi mengaku belum menghitung kerugian secara keseluruhan atas kerusakan tersebut. Nantinya, biaya perbaikan akan diganti oleh Pelita Jaya. ”Sekarang, kami masih menginventarisasi kerusakan,” kata Edi, Minggu (25/4).

Berdasarkan pengamatan ”PR”, tribun selatan stadion mengalami kerusakan paling parah. Pagar besi yang memisahkan ruang penonton dengan lapangan hancur diamuk massa. Bahkan, kaca-kaca di sekeliling stadion pecah dilempari batu.

Sebelumnya, pagar besi di stadion itu rusak saat pertandingan pertama Piala Indonesia antara Persib dan Persita Tangerang, Sabtu (17/4). Ketika itu, penonton membeludak di tribun timur. Pagar besi yang tidak mampu menahan tumpukan penonton itu pun ambrol. Menurut Edi, kerugian akibat kerusakan itu senilai Rp 10,5 juta. ”Yang baru diganti oleh Pelita Jaya sebesar Rp 5 juta,” ujarnya.

Kerusuhan itu pun berimbas ke luar stadion. Kereta Rel Diesel (KRD) jurusan Jakarta-Purwakarta yang mengangkut lebih dari enam ratus bobotoh Persib rusak parah hingga mencapai sembilan puluh persen. Kaca-kaca kereta pecah dirusak bobotoh yang melampiaskan kemarahannya setelah tim kesayangan mereka dipecundangi tuan rumah 1-2.

”Kami memperkirakan, kerugian total mencapai puluhan juta rupiah. Namun, persisnya berapa, masih kami hitung. Besok (Senin, red.), masih akan didata secara detail kerusakannya,” ucap Kepala Humas PT KA Daops II Bandung, Bambang Setya Prayitno saat dihubungi, Minggu (25/4) malam.

Bambang mengungkapkan, sebenarnya tidak ada koordinasi sebelumnya mengenai pengangkutan bobotoh ke Bandung. Padahal, berdasarkan kesepakatan, jika tidak ada koordinasi, mereka tidak dibolehkan menumpang kereta.

”Dalam keadaan seperti kemarin, kami tidak dapat mencegahnya. Termasuk saat mereka mulai melakukan perusakan. Untungnya, kondisi mulai terkendali saat mereka dialihkan ke Kereta Serayu menuju Bandung. Dengan dikawal polisi dan petugas dari PT KA, kerusakan tambahan bisa dicegah,” tuturnya.

PT KA yang kerap menjadi korban amuk suporter sepak bola tak ingin kejadian itu terus terjadi. Sepanjang 2010 ini saja, dari enam kasus perusakan yang terjadi, total kerugian yang harus ditanggung PT KA sudah lebih dari Rp 700 juta.

”Semua kami yang tanggung, tanpa ada ganti rugi dari pihak lain. Namun, kami tak dapat membiarkan ini terus berlanjut. Kami akan mengambil langkah tegas. Besok (Senin, red), kami akan menyurati sejumlah pihak terkait, mulai dari panitia pelaksana pertandingan, PT Liga Indonesia, juga pengurus klub supaya ikut menanggung kerugian akibat semua ulah perusakan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepolisian Resort Karawang akan mengusut peristiwa kerusuhan tersebut. Menurut Kepala Kepolisian Resort Karawang Ajun Komisaris Besar Rudi Antariksawan, pihaknya kini tengah mengkaji peristiwa tersebut. Kerusuhan itu merupakan yang pertama dan terbesar di Stadion Singaperbangsa Kab. Karawang. ”Setelah pengkajian ini, kami akan menyelidiki dan menginvestigasi peristiwa tersebut,” ucap Rudi saat dihubungi ”PR”, Minggu (25/4).

Rudi menyebutkan, dalam kerusuhan itu akan diusut kronologi peristiwa sehingga penyebabnya akan diketahui. Berdasarkan hasil investigasi, bisa ditemukan pihak yang paling bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Minta ketegasan PT LI

Manajemen Persib Bandung meminta ketegasan PT Liga Indonesia untuk membenahi kinerja wasit yang memimpin pertandingan kompetisi Liga Super Indonesia. Wasit yang bertindak berat sebelah menjadi penyebab buruknya kualitas kompetisi dan tidak sedikit pertandingan yang berujung kerusuhan.

Manajer Persib Umuh Muchtar yang dihubungi di Bandung, Minggu (25/4) mengatakan, sebelum kompetisi ada pertemuan dan pembahasan khusus mengenai wasit. Waktu itu semua pihak menyetujui aturan yang mengharamkan wasit bertindak memihak. Namun, menurut dia, dengan kepemimpinan wasit saat Persib bertandang ke kandang Pelita Jaya, Sabtu (24/4), semua kesepakatan itu seolah tidak berlaku.

”Dulu semua klub, termasuk wasit, sudah sepakat untuk bermain fair dan tidak ada lagi yang memihak atau berat sebelah. Namun, kenyataannya tindakan berat sebelah masih saja terjadi. Kalau dibiarkan terus, kompetisi tidak akan benar,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya akan langsung membuat surat keberatan kepada PT Liga Indonesia selaku badan yang memegang otoritas liga terkait kinerja wasit yang seperti tidak tahu aturan. Menurut Umuh, akibat kinerja wasit yang buruk dan ulah anggota DPRD Kab. Karawang, pertandingan akhirnya berakhir dengan kerusuhan. Pertandingan Pelita Jaya kontra Persib itu terhenti saat kedudukan 2-1 untuk Pelita. Hingga saat ini, keputusan akhir pertandingan masih belum diputuskan oleh PT Liga Indonesia.

”Tidak perlu selalu menyalahkan penonton. Siapa pun kalau diperlakukan tidak adil, tentu akan marah. Yang jelas, Senin ini kami akan kirim surat keberatan atas kinerja wasit dan meminta untuk pertandingan ulang di tempat netral,” kata Umuh.

Ia berharap, contoh kejadian itu akan menjadi pemicu sikap tegas dan meningkatnya pengelolaan kompetisi liga. ”Sepak bola itu hiburan bagi masyarakat, makanya harus berjalan baik. Tidak perlu ada kecurangan-kecurangan bila ingin tetap menghibur masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, akibat kejadian tersebut, Umuh mengatakan pihaknya mengalami trauma bertanding dengan tim-tim yang berada di zona degradasi. Termasuk untuk pertandingan melawan tuan rumah Persitara, Rabu (28/4). Persib, menurut dia, pernah dicurangi wasit saat melawan Persitara pada liga musim lalu di Lamongan, dan membuat pemainnya sempat melakukan aksi mogok bermain.

”Lawan Pelita yang posisinya di zona degradasi saja kami dikalahkan faktor nonteknis. Tentu wajar bila kami khawatir akan dicurangi wasit lagi saat bertandang ke kandang Persitara yang posisinya sama, Rabu nanti,” ujarnya.

Dikatakan Umuh, untuk laga tandang melawan Persitara, saat ini belum ada informasi mengenai kepastian tempat pertandingan. ”Kami akan bermain Rabu (28/4), tetapi saat ini belum ada kepastian tempat. Aneh dan sulit dimengerti. Mudah-mudahan saja besok (hari ini-red.) sudah ada kepastian,” katanya.

Sementara striker Persib, Cristian Gonzales mengaku kecewa dengan hasil pertandingan melawan Pelita dan diperlakukan tidak adil oleh wasit. Meski begitu, ”El Loco” berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi dan tidak berimbas pada permainan Persib.

”Kedua tim bermain sportif, tetapi wasit mengacaukan semuanya,” kata Gonzales. ”Kompetisi masih panjang dan belum berakhir. Persib masih butuh kemenangan. Untuk itu, kami harus secepatnya melupakan kekecewaan kemarin agar tidak menjadi bumerang bagi tim.”

(Khrisna) dari PR

0 Komentar:

Post a Comment

Silakan isi box komentar

We are back B-)


Copyright © 2010 beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.
Setiap materi dalam Situs ini boleh Anda kutip, sepanjang Anda mengikuti ketentuan Creative Common Attribution-NonCommercial-ShareAlike 2.0.

Profil/Biodata

Markus--Nova-Satoshi (Mantan pemaen)-Atep-Gilang-Munadi-Gonzalez-Airlangga-

Pengunjung Hari Ini


Copyright © 2010 Beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.