Pasang Iklan di Sini

Tuesday, April 27, 2010

Wasit Harus Direformasi

Salah satu penyebab ambruknya prestasi sepak bola Indonesia di pentas internasional adalah buruknya kinerja wasit yang memimpin pertandingan, karena masih berdasarkan kepada standar kepentingan, bukan aturan yang berlaku. Oleh karena itu, korps pengadil di lapangan sepak bola itu harus direformasi.

"Dari sisi kelembagaan, saya setuju kalau ke depan wasit bernaung dalam sebuah lembaga independen. Selain itu, saya juga mengusulkan pembentukan sebuah lembaga pemantau kinerja wasit, yang juga independen. Mirip semacam KPK-nya sepak bola," kata asisten pelatih Persib, Yusuf Bachtiar, usai sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi Bandung, Senin (26/4).

Pandangan dan usulan Yusuf itu masih terkait dengan kekecewaan kubu Persib atas kinerja wasit Najamudin Aspiran (Balikpapan) yang memimpin laga Pelita Jaya Karawang kontra Persib di Stadion Singaperbangsa Karawang, Sabtu (24/4) lalu. Menurut Yusuf, kepemimpinan Najamudin dalam pertandingan itu sudah jelas-jelas didasari kepentingan untuk memenangkan Pelita Jaya agar lolos dari ancaman degradasi.

"Kalau soal kualitas wasit, saya tidak ragu. Saya kira, semua wasit di Indonesia, sangat tahu dan memahami aturan pertandingan yang harus mereka tegakkan. Tapi ketika memimpin pertandingan, wasit kerap memberlakukan standar kepentingan," kata mantan gelandang Persib ini.

Menurut Yusuf, buruknya kinerja dan mental para pengadil di lapangan hijau itu sudah menjadi penyakit yang sudah menjadi rahasia umum. "Ini sudah jadi penyakit. Sayangnya, meski sudah sakit, tapi sulit mati," kata Yusuf.

Balas dendam

Kendati demikian, Yusuf meminta semua pihak, dari mulai petinggi PSSI, komisi wasit hingga para manajer klub untuk bertanggung jawab atas buruknya kinerja korps pengadil ini. Sebab menurutnya, dalam sejumlah kasus, wasit hanyalah alat untuk berbagai kepentingan klub.

"Ini tanggung jawab semua pihak. Sebab saya yakin semua pihak terlibat dalam persoalan wasit ini. Kalau sekarang sebuah tim merasa dikerjai wasit, sangat mungkin pada kesempatan lain akan melakukan balas dendam dengan mengerjai tim tamu dengan cara memperalat wasit. Jadi sepak bola Indonesia ini sepak bola balas dendam," tuturnya.

Karena sudah menjadi penyakit, Yusuf mengaku tidak akan terkejut jika pada pertandingan selanjutnya saat melawan tim-tim yang punya kepentingan untuk meloloskan diri dari ancaman degradasi, Persib kembali mendapatkan wasit yang kinerjanya seperti Najamudin Aspiran. "Kalau soal itu, pasti akan terjadi lagi. Saya kira hal itu sudah jadi rahasia umum," katanya.

(Khrisna)
Sumber Galamedia

0 Komentar:

Post a Comment

Silakan isi box komentar

We are back B-)


Copyright © 2010 beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.
Setiap materi dalam Situs ini boleh Anda kutip, sepanjang Anda mengikuti ketentuan Creative Common Attribution-NonCommercial-ShareAlike 2.0.

Profil/Biodata

Markus--Nova-Satoshi (Mantan pemaen)-Atep-Gilang-Munadi-Gonzalez-Airlangga-

Pengunjung Hari Ini


Copyright © 2010 Beritabobotoh.blogspot.com. All Rights Reserved.