Nova jadi Juragan Kos

MENYADARI sepak bola tidak akan selamanya dijalani, diam-diam stoper Persib Bandung, Nova "Vava" Arianto merintis usaha sebagai bekal usai pensiun. Rintisan usaha untuk masa depannya ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan dunia si kulit bundar. Vava kini sudah menjadi juragan kos.
"Ya sudahlah (merancang masa depan, red) karena saya 'kan tidak selamanya jadi pemain. Sebenarnya kalau masih ada yang pake, saya masih mau main sepak bola. Kalau sudah enggak ada yang mau saya sudah punya tempat kos-kosan," ujar pemain yang pertama kali mengenal sepak bola dari ayahnya yang kini menjadi pelatih Persibo Bojonegoro, Sartono Anwar ini.

Tempat kos sudah dibangunnya di Kota Pelajar, Yogyakarta. Bahkan kini suami dari Brigita Retno ini mulai mengincar beberapa lokasi yang akan kembali dibangun untuk tempat kos. "Karena kebetulan tempatnya di kawasan kampus, jadi anak kosnya mahasiswa. Sekarang ada beberapa tempat yang saya incar untuk dibangun tempat kos juga," sambung anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Tempat kos miliknya selalu diminati. "Kebetulan tempatnya dekat UGM, jadi enggak pernah ada kamar kosong," sambung stoper yang pernah merasakan gelar pemain terbaik nasional saat membela Persebaya Surabaya ini.

Namun selain sudah menjadi juragan kos, Vava masih menyimpan ambisi meniti karier di jalur sepak bola. Tepatnya setelah pensiun sebagai pemain, Vava ingin mengikuti jejak ayahnya menjadi pelatih.

"Ada keinginan ke arah sana. Saya ingin jadi pelatih dan kalau ada waktu senggang atau kosong dari kompetisi, rencananya ikut kursus kepelatihan," katanya.

Pemain kelahiran, 4 November 1978 ini pun berencana pensiun jadi pemain saat usianya menginjak 36 tahun. "Maunya seperti itu, 36 tahun pensiun dan meniti karier jadi pelatih. Tapi kalau masih ada yang mau pake jasa saya, ya main lagi," tutur pemain yang pernah berkostum Arseto Solo, PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, dan Persib Bandung ini.

Pergulatannya di jalur sepak bola bagi Vava semakin lengkap, lantaran sang istri kini juga menjadi manajer sebuah klub futsal di Yogyakarta. "Ya, karena senang katanya. Biar saja yang penting kegiatan positif juga 'kan. Tapi saya sempat heran, kok bisa jadi manajer futsal," ujar Vava sambil tertawa. (Khrisna/gala)

Posted in: persib