Pasang Iklan di Sini

Monday, January 25, 2010

PT Liga Bantu Klub Terapkan "Sport Science"


PT Liga Bantu Klub Terapkan
Joko Driyono



PT Liga Indonesia berencana merekrut tenaga pelatih dari sejumlah perguruan tinggi, untuk diperbantukan kepada klub peserta kompetisi Liga Super Indonesia dalam penerapan "sport science" (ilmu pengetahuan keolahragaan).

Rencana itu dipaparkan Direktur Eksekutif PT Liga Indonesia Joko Driyono kepada wartawan usai mengadakan pertemuan dengan pimpinan dan staf pengajar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya (FIK Unesa), Kamis.

"Rencananya kami akan merekrut 18 orang alumni FIK dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia dan nantinya mereka akan diperbantukan kepada masing-masing kontestan kompetisi Liga Super," katanya.

"Untuk tahap awal, PT Liga yang akan mengontrak dan membiayai tenaga pelatih tersebut. Soal klub bersedia menerima atau tidak tenaga mereka, kami tidak memaksa," tambah Joko.

Dari 18 tenaga pelatih yang dibutuhkan, PT Liga Indonesia baru mendapatkan empat orang, di antaranya dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Negeri Yogyakarta.

"Kedatangan kami ke Unesa, salah satunya juga bertujuan untuk itu karena Jatim punya banyak klub Liga Super. Kami juga berencana menggandeng perguruan tinggi di luar Jawa, seperti di Makassar dan Padang," kata Joko Driyono.

Rencana menempatkan tenaga pelatih dari kalangan perguruan tinggi di klub Liga Super, menjadi salah satu niatan PT Liga Indonesia untuk meningkatkan kualitas pemain dan kompetisi di tahun mendatang.

Menurut Joko Driyono, tidak banyak klub yang memanfaatkan tenaga pelatih dari kalangan perguruan tinggi, padahal mereka memiliki kemampuan dan ilmu pengetahuan serta sarana penunjang yang cukup memadai.

"Dalam struktur organisasi klub atau tim sepak bola profesional, tenaga pelatih fisik atau psikiater semestinya harus ada. Tapi di Indonesia, itu hanya menjadi syarat administrasi bagi klub dan tidak pernah diimplementasikan," ujarnya.

Joko Driyono menambahkan, pemanfaatan teknologi maupun "sport science" dalam sepak bola profesional menjadi tanggung jawab masing-masing klub.

Hingga kini belum ada kemauan dari pengelola klub karena berbagai alasan, sehingga PT Liga Indonesia berinisiatif memulai penerapan itu. "Memang budaya kita harus dipaksa dulu, baru mau jalan," tegasnya.

Sebelum mendekati Unesa, PT Liga Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan UPI Bandung dan UNJ. "Dengan Unesa merupakan kerja sama yang ketiga," tambah Joko.

Pembantu Dekan III FIK Unesa Imam Marsudi, menyambut inisiatif PT Liga Indonesia untuk memanfaatkan tenaga pelatih dari perguruan tinggi dalam mendukung kualitas sepak bola di tanah air.

"Tujuan kami bukan mengintervensi klub atau pelatih, tapi membantu mereka meningkatkan kualitas dan kemampuan pemain, terutama fisik dengan penerapan `sport science` yang tepat," katanya.

Ia menambahkan, pelatih yang mumpuni dalam hal taktik dan strategi, belum tentu maksimal menerapkannya dalam permainan tanpa memahami kondisi fisik dan psikologi pemainnya.

"Di sinilah pentingnya tenaga pelatih yang paham soal sport science. Kapan pemain itu harus ditingkatkan fisiknya, kapan harus dimainkan dan diistirahatkan. Di negara-negara maju, hal semacam ini sudah diterapkan dan menjadi keharusan," tambahnya.


(Khrisna/net)

0 Komentar:

Post a Comment

Silakan isi box komentar

We are back B-)


Copyright © 2010 beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.
Setiap materi dalam Situs ini boleh Anda kutip, sepanjang Anda mengikuti ketentuan Creative Common Attribution-NonCommercial-ShareAlike 2.0.

Profil/Biodata

Markus--Nova-Satoshi (Mantan pemaen)-Atep-Gilang-Munadi-Gonzalez-Airlangga-

Pengunjung Hari Ini


Copyright © 2010 Beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.